Persahabatan Lewat Online
Berita Telaga Edisi No. 87 /Tahun VIII/ November 2011
Diterbitkan oleh Lembaga Bina Keluarga Kristen (LBKK) Sekretariat: Jl.Cimanuk 56 Malang 65122 Telp.: 0341-408579, Fax.:0341-493645 Email: telagatelaga.org Website: http://www.telaga.org Pelaksana: Melany N.T., Dewi K. Megawati Bank Account: BCA Cab. Malang No. 011.1658225 a.n. Melany E. Simon
Dewasa ini jalinan pertemanan lewat fasilitas online telah menjamur dan menjadi bagian hidup generasi muda. Pada kenyataannya sebagian besar teman yang mengelilingi kita adalah teman yang hadir secara online. Tidak jarang, karena keter-batasan waktu, ada orang yang memilih untuk memasuki proses perjodohan lewat online pula. Bagaimanakah kita harus menyikapinya ? Berikut akan diulas dampak positif dan negatif persahabatan lewat online.
• Fasilitas online telah membuka pintu perkenalan lebar-lebar. Dewasa ini jarak tidak lagi menjadi rintangan untuk berkenalan dan berteman dengan seseorang. Dengan menyatunya bahasa komunikasi dunia – Inggris – maka makin mudahlah kita berinteraksi dengan orang dari belahan dunia mana pun. Lewat sahabat baru ini kita dapat mengenal budaya dan kehidupan manusia di tempat asalnya dan sudah tentu, semua ini akan memperkaya pengenalan kita akan dunia.
• Kendati fasilitas online membuka pintu perkenalan, ia tidak dapat membuka pintu persahabatan. Cara terbaik membangun persahabatan – perkenalan yang mendalam – adalah lewat perjumpaan tatap muka. Tidak ada yang dapat menggantikan interaksi langsung untuk mengenal seseorang. Jadi, silakan memulai perkenalan lewat online namun jangan mengambil keputusan penting menyangkut hidup – seperti pernikahan – lewat online. Ingat, kita harus hidup bersamanya di dalam dunia nyata, bukan di dunia maya. Jadi, pastikan bahwa kita mengenalnya secara langsung untuk suatu kurun yang panjang.
• Setelah kita menjalin persahabatan silakan memanfaatkan fasilitas online untuk memelihara jalinan persahabatan. Jadi lewat fasilitas online kita dapat terus berkomuni-kasi dengan sahabat dan sanak keluarga sehingga ktia dapat tetap mengikuti perkembangan hidupnya.
• Fasilitas seperti facebook membuka pintu untuk berkenalan dengan begitu banyak orang, baik yang telah kita kenal maupun yang belum kita kenal. Selalu gunakan prinsip kehati-hatinya. Teman yang pernah kita kenal semasa SD telah menjadi dewasa dan kita tidak mengenalnya pada masa perkembangannya. Kita tidak tahu apakah ia telah menjadi orang yang baik atau orang yang jahat. Jadi, jangan berpandangan naïf bahwa oleh karena ia adalah teman semasa SD maka ia pastilah baik seperti dulu.
• Mengembalikan pertemanan semasa kecil sudah tentu menyenangkan dan dapat mengembalikan pula cinta monyet yang pernah dialami. Berhati-hatilah agar kita tidak bertindak ceroboh dan membuka pintu dosa. Jangan bermimpi bahwa orang yang pernah kita sukai dulu adalah pasangan yang cocok untuk kita sekarang. Semua perkenalan mesti diuji lewat interaksi mendalam dan waktu yang panjang. Sudah tentu kita pun harus membatasi pertemanan apabila sekarang kita sudah menikah. Jangan melewati batas dan akhirnya jatuh ke dalam dosa perzinahan.
• Kadang kita cepat percaya kepada teman lama dan mulai curhat masalah pribadi kepadanya lewat online. Berhati-hatilah sebab kenyataan ia adalah teman lama tidak menjadikannya orang yang tepat untuk kita curhat. Jangan sampai ia memanfaatkan situasi sulit yang tengah kita alami dan mengeruk keuntungan dari diri kita. Ada suami dan juga istri yang jatuh ke dalam dosa akibat curhat berlebihan lewat online.
• Terakhir, ingatlah bahwa semua ini adalah sarana menjalin komunikasi. Jangan menjadi budak teknologi komunikasi. Jangan merasa berkewajiban harus menjawab saat itu juga. Jangan mengorbankan waktu dengan orang dekat terutama keluarga oleh karena terobsesi dengan komunikasi canggih ini. Firman Tuhan mengingatkan, “Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian hingga kami beroleh hati yang bijaksana” (Mazmur 90:12). Kita mesti menggunakan waktu dengan bijak sehingga waktu tidak terbuang dengan percuma. Ingat, yang riil adalah orang di sekitar kita, bukan orang yang berada di layar ponsel.
Oleh Pdt. Dr. Paul Gunadi
Audio dan transkrip bisa didapatkan melalui situs TELAGA dengan kode T301B.
Doakanlah
- Bersyukur karena audio, transkrip, ringkasan dan abstrak dari rekaman terbaru sudah ada di situs Telaga.
- Bersyukur untuk royalty dari Metanoia periode Januari – Juni 2011 sudah diterima.
- Bersyukur radio Merdeka FM di Surabaya kembali menyiarkan program Telaga mulai bulan Nopember 2011 ini.
- Bersyukur untuk hasil check-up kesehatan Ibu Esther Rey di Singapore hasilnya sangat bagus, sten/by-pass yang dipasang sudah menyatu dengan baik. Beberapa waktu yl. Ibu Esther Rey operasi batu empedu.
- Doakan untuk Sdri. Betty Tjipta Sari yang mulai tgl. 14 Desember 2011 sampai 20 Januari 2012 akan menempuh ujian, agar Tuhan memberinya hikmat dan kepandaian.
- Doakan untuk tim SABDA di Solo yang berusaha menyempurnakan DVD Konseling dalam tahun ini, disamping itu kesibukan pembuatan rencana kerja tahun 2012 serta laporan tahunan 2011.
- Doakan untuk barang-barang Telaga yang dititipkan di VISI Surabaya, VISI Malang, Pastorium dan beberapa outlet Metanoia.
- Doakan untuk kesibukan menjelang akhir tahun 2011, pengiriman kalender dan lain-lain.
- Bersyukur untuk penerimaan dana dari donatur tetap bulan ini, yaitu dari :
001 – Rp 200.000,-
003 – Rp 400.000,-
004 – Rp 100.000,-
010 – Rp 500.000,-
011 – Rp 150.000,-
Telaga Menjawab
Tanya?
Shalom, saya bersyukur sekali bisa menemukan situs Telaga ini, sebelumnya saya hanya mendengarkan Telaga dari siaran radio saja. Saat membuka ringkasan audio tentang “Hamil di Luar Nikah”, saya jadi kebingungan. Adik saya yang bungsu mengalami hal seperti itu dan dalam waktu dekat adik saya akan menikah dengan pria yang menghamilinya. Saya sangat sedih setelah menyadari bahwa langkah yang keluarga saya ambil ini bisa dikatakan menambah masalah untuk adik saya secara khusus. Adik saya masih berumur 19 tahun dan pria yang menghamilinya beragama Hindu. Latar belakang keluarga kami juga 1 – 1, ibu saya Kristen dan ayah saya Hindu. Saya sempat merasa ragu-ragu saat orang tua memutuskan untuk menikahkan adik saya, tapi semuanya telah diputuskan dan ketika saya membaca artikel di situs ini, saya menjadi bertambah sedih memikirkan bagaimana adik saya kelak menjalani kehidupannya. Untuk itu, saya mohon diberi masukan bagaimana saya dan keluarga bisa mendampingi adik saya dan apa yang harus saya dan keluarga saya lakukan saat ini ?
Jawab!!!
Shalom, pertama-tama maaf baru bisa menanggapi surat Anda. Saya juga merasa sedih mengetahui bahwa adik Anda bakal menghadapi berbagai masalah tambahan sesudah menikah nanti. Keputusan ini tentunya tidak lagi dapat diubah dan saat ini harus diterima sebagai sebuah kenyataan.
Tampaknya harus diterima pula bahwa adik Anda berada di pihak yang lemah karena bergantung pada pihak pria. Dalam kondisi seperti ini, biasanya keinginan untuk menikah berasal dari pihak perempuan. Konsekuensinya, istri mungkin takut kehilangan suami, sebaliknya suami dapat memerlihatkan kuasanya ketika kemauannya tidak dapat dipenuhi oleh istri. Tentu tidak selalu demikian yang terjadi. Dengan demikian, gambaran ini hanya untuk mengantisipasi apa yang dapat kita lakukan.
Melanjutkan diskusi ini, ada beberapa hal yang belum jelas bagi saya. Bagaimana hubungan keluarga Anda dengan keluarga pihak laki-laki? Adakah hubungan yang baik dan saling mengerti ? Bila ada hubungan yang cukup baik, maka hal ini dapat menguntungkan dalam arti ketika terjadi konflik dalam rumah tangga, setidaknya pihak suami tidak sampai sedemikian mudah untuk memutuskan berpisah karena mendapat dukungan dari keluarganya.
Hal lain yang ingin kami ketahui adalah dengan siapakah pengantin baru ini tinggal ? Meskipun keluarga besar sebaiknya tidak ikut campur, bila pengantin baru ini tinggal bersama keluarga pihak perempuan, maka pihak istri ada sedikit kekuatan untuk mencegah hal yang buruk menimpa adik.
Yang perlu disiapkan nanti adalah untuk adik ini. Dia perlu belajar untuk mengampuni, bersabar, tekun dalam iman meskipun pernah melakukan kesalahan, terus mendoakan pernikahan ini dan juga suami serta mengasihi dengan tulus. Kesabaran dan penguasaan diri sangat diperlukan terutama karena dua hal : pertama, pernikahan ini terjadi karena adanya keterpaksaan; kedua, karena kehamilan yang pertama yang belum terlalu siap diterima. Firman Tuhan yang dapat menolong adik Anda misalnya dari I Petrus 3:1-6 yang memberi nasihat kepada istri dari suami yang non-Kristen atau orang Kristen yang belum hidup dalam firman Tuhan.
Dari pihak keluarga Anda, sebaiknya tidak lagi mempersoalkan pernikahan yang bermasalah atau anak yang akan lahir, namun lebih bersikap menerima dan menolong meringankan beban adik. Dari Anda diharapkan dapat menolong adik untuk tetap bertahan dalam iman dan agar adik Anda dapat mengampuni diri serta hidup kudus di hadapan Tuhan. Mudah-mudahan suaminya mengijinkannya untuk tetap ke gereja.
Judul Baru
T328 Kendala dlm Menghabiskan Wkt Bersama
T329 Kebangkitan dari kejatuhan (I)
Kebangkitan dari Kejatuhan (II)
T330 Hikmat dalam Bersahabat (I)
T331 Dampak Rohani pada Keluarga
T335 Berkomunikasi Lebih Lembut
T337 Merajut Masa Lalu, Merenda Masa Depan (I)
Merajut Masa Lalu, Merenda Masa Depan(II)
T338 Pelancar Komunikasi ( I )
Kerja adalah Sikap
Kita tentu sudah siap menghadapi tahun yang baru dengan sikap kerja yang baru. Kita tentu menghendaki karir dan pencapaian yang meningkat setiap tahun baru. Untuk mencapai ke atas, kita perlu melakukan pembayaran harga. Banyak orang naik karir karena bekerja keras dan benar-benar menikmati karirnya.
Orang yang mencapai puncak karir dalam bidang apa pun pasti terlibat dengan apa yang mereka lakukan. Mereka menekuni dan mendalaminya. Akhirnya kesuksesan datang karena mereka mencintai pekerjaan itu. Mereka memilih untuk melewatkan waktu berjam-jam dalam pekerjaannya. Mereka memiliki pekerjaan, tetapi lebih penting pekerjaan memiliki mereka. Intinya, mereka memunyai sikap yang besar yang sering meng-ubah pekerjaan dari sesuatu yang membosan-kan menjadi sesuatu yang menggembirakan. Itulah sebabnya kerja adalah sikap mental yang benar.
Pierre Auguste Renoir, seorang pelukis besar Perancis menderita penyakit arthritis. Penyakit ini membuat tangannya terpilin dan kejang. Meskipun sakit, Renoir terus melukis sekalipun hanya dengan ujung jarinya. Padahal setiap gerakan tangannya menyebabkan rasa nyeri yang menyentak. Pada suatu hari, Matisse, temannya sesame seniman bertanya kepada Renoir, mengapa dia bersikeras terus melukis dengan menderita siksaan begitu besar. Renoir menjawab,”Rasa sakit berlalu, tetapi keindahan terus bertahan”. Itulah contoh kerja adalah sikap.
Kalau Anda sudah bekerja, selalu dapat tepat waktu, loyal pada atasan, menerima gaji yang baik, tetapi karir tetap tidak meningkat, tentu ada sesuatu yang tidak beres. Pimpinan Anda pasti ingin membayar gaji lebih besar. Namun karena dia berusaha dan bukan sedang kerja amal, maka dia tidak dapat membayar gaji lebih untuk karyawan yang biasa-biasa saja. Agar karir Anda meningkat, Anda harus membuat diri Anda lebih berharga baginya. Anda melakukan ini dengan usaha ekstra, loyalitas secara ekstra, antusiasme ekstra, jam-jam kerja ekstra dan tanggungjawab ekstra. Pokoknya kita mau menempuh jarak 1 mil ekstra. Langkah-langkah ini pasti menjamin kenaikan karir dan gaji Anda.
Orang yang baik tidak akan dipecat kecuali usaha harus ditutup. Kerja adalah sikap, kita tidak perlu mengeluh atas pekerjaan kita, malah harus bersyukur karena banyak orang yang tidak dapat bekerja. Sewaktu di GuangZhou, saya bertemu dengan seseorang yang bisa menggunakan dua tangan, dua kaki dan mulut sekaligus untuk menggambar dengan kuas. Lima gerakan sekaligus dan hal itu tidak dicapainya secara kebetulan. Dengan bekerja keras, ia dapat menggerakkan seluruhnya. Ia belajar menggambar dari kecil dengan tangan kanan. Ia mau melakukan sesuatu yang ekstra.
Dikutip dari : “Business Book” 2
- 4284 kali dibaca