Gaya Hidup Sehat 2

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T362B
Nara Sumber: 
Ev. Sindunata Kurniawan, M.K.
Abstrak: 
Ada sebelas cara untuk memiliki gaya hidup sehat, lima di antaranya adalah ambil tanggungjawab, buanglah sampah hati dan jagalah hati tetap bersih, kenali dan terima keterbatasan diri, hargai dirimu, carilah pertolongan. Apa lagi sisanya ? Bagaimana pengulasannya? Ikutilah penjabaran lengkapnya.
Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Sebagai orang yang percaya kepada Kristus, memiliki gaya hidup yang sehat ternyata sangatlah penting. Karena gaya hidup yang sehat bukan hanya memberikan pengaruh pada diri pribadi namun pada pribadi orang di sekitar kita pula.

Untuk itu gaya hidup sehat yang disarankan antara lain :

  1. Ambil tanggung jawab

    Kata "bertanggungjawab" dalam bahasa Inggris adalah "responsibility": the ability to choose your response. Kemampuan untuk memilih tanggapan. Jika kita mau menjadi pribadi yang sehat maka kita akan mendayagunakan kemampuan kita dalam memilih tanggapan.

    Dalam tiap situasi hidup, selalu ada ruang untuk memilih tanggapan kita. Maka sebenarnya kita memilih apakah akan menyerahkan diri pada situasi kondisi yang di luar atau kita akan bersikap dan bertindak berdasarkan apa yang kita yakini benar. Pribadi yang sehat akan memilih bersikap dan bertindak berdasarkan apa yang diyakini benar.

  2. Buanglah sampah hati dan jaga hati tetap bersih

    Seseorang yang terbiasa menyimpan dan mengendapkan sampah dalam hatinya, tanpa disadarinya bau busuk dan tak sedap dalam hatinya juga akan tercium orang-orang di sekitarnya, lewat sikap dan pernyataan-pernyataannya yang sumbang, negatif dan bahkan mungkin menyakiti orang lain.

    Langkah untuk membuang sampah dan menjaga hati tetap bersih:

    1. Akui dan serahkan pada Kristus.
    2. Ampuni yang bersalah.
    3. Tiap kali disakiti: bereskan hubungan atau serahkan pada Tuhan.
    4. Tiap kali berdosa: akui dan bertobat
    .
  3. Kenali dan Terima Keterbatasan Diri/ Batas Kesanggupan

    Kita hidup memiliki berbagai keterbatasan, baik itu keterbatasan yang kita bawa sebagai manusia pada umumnya, keterbatasan karena ketidaksempurnaan kondisi fisik, intelektual, emosi dan kejiwaan, baik karena bawaan sejak lahir mau pun karena proses kehidupan yang tidak sempurna.

    Dalam hidup kita perlu mengoptimalkan diri, namun ada batas-batas yang jika kita lampaui membuat kita mengalami hidup yang tidak seimbang dan bisa jatuh sakit, baik sakit secara fisik mau pun sakit secara mental.

    Langkah-langkah untuk membangun gaya hidup sehat berkenaan dengan keterbatasan diri:

    1. Terimalah keterbatasan diri.
    2. Akuilah kepada orang lain.
    3. Katakan "tidak".
    4. Bagi-bagi dan delegasi sebagian tugas.
  4. Hargai Dirimu

    Orang yang menghargai dirinya ada rasa percaya dan respek pada diri, ada rasa kasih dan hormat pada diri dari dalam ke luar. Cara membangun penghargaan terhadap diri:

    Pertama, dasar yang kokoh untuk menghargai diri adalah peganglah perkataan Firman Tuhan yang menghargai diri kita (Roma 6:5-8 dan I Petrus 1:19)

    Kedua, kenali keunikan-keunikan yang kita punyai seperti bakat, kekuatan kepribadian, proses dan pengalaman hidup, latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja, karunia rohani.

    Ketiga, tepislah usaha untuk membanding-bandingkan diri, yang bisa menjerumuskan kita untuk merasa angkuh atau sebaliknya, rendah diri.

  5. Cari Pertolongan

    Orang yang sehat bukanlah orang yang sempurna dan tidak memiliki kelemahan melainkan orang yang ketika dalam posisi terpuruk, bersedia mencari pertolongan.

    Mencari pertolongan secara medis, karir dan finansial, sudah diterima secara luas, sebagai hal yang normal. Tapi mencari pertolongan secara psikis, baik lewat layanan konseling maupun psikiatri, masih lebih mudah dikaitkan dengan hal yang aib dan memalukan. Kebenarannya, justru orang yang benar-benar sakit secara psikis sudah tidak mungkin mencari pertolongan, karena telah terputus kontak dengan realitas. Namun mereka yang masih cukup sehatlah yang bisa berinisiatif mencari pertolongan bagi dirinya , baik lewat layanan konseling maupun psikiatri.

  6. Berbagilah

    Orang yang sehat ditandai dengan semangat berbagi. Berbagi tanda jiwa yang kaya. Ketika kita sedang mengalami kekurangan dan dirundung masalah, namun kita mau berbagi lewat uang kita, waktu, pikiran dan tenaga kita, akan ada sukacita, kegembiraan dalam hati kita.

  7. Belajar dan Bertumbuh

    Seorang yang suka belajar dan bertumbuh menjadi seorang yang kian arif, bijak dan lebih sanggup memiliki gaya hidup yang sehat. Belajar tidak hanya sebatas dalam pengertian pendidikan formal di bangku sekolah atau kuliah dan meraih gelar akademis. Belajar terjadi ketika seorang terbuka untuk menyerap hal-hal baik untuk perubahan dan pertumbuhan dirinya.

  8. Rayakan tiap keberhasilan kecil

    Merayakan tiap keberhasilan kecil akan membuat kita menjadi seorang yang lebih diwarnai dengan sukacita dan ucapan syukur. Merayakan keberhasilan-keberhasilan kecil akan menjadikan kita lebih bebas dari distres berkepanjangan. Menikmati sukacita satu keberhasilan sekecil apa pun justru akan membuat kita lebih termotivasi dan bersemangat untuk menghadapi kerja tahap berikutnya dan menyelesaikannya.

  9. Kembangkan Persahabatan

    Kita diciptakan Tuhan sebagai makhluk relasional, makhluk sosial. Ada satu ruang dalam jiwa kita yang dirancang Tuhan untuk diisi dengan persahabatan dengan sesama manusia. Dicintai dan mencintai, diperhatikan dan memerhatikan. Persahabatan yang kita kembangkan dengan beberapa orang akan membuat kita tidak merasa sendirian dalam menjalani hidup ini. Kita bisa berbagi beban dan dukungan.

  10. Cintai tubuhmu
    Cara mencintai tubuh yakni dengan:
    1. Makan yang bergizi. Yang terutama dicari adalah yang sehat, bukan hanya enak.
    2. Istirahat yang cukup dan berkualitas. Tidurlah secara teratur sebelum pukul 11 malam. Aktivitas di tengah malam hingga dini hari justru akan memacu zat-zat yang negatif makin bekerja dan merusak organ-organ tubuh kita.
    3. Hirup sebanyak mungkin udara segar di pagi hari dan serap sinar matahari pagi.
    4. Berolahraga sesuai usia. Yang penting adalah keteraturannya.
  11. Jadikan Kristus sebagai Pusat

    Menjadikan Kristus sebagai pusat berarti kita akan menjadikan seluruh hidup kita sebagai medan terwujudnya Impian dan Kehendak Tuhan. Bertumbuh makin serupa dengan Kristus dalam seluruh karakter, cita-cita dan pengejaran hidup, nilai-nilai dan gaya hidup.

    Gaya hidup yang benar-benar sehat berarti kita menjalani dan mewujudnyatakan kehendak Sang Programmer hidup kita yakni Tuhan Yesus. Jika Kristus bukan sebagai Pusat dari gaya hidup sehat kita maka sesungguhnya gaya hidup sehat kita tidak utuh. Mungkin lulus uji di mata dokter, psikolog dan dunia ini, tapi tidak lulus uji di mata Tuhan Pencipta kita, yang kepada-Nya kelak di akhir hidup, kita masing-masing akan dimintai pertanggungjawaban hidup kita. Sehat yang sejati adalah sekaligus Penebus kita

    Jika Kristus menjadi Pusat gaya hidup sehat, maka kita akan memiliki alasan yang lebih kuat, daya dorong dan sumber energi yang tiada habis untuk mewujudnyatakan 10 langkah yang tadi kita bahas. Sekaligus Kristus menjadi sumber pengharapan kita di tengah kesementaraan hidup di dunia ini, di tengah berbagai musibah, kecelakaan, sakit penyakit yang mungkin kita alami. Sesehat-sehatnya manusia, tetap akan berhadapan dengan yang disebut kematian. Dengan Kristus menjadi Pusat Hidup kita, kita tidak takut menghadapi penderitaan apalagi kematian, karena justru mati adalah menjadi keuntungan kita karena kita tak perlu lagi mengusahakan 11 langkah gaya hidup sehat ini. Bagi kita yang setia sampai garis akhir, kita malah akan menerima mahkota kemuliaan, inilah pusat sukses hidup manusia.