Membentuk Kebiasaan Baik

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T091A
Nara Sumber: 
Heman Elia, M.Psi.
Abstrak: 

Kalau berbicara tentang kebiasaan, kita harus mengakui bahwa faktor belajar atau latihan atau seringnya kita melakukan sesuatu, itu lebih banyak berperan.

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Pembentukan kebiasaan bisa dilakukan melalui beberapa cara misalnya:

  1. Melakukan trial and error atau coba-coba, lalu suatu ketika karena dari eksperimen-eksperimen, terjadi suatu pembentukan tingkah laku dalam hal ini kebiasaan tertentu.

  2. Kebiasaan juga terbentuk melalui contoh yang dikagumi atau diidolakan.

  3. Kebiasaan terbentuk melalui dukungan, pujian dan penghargaan dari orang lain.

  4. Kebiasaan terbentuk melalui latihan terus-menerus.

Menilik contoh-contoh berikut, tampaknya kebiasaan adalah sesuatu yang dipelajari. Lalu adakah peran faktor bawaan di sini?

  1. Ada, dalam arti faktor bawaan dapat mempercepat, memperkuat atau justru menyulitkan terbentuknya suatu kebiasaan tertentu. Contoh: melatih diri untuk tekun sulit dilakukan oleh orang yang tidak mudah berkonsentrasi, melatih diri untuk bertindak dengan cepat dan efisien tidak mudah bagi orang yang energinya terbatas atau lemah fisiknya.

  2. Faktor bawaan sering menyebabkan kita terpatok pada batasan-batasan yang menyulitkan atau mempermudah kita memperoleh kebiasaan baru.

  3. Tetapi kabar baik bagi kita adalah bahwa faktor belajar atau latihan lebih banyak berperan dalam pembentukan kebiasaan seseorang.

  4. Karena itu kuranglah bijaksana apabila kita tidak berusaha mendisiplin diri dalam membentuk kebiasaan baik dengan mengatakan, ya saya memang sudah begini dari sononya.

Kebiasaan baik yang perlu kita perhatikan dalam hidup:

  1. Dalam hal pikiran. Contoh dalam hal pikiran :

    1. Kita perlu melatih diri supaya kita bisa berpikir sehat dan rasional.

    2. Kita lebih mengutamakan kekekalan dari pada yang sementara

    3. Kita melatih diri bagaimana membantu orang lain daripada memikirkan secara egois tentang diri sendiri dan menimbun harta bagi diri kita.

  2. Dari segi perasaan, biasakan untuk memiliki berbagai perasaan yang positif, rendah hati, sabar, penuh kasih, damai.

  3. Dari segi tindakan, biarlah kita bertindak dengan melatih diri dengan penguasaan diri, kemudian perbanyak perkataan yang menyejukkan, mendatangkan damai sejahtera serta mendidik orang lain.

  4. Biasakan untuk hidup disiplin, hidup jujur dan adil terhadap orang lain dan rela mengaku salah dan memperbaiki kesalahan sendiri.

Hambatan-hambatan untuk memperoleh kebiasaan baik:

  1. Adakalanya kita terlambat untuk belajar kebiasaan baik tertentu sejak kecil.

  2. Sering kali kita mempunyai cara berpikir yang kurang baik.

Saran praktis untuk kita memperoleh kebiasaan baik:

  1. Biasakan untuk berdoa dan membaca Alkitab tiap hari dan mohon bantuan Roh Kudus.

  2. Usahakan untuk mengarahkan diri selalu kepada hadiah yang akan diberikan oleh Allah untuk setiap orang yang menang dalam pertandingan.

  3. Jangan mudah patah semangat karena kritik atau cemooh ketika kita berbuat baik.

  4. Ingat bahwa adakalanya kebiasaan baik itu adalah juga suatu perjuangan seumur hidup, jadi terus berlatih tanpa putus asa.

"Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna kata Paulus, melainkan aku mengejarnya kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya karena akupun telah ditangkap oleh Kristus Yesus. Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap bahwa aku telah menangkapnya tetapi ini yang kulakukan, aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus." Filipi 3:12-14