Memahami Pria

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T008A
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 

Pria mudah jatuh dalam keangkuhan karena pengkondisian sejak awal untuk memegang peranan pelindung, pemimpin, penanggung jawab. Pria juga mempunyai ketakutan kalau dianggap takut kepada istri. Seorang suami harus membangun wibawa rohani yaitu meneladani Kristus Yesus di dalam hidupnya.

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Menyatukan dua kepribadian yang sangat berbeda bukanlah perkara yang mudah. Sudah pasti akan memakan waktu dan terlebih penting dalam penyesuaian, akan ada bagian dari dalam diri kita yang harus direlakan pergi, dikesampingkan, kalau tidak, dua tidak dapat menjadi satu. Hal ini yang menjadi salah satu penyebabnya adalah kekurangpahaman kita tentang siapa suami kita dan siapa istri kita. Yang dimaksud adalah kekurangmengertian terhadap hal-hal unik seorang pria dan seorang wanita.

Ciri umum pria adalah sebagai berikut:

  1. Kecenderungan pria mudah angkuh daripada wanita. Perempuan sejak kecil dikondisikan untuk lebih rendah hati, melayani. Sedang pria sejak kecil justru dikondisikan untuk memegang peranan, pelindung, pemimpin, penanggung jawab. Nah dalam peranan itulah pria harus justru mempertahankan kewibawaannya, harus menjaga jangan sampai dia kelihatan tidak konsisten.

  2. Kesulitan pria untuk mengatakan saya salah. Karena ketakutan pria/suami adalah tatkala mengatakan saya salah wibawanya sebagai kepala rumah tangga akan merosot. Dan ada satu ketakutan yang dimiliki hampir oleh semua pria adalah takut sekali dianggap takut kepada istri. Ini adalah hal yang tidak dialami oleh seorang istri/wanita. Tentunya hal ini sangat tidak boleh dipertahankan, intinya seorang suami harus membangun wibawa rohani. Artinya adalah seorang pria atau seorang suami meneladani Yesus Kristus di dalam hidupnya, jadi waktu dia salah ya minta maaf, waktu dia benar, dengan penuh pengertian menerima istrinya yang mungkin keliru. Waktu istri perlu dukungan dia bisa memberikan dorongan tidak malah menghinanya. Justru di situlah wibawa seorang suami akan muncul.

  3. Pria alergi sekali dipimpin oleh istri. Jadi meski pria sadar bahwa dia salah, namun kalau dia harus memberikan dirinya dipimpin oleh si istri lebih baik dia tetap tidak mengakui kesalahannya.

Dan seharusnya cara yang terbaik yang dilakukan istri adalah:

  1. Bicara dengan lemah lembut
  2. Isi pembicaraan jangan menyudutkan suami.

Matius 7:12 sering disebut sebagai hukum emas berkata: "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka, itulah isi seluruh hukum taurat dan kitab para nabi."

Jadi memang Tuhan meminta masing-masing kita untuk proaktif mengambil inisiatif melakukan hal yang kita tahu kita akan hargai kalau orang lain berbuat itu kepada kita, nah kita perbuatlah ini kepada orang lain termasuk kepada suami dan istri kita.