Bekerja dan Berhikmat

Versi printer-friendly
Desember

Berita Telaga Edisi No. 76 /Tahun VII/ Desember 2010


Diterbitkan oleh Lembaga Bina Keluarga Kristen (LBKK) Sekretariat: Jl.Cimanuk 56 Malang 65122 Telp.: 0341-408579, Fax.:0341-493645 Email: telagaindo.net.id Website: http://www.telaga.org Pelaksana: Melany N.T., Dewi K. Megawati Bank Account: BCA Cab. Malang No. 011.1658225 a.n. Melany E. Simon


Tuhan tidak menciptakan satu kelas masyarakat. Tuhan membiarkan masyarakat berkembang sehingga menjadi sebuah kumpulan manusia dengan tingkat ekonomi yang berbeda-beda. Singkat kata Tuhan mengaruniakan berkat kekayaan yang berlainan kepada manusia. Namun demikian Tuhan memberi kepada kita panduan untuk hidup dengan bijak—panduan yang relevan baik untuk kita yang berekonomi tinggi maupun rendah. Berikut akan dipaparkan beberapa di antaranya:

  1. KITA HARUS MENABUNG. Biasakanlah untuk tidak menghabiskan uang yang diterima, sebaliknya, biasa-kanlah untuk mena-bung. Pengkhotbah 11:1-2 berkata, "Lemparkanlah rotimu ke air maka engkau akan mendapatnya kembali lama setelah itu. Berikanlah bahagian kepada tujuh bahkan kepada delapan orang karena engkau tidak tahu malapetaka apa yang akan terjadi di atas bumi." Kita tidak tahu apa yang akan terjadi dan kebutuhan apakah yang akan datang, jadi senantiasa bersiaplah. Namun, jangan sampai kita hidup seakan-akan tidak ada Tuhan. Menabung adalah kebiasaan yang baik sekaligus merupakan bentuk pertanggung-jawaban kita terhadap hidup yang dipercayakan Tuhan pada kita.

  2. KITA HARUS MENCOBA. Kesempatan datang kepada orang yang rajin bukan yang malas. Pengkhotbah 11:6 meng-ingatkan, "Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari dan janganlah memberi istirahat kepada tangan-mu pada petang hari karena engkau tidak mengetahui apa ini atau itu yang akan berhasil atau keduanya sama baik." Apa pun jenis pekerjaannya, asalkan halal, kerjakanlah sebab kesempatan berikut datang sewaktu kita tengah bekerja, bukan melamun. Jangan takut gagal. Sudah tentu kita mesti memerhitungkan segalanya dan tidak bertindak gegabah namun pada akhirnya kita mesti mengambil risiko. Bila kita melihat bahwa usaha kita tidak membuahkan hasil, hentikan dan jangan paksakan. Selalu ingatlah, Tuhan yang membukakan pintu kesempatan, bukan kita. Jadi, jangan lupa berdoa meminta pertolongan-Nya.

  3. KITA HARUS MELIHAT KE DEPAN. Kita harus mengingat sejarah dan pengalaman masa lampau agar kita tidak mengulang kesalahan yang sama. Akuilah kegagalan apa adanya, belajarlah darinya, kemudian berjalanlah terus. Jangan berkubang di kolam penyesalan, sebaliknya bangkitlah dan mulailah kembali. Jangan terus membandingkan kondisi sekarang dengan masa lampau, sebab kita tidak hidup di masa lampau melainkan di masa sekarang. Pengkhotbah 7:10 berkata, "Janganlah mengatakan, ‘Mengapa zaman dulu lebih baik daripada zaman sekarang?’ Karena bukannya berdasarkan hikmat engkau menanyakan hal itu." Tatkala kita melihat ke depan, sesungguhnya kita tengah menaruh pengharapan dan iman pada Tuhan.

  4. KITA HARUS BERSERAH. Apa pun yang kita lakukan, mesti ada batasnya. Jangan terus bekerja seakan-akan tidak ada Tuhan dalam hidup ini. Jangan terus bekerja seakan-akan tidak ada lain dalam hidup selain bekerja. Jangan sampai kehilangan keseimbangan hidup. Kita perlu bekerja namun kita harus menyerahkan hasilnya kepada Tuhan. Pengkhotbah 2:22-24, "Apakah faedahnya yang diperoleh manusia dari segala usaha yang dilakukannya dengan jerih payah di bawah matahari dan dari keinginan hatinya? Seluruh hidupnya penuh kesedihan dan pekerjaannya penuh kesusahan hati bahkan pada malam hari hatinya tidak tenteram. Ini pun sia-sia. Tak ada yang lebih baik bagi manusia daripada makan dan minum dan bersenang-senang dalam jerih payahnya. Aku menyadari bahwa ini pun dari tangan Allah."

  5. KITA HARUS MEMELIHARA PERSAHABATAN. Kita tidak bisa hidup sendiri sebab Tuhan tidak mendesain kita untuk hidup sendiri. Kita mem-butuhkan satu sama lain terutama di saat kita lemah. Jadi, peliharalah persahabatan agar kita dapat saling menolong dan memberi dorongan. Pengkhotbah 4:9-10, "Berdua lebih baik daripada seorang diri karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka. Karena kalau mereka jatuh, yang seorang akan mengangkat temannya..."

Oleh Pdt. Dr. Paul Gunadi

Catatan: Audio dan transkrip bisa didapat melalui situs Telaga dengan kode T311 A

Doakanlah

  1. Bersyukur menjelang akhir tahun 2010 ada sumbangan sebesar Rp 800.000,- dari NN di Malang.

  2. Bersyukur karena ada tambahan 17 judul rekaman Telaga yang transkrip, ringkasan dan abstraknya sudah ada di situs Telaga.

  3. Bersyukur karena mulai tahun 2011 situs-situs YLSA sudah berubah format menjadi format mobile sehingga dapat dibaca lewat HP dengan nyaman. Doakan agar perkembangan pelayanan YLSA ini bisa menjadi berkat yang lebih banyak bagi masyarakat Indonesia.

  4. Doakan untuk perombakan situs Telaga yang akan diadakan pada bulan Januari 2011.

  5. Doakan Literatur SAAT dalam proses menerbitkan 2 buklet berjudul "Pornografi dan Bahayanya" dan "Anak Adopsi dan Permasalahannya".

  6. Doakan untuk CD dan buklet Telaga yang dititipkan di VISI Surabaya (termasuk sisa kaset), VISI Malang, Pastorium dan Ibu Indrawati.

  7. Doakan untuk Ibu Yulia Oeniyati Buffet, pimpinan YLSA di Solo sehubungan dengan ayahnya yang meninggal dunia pada tgl. 28 Desember 2010 karena sakit.

  8. Tetap doakan untuk Malang Youth Centre agar Tuhan memilih pengganti dari Bp. Isak Timotius alm. untuk melanjutkan visi dan misi yang selama ini telah dijalankan.

  9. Doakan untuk Sdri. Betty Tjipta Sari yang akan menempuh ujian pada tgl. 3 Januari 2011 dan penulisan paper sehubungan dengan studinya di Tilburg, Belanda.

  10. Bersyukur untuk pernikahan Sdri. Selena dan Sdr. Lucky di Jakarta pada tgl. 7 Desember 2010. Sdri. Selena adalah putri bungsu dari Bp. S.K.Widjaja, SH. dan Ibu Sonya Widjaja. Biarlah Tuhan memimpin dan memberkati keluarga baru ini.

  11. Doakan untuk pelayanan Telaga khususnya dalam hal pendanaan dalam tahun 2011 yad.

TELAGA Menjawab

Tanya?

Saya seorang siswi SMK dan memiliki adik yang duduk di bangku SMP, pekerjaan orang tua saya adalah buruh tani, dan nenek juga tinggal dengan kami.

Selama ini saya memendam keben-cian terhadap ayah saya. Saya merasa ayah saya selalu menyusahkan ibu saya. Hal ini dimulai ketika ayah saya sakit selama 4 bulan. Saya merasa kasihan terhadap ayah saya. Sebelumnya ayah saya tidak pernah ke gereja, saya dan ibu capek untuk memeringatkan ayah agar pergi ke gereja. Akhirnya Tuhan menghukum ayah saya dengan diberi penyakit tifus. Saya senang pada waktu ayah berkata, "Kalau sembuh akan ke gereja". Tapi waktu ayah sembuh, dia tidak pergi ke gereja dan ketika ditanya, jawabnya ialah "Asal percaya pada Yesus pasti selamat". Ayah sulit untuk dinasehati, dia bilang kalau sembuh tidak akan merokok lagi, tapi nyatanya dia merokok. Padahal kami mengalami kesulitan ekonomi. Saya ingin lepas dari rasa benci ini. Saya sudah berdoa pada Tuhan tapi hati saya belum tenang. Saya merasa harus ada doa pelepasan. Saya tidak ingin terus menerus memendam rasa benci. Tolong beri saya solusi dan tolong doakan saya.

Jawab!

Anda adalah anak ayah Anda yang baik, juga anak Tuhan yang baik. Sekarang Anda mengetahui betapa sulitnya mengubah hati manusia, sampai kita boleh berkata mustahil dan hanya Tuhan sendiri yang mampu, maka untuk itu kita berdoa mohon campur tangan Tuhan.

Tugas kita hanyalah mengingatkan, meminta kesediaan Ayah untuk ke gereja dan berhenti merokok, ditambah memberi alasan-alasannya bahwa datang ke Rumah Tuhan itu yang dikehendaki Tuhan sebab di sana kita bisa beribadah, mendengarkan firman Tuhan, bersekutu dengan anak-anak Tuhan, dan seterusnya. Merokok tidak baik bagi kesehatan, juga jika sudah dalam jumlah besar bisa menggoncangkan perekonomian rumah tangga. Nah, kalau kita sudah kemukakan hal itu secara jelas, secara dewasa dan sopan kepada ayah, selanjutnya kita tinggal berdoa mohon Tuhan berkenan menggerakkan hati ayah. Kapan dan bagaimana proses perubahan terjadi, banyak bergantung pada Tuhan dan sikap ayah. Sedangkan Anda, adik dan ibu hanya bisa mendampingi dengan memberi teladan hidup menurut ajaran Kristus, yaitu tetap mengasihi ayah sebab hukum Tuhan yang ke lima mengatakan anak harus meng-hormati orang tuanya, begitu pula istri harus menghormati suaminya.

Kita perlu mengetahui bahwa setiap pribadi apalagi yang sudah dewasa memunyai tanggung jawab masing-masing terhadap Tuhan. Kita tidak bisa dan tidak boleh memaksakan kehendak kita betapa pun baiknya menurut kita, terhadap pribadi lain (dalam diri ayah). Ayah sama seperti Anda, ia juga milik Tuhan yang Maha Bijaksana. Biarlah Tuhan sendiri yang berkarya dalam hidup Ayah. Kita hanya dapat mendampingi serta membantu ayah mendekat kepada Tuhan dan mengadakan perubahan-perubahan yang positif seperti yang kita ucapkan dalam doa kita. Jika Anda memunyai pemahaman yang benar, maka tidak akan membenci ayah. Beliau pasti juga memunyai pergumulan sendiri yang Anda tidak ketahui. Yakinlah bahwa suatu hari ayah akan ikut Tuhan secara nyata dan berhenti merokok.

O ya, dulu saya juga memiliki ayah seperti ayah Anda: tidak mau ke gereja dan suka merokok, walaupun beliau sakit asma dan kami bukan keluarga yang kaya. Akhirnya Tuhan mengubah hidupnya, ayah saya mau dibaptis dan ke gereja, juga tidak merokok lagi. Paling akhir Tuhan memberi kesembuhan total kepada ayah ketika Tuhan memanggilnya pulang. Sekarang saya hanya dapat mengenang ayah dan merindukan beliau. Kasihilah ayahmu sebab itu yang diinginkan Tuhan untuk kau lakukan. Justru dengan kasih yahg tulus maka ayah akan tergerak hatinya untuk berubah. Percayalah, sebab ini bukti kau beriman kepada Yesus Kristus. Dia mau menunjukkan kasih-Nya kepada ayah melalui kasihmu.

Judul-Judul Baru