Pagar antara Orangtua dan Anak
Berita Telaga Edisi No. 116 /Tahun X/ Juli 2014
Diterbitkan oleh Lembaga Bina Keluarga Kristen (LBKK) Sekretariat: Jl.Cimanuk 56 Malang 65122 Telp.: 0341-408579, Fax.:0341-493645 Email: telagatelaga.org Website: http://www.telaga.org Pelaksana: Melany N.T., Rr. Fradiani Eka Y. Bank Account: BCA Cab. Malang No. 011.1658225 a.n. Melany E. Simon
Pagar antara Orangtua dan Anak
Kata kunci: fungsi orangtua, gaya bahasa
Adakalanya konflik antara orang tua dan anak tidak lagi bisa dihindari, dikarenakan orang tua terlalu mencampuri urusan anak. Waktu anak-anak masih kecil seharusnyalah orang tua mencampuri anak, tapi ketika anak-anak sudah besar, sudah menikah, sudah berkeluarga, orang tua tidak boleh lagi mencampuri anak. Adakalanya orang tua tetap memperlakukan mereka seperti anak-anak sehingga yang terjadi justru adalah konflik.Waktu anak-anak sudah akil baliq seharusnyalah mereka membuat rumah dan memisahkan diri dari kita, rumah dalam pengertian secara emosional di mana ada pagar yang memisahkan kita dengan anak-anak. Sehingga kita menghormati anak, anak-anak juga menghormati kita.
Tiga peran dan fungsi orang tua:
Pengasuh, berarti orang tua memberikan gizi, baik gizi jasmaniah atau pun gizi batiniah kepada anak, sehingga anak bisa bertumbuh besar menjadi orang yang stabil dan cukup sehat.
Pengarah dan pendamping, artinya pada masa ini orang tua akan menjadi konselor bagi anak, memberi-kan arahan-arahan dan secara aktif orang tua me-mantau perkem-bangan anak.
Penasihat atau konsultan, secara pasif orang tua memberikan masukan kepada anak. Yang dimaksud dengan pasif adalah pada masa anak-anak sudah dewasa biarkan anak yang datang mencari kita, barulah kita memberikan masukan tatkala mereka datang kepada kita.
Beberapa gaya bahasa yang perlu diperhatikan orang tua:
Gaya bahasan instruksi, pada masa anak-anak kecil gaya bahasa kita sebagai orang tua adalah gaya bahasa instruksi.
Pada masa anak-anak sudah remaja, orang tua menggunakan gaya bahasa persuasi
Pada masa anak-anak dewasa, orang tua menggunakan gaya bahasa diskusi.
Amsal 10:21,
"Bibir orang benar menggembalakan banyak orang."
Pelajaran bagi orang tua:
Kalau kita mau menggembalakan anak dan anak-anak mau digembalakan oleh kita prasyaratnya harus kita penuhi, kita harus menjadi orang yang benar, harus menjadi orang yang hidup dalam Tuhan, takut akan Tuhan dan mempunyai hikmat juga dari Tuhan. Dengan cara itulah anak-anak akan hormat kepada kita, kita bisa menggembalakan mereka.
Oleh : Pdt. Dr. Paul Gunadi
Audio dan transkrip secara lengkap bisa didapatkan melalui situs TELAGA dengan kode T127 B
Doakanlah...
Bersyukur untuk sumbangan dari Radio Suara Gratia FM di Cirebon sebesar Rp 200.000,-.
Bersyukur untuk rekaman Telaga yang sudah dimulai kembali bersama Ev. Sindunata Kurniawan sebagai nara sumber dan Bp. Heman Elia sebagai penanya. Dalam kesempatan tersebut alat rekam yang baru sudah mulai dicoba walaupun masih harus dipelajari dengan seksama.
Bersyukur untuk semua artikel yang telah diselesaikan berjudul seputar “Pekerjaan dan Karier” dan sudah mulai dikirim ke P.T. Visi Anugerah Indonesia. Doakan agar dalam tahun ini bisa diterbitkan.
Tetap doakan untuk DVD Konseling yang sedang diselesaikan oleh pihak YLSA di Solo.
Doakan untuk Literatur SAAT yang dalam tahun ini akan menerbitkan booklet berjudul “Membentuk Anak Perempuan Menjadi Wanita Dewasa”.
Bersyukur untuk penjualan buku “Memahami Remaja dan Pergumulannya” selama periode Januari s.d. Juni 2014 , terjual 350 buku.
- Doakan agar ada tambahan radio lain yang mau bekerjasama menyiarkan program Telaga. Dalam tahun 2014 ini baru ada tambahan 1 radio.
Bersyukur untuk terlaksananya pemilihan presiden pada tgl. 9 Juli yl. dan hasil yang telah diumumkan oleh KPU pada tgl. 22 Juli yl., tetap doakan agar presiden yang terpilih sesuai dengan yang Tuhan kehendaki untuk Negara Republik Indonesia di masa yang akan datang.
Bersyukur untuk penerimaan dana dari donatur tetap dalam bulan ini, yaitu dari :
001 – Rp 100.000,-
004 – Rp 500.000,- untuk 5 bulan
011 – Rp 150.000,-
TELAGA Menjawab
Tanya?
Salam sejahtera dalam kasih Kristus,
Saya seorang ibu dengan dua orang anak laki-laki (13 tahun dan 5 tahun). Saya seorang karyawan swasta yang harus meninggalkan rumah mulai pukul 07.00 sampai dengan 16.00. Hal ini sudah saya lakukan selama belasan tahun karena tuntutan ekonomi keluarga. Suami saya baru setahun yang lalu menjadi guru PNS.
Saya tertekan dengan perilaku anak pertama saya yang suka membangkang. Dia cuek kalau dinasihati. Saat saya menanyai dia tentang suatu hal, dia tidak langsung menjawab, seolah-olah tidak mendengar. Kalau terpaksa, dia menjawab dengan nada kasar yang seharusnya tidak pantas dilakukan kepada orang tua. Saya hanya bisa mengelus dada. Saya mencoba introspeksi diri dan lebih berusaha sabar, telaten dan perhatian terhadap kebutuhannya, namun tidak ada perubahan. Apabila suami saya yang menasihati dia, malah kelihatan seperti bertengkar.
Apa yang harus saya lakukan? Apakah pekerjaan saya menjadi salah satu penyebabnya? Bagaimana seharusnya saya bersikap sebagai seorang istri dan seorang ibu?
Terima kasih atas jawabannya. Tuhan memberkati.
Jawab!!!
Ibu yang terkasih,
Anak Ibu tengah berada pada fase remaja. Pada masa ini kebanyakan anak cenderung tidak suka ditegur atau diberi nasihat oleh orang tuanya. Bukannya menerima, mereka malah melawan dan menyangkal kalau terbukti salah.
Dalam menghadapinya, prinsip yang musti digunakan adalah prinsip Kasih – Tegas. Artinya, adakalanya dengan lembut Ibu memberitahukannya bahwa sikapnya tadi menyakitkan hati Ibu. Namun kadang Ibu harus bersikap tegas kepadanya. Sewaktu dia bersikap kurang ajar, silakan Ibu sampaikan teguran tegas kepadanya dan minta dia untuk memohon maaf kepada Ibu. Mudah-mudahan cara ini dapat bermanfaat. Tuhan memberkati!
Salam : Pengasuh Program TELAGA
Buku Tamu
Nama: Diano
Email: dianxxx@yahoo.co.id
Anggota Gereja: GPPIK Pahauman Kalimantan Barat
Jabatan: Waka Majelis
Komentar:
Kehadiran Telaga menambah literatur di tengah sedikitnya referensi tentang
keluarga yang dikupas dari perspektif rohani kristen. Materi yang disajikan sangat bermanfaat bagi keluarga kristen, menerapkan standar kehidupan keluarga yang diinginkan kristus. Kami menunggu terus materi lainnya yang terus menerus dapat membimbing kehidupan keluarga dari yang seharusnya,
Salam dari kami, maju terus Telaga! Permuliakan Tuhan dalam pelayananya. Tuhan Yesus memberkati.
Judul Baru TELAGA
T372 A Media dan Keluarga 1
T372 B Media dan Keluarga 2
T372 C Media dan Keluarga 3
T372 D Media dan Keluarga 4
T373 A Kekerasan Terhadap Anak 1
T373 B Kekerasan Terhadap Anak 2
T373 C Kekerasan Terhadap Anak 3
T373 D Kekerasan Terhadap Anak 4
T373 E Kekerasan Terhadap Anak 5
T374 A Menunda-nunda 1
T374 B Menunda-nunda 2
T374 C Menunda-nunda 3
T374 D Menunda-nunda 4
T375 A Seni Menegur 1
T375 B Seni Menegur 2
T375 C Seni Menegur 3
T376 A Menerima Teguran 1
T376 B Menerima Teguran 2
T377 A Distorsi Seks 1
T377 B Distorsi Seks 2
T378 A Kecanduan Seksual 1
T378 B Kecanduan Seksual 2
T378 C Kecanduan Seksual 3
T378 D Kecanduan Seksual 4
T379 A Penentu Keharmonisan Pernikahan (I)
T379 B Penentu Keharmonisan Pernikahan (II)
T380 A Melampaui Efisiensi
T380 B Tatkala Tuhan Berkata 'Tidak'
T381 A Ketika Pasangan Tdk Bisa Melepas Selingkuhannya
T381 B Tatkala Hidup berhenti dgn Tiba-tiba
T382 A Suami yang Berkenan Kepada Allah (I)
T382 B Suami yang Berkenan Kepada Allah (II)
T383 A Pria dan Konflik Rumah Tangga
T383 B Ayah yang mendidik dan Mendisiplin
T384 A Peran Iman dlm Pengambilan Keputusan (I)
T384 B Peran Iman dlm Pengambilan Keputusan (II)
T385 A Profil Pelaku Kekerasan dlm Rumah Tangga (I)
T385 B Profil Pelaku Kekerasan dlm Rumah Tangga (II)
T386 A Masa Tua Tidak Selalu Indah (I)
T386 B Masa Tua Tidak Selalu Indah (II)
"God sees us with the eyes of a Father. He sees our defects, errors and blemishes. But He also sees our value." - Max Lucado
- Log in dulu untuk mengirim komentar
- 5877 kali dibaca