Lengkap
Saudara-Saudara pendengar yang kami kasihi, di mana pun anda berada. Anda kembali bersama kami dalam acara TELAGA (Tegur Sapa Gembala Keluarga). Saya Gunawan Santoso dari Lembaga Bina Keluarga Kristen akan berbincang-bincang dengan Bp. Pdt. Dr. Paul Gunadi. Beliau adalah seorang pakar dalam bidang konseling serta dosen di Seminari Alkitab Asia Tenggara Malang. Perbincangan kami kali ini tentang "Bahaya Narkoba". Kami percaya acara ini pasti bermanfaat bagi kita sekalian dan dari studio kami mengucapkan selamat mengikuti.
GS : Pak Paul, walaupun sudah banyak artikel-artikel atau diskusi-diskusi tentang bahaya narkoba tetapi ternyata pengguna narkoba khususnya di tanah air kita ini masih banyak. Kasusnya bermunculan seperti kita lihat di media massa, sebenarnya seberapa jauh bahaya narkoba ini terhadap manusia ?
PG : Sangat berbahaya, Pak Gunawan, sebab kalau seseorang itu akhirnya jatuh di dalam jerat narkoba, yang pertama adalah upaya melepaskan diri itu adalah upaya yang sangat berat dan tidak mudahuntuk lepas dari itu.
Yang kedua adalah yang nanti kita juga akan lihat yaitu bahayanya atau dampaknya yang merugikan atau yang merusakkan baik pada si pribadi atau pada orang di sekitarnya itu juga sangatlah besar. Maka tidak bisa tidak kalau orang terjerat narkoba, harga yang harus dibayarnya itu sangatlah besar.
GS : Jadi bukan hanya si penderita itu sendiri tapi orang di sekitarnya, baik itu keluarganya atau bahkan pasangannya yang terkena dampaknya ?
PG : Betul sekali. Dan seringkali dampak ini terus berkelanjutan karena yang tadi telah saya sebutkan, upaya untuk melepaskan diri menjadi upaya yang sangat berat, yang sangat panjang. Jadi untk dia bisa benar-benar lepas, itu akan memerlukan waktu yang panjang.
Selama itu pulalah sekelilingnya dan juga dirinya harus menanggung akibat kerusakan atau kerugian yang harus dialaminya.
GS : Sebenarnya narkoba itu apa, Pak Paul ?
PG : Sebetulnya kata NARKOBA kita sudah tahu adalah terdiri dari beberapa kata yaitu NAR itu berasal dari kata NARKOTIK dan OBAT-OBAT yang biasa disebut dengan obat-obat terlarang. Sebetulnya nrkoba itu merupakan zat atau obat yang seharusnya digunakan untuk maksud yang lebih 'therapeutic', yang baik, tapi kemudian digunakan untuk maksud yang lain dan akhirnya menimbulkan kecanduan tapi bisa juga narkoba adalah zat yang tidak digunakan untuk maksud atau tujuan medis tapi memang digunakan 100 persen hanya untuk tujuan kenikmatan yang akhirnya juga membawa kerugian yang besar dalam diri seseorang.
GS : Contoh-contohnya narkoba itu seperti apa saja ?
PG : Ada beberapa Pak Gunawan, yang pertama misalnya yang kita sebut dengan jenis penenang atau depresan. Banyak orang-orang yang hidup di dalam dunia yang sangat penuh dengan ketegangan, penuhdengan tuntutan akhirnya menjadi jatuh ke dalam jerat narkoba jenis penenang atau depresan.
Misalnya kita mungkin tahu ada orang-orang ternama yang pernah jatuh ke dalam jerat narkoba yaitu obat-obat jenis penenang, misalkan juga bintang-bintang film atau bahkan para politisi atau bahkan istri presiden. Mereka adalah orang-orang yang akhirnya menggunakan obat penenang untuk memberikan ketenangan pada dirinya, sebab kalau tidak maka hidupnya itu akan terlalu digoncang oleh tekanan-tekanan, makanya mereka tidak bisa menghadapi tekanan-tekanan itu. Pada awalnya mereka meminta dokter untuk memberikan kepada mereka resep obat penenang, namun akhirnya mereka kecanduan dan mereka tidak bisa terlepas dari obat-obat penenang itu sehingga akhirnya mereka menyalahgunakannya, makin hari makin banyak yang mereka telan agar mereka bisa melangsungkan hidup dan kewajiban mereka, tanpa obat-obatan itu maka mereka seakan-akan sekali lagi tidak bisa berfungsi. Memang ada jenis-jenis obat yang kita bisa dapatkan lewat resep dokter untuk menenangkan diri kita, tapi ada juga yang kita dapatkan secara ilegal yang bukan berbentuk obat medis misalnya kita masukkan alkohol ke dalam jenis penenang karena setelah kita mengonsumsi alkohol maka kita akan merasakan sedikit banyak keredaan atau ketenangan. Atau yang lainnya juga yang sering digunakan secara ilegal adalah heroin, pengguna heroin adalah biasanya orang-orang yang memerlukan pelepasan atau lari dari kenyataan yang tidak enak, yang menyakitkan, maka digunakanlah heroin sehingga dia bisa bersembunyi dalam zat yang bernama heroin itu. Yang lainnya misalnya adalah kodein, kita tahu kodein adalah jenis obat yang memang digunakan secara medis untuk tubuh kita, tapi kalau digunakan di luar pengawasan dokter maka itu menjadi suatu penyalahgunaan pula. Atau yang biasa sering dipakai pada tahun 1960 atau 1970an, kalau dulu kita ingat-ingat hippies-hippies berambut panjang, mereka menggunakan beberapa jenis obat yang memang populer pada tahun 1960-1970an yaitu seperti morfin, opium (madat), hasis atau juga yang di rokoknya seperti marijuana. Semua itu adalah jenis obat yang membuat si penggunanya lepas dari kenyataan yang tidak enak, bisa bersembunyi, bisa berkhayal di dalam pengaruh obat-obat tersebut.
GS : Bukan hanya merasa terlepas, ada orang yang mengatakan setelah mengonsumsi narkoba, dia menjadi lebih berani, menjadi lebih bergairah hidupnya, apa memang benar seperti itu ?
PG : Betul. Itu adalah jenis obat yang lain yaitu yang kita sebut perangsang atau stimulans. Jadi obat-obat ini digunakan untuk menambahkan rangsangan, semangat, kekuatan. Misalkan orang-orang ekarang seringkali dalam pesta-pesta dunia malam atau dugem-dugem dan sebagainya, stimulans ini digunakan untuk menambah semangat mereka berdansa dan biasanya juga digunakan dalam hubungan seksual, itu adalah obat-obat jenis perangsang.
Misalnya yang termasuk jenis ini adalah seperti ekstasi yang sering digunakan oleh anak-anak muda, atau yang lebih mahal karena kwalitasnya juga lebih baik adalah seperti jenis kokain. Atau jenis-jenis seperti amfetamin, metafentamin atau yang juga populer di Indonesia seperti shabu-shabu. Semua itu merupakan jenis-jenis narkoba yang meninggikan, meningkatkan, mengintenskan pengalaman yang sedang kita alami. Maka apa pun yang sedang kita lakukan, ditambah dengan pengaruh obat tersebut maka akan menjadi jauh lebih intens. Sehingga itulah yang seringkali digunakan untuk mereka berpesta ria, mereka mengonsumsi obat-obat terlarang jenis stimulans ini, maka pengalaman tersebut baik itu dalam suasana pesta atau dalam suasana hubungan seksual dan sebagainya akan menambahkan intensitasnya dan itulah yang mereka cari. Jenis obat ini juga sering digunakan oleh orang yang memang tuntutannya tinggi, hidupnya itu di jalur cepat, sangat letih, bebannya sangat berat, dia harus terus-menerus tampil di depan publik dengan kondisi prima, dia harus bisa mencetuskan atau menelurkan ide-ide dan sebagainya. Makanya mereka lari ke obat-obat jenis kokain ini agar mereka tetap bisa berfungsi, maka obat ini juga sering digunakan oleh para artis, bintang film, pemusik dan sebagainya, agar mereka tetap bisa kuat dan tampil prima. Dengan kata lain, mereka memerlukan alat bantu ini untuk mendongkrak mereka supaya bisa tetap prima.
GS : Jadi sebetulnya kalau obat-obat ini tetap terus diberikan di bawah pengawasan dokter sesuai dengan resep yang diberikan dokter, itu tidak berpengaruh negatif, Pak Paul ?
PG : Misalkan jenis morfin, kita tahu bagi penderita sakit terminal seperti sakit kanker, pada tahap akhir di mana mereka sudah tidak lagi bisa tertolong untuk jenis-jenis obat penahan sakit yag lain, kepada mereka memang harus diberikan seperti morfin agar bisa mengurangi rasa sakit itu.
Sudah tentu dari segi medis pemberian morfin itu harus diberikan dengan hati-hati, dengan pengawasan sebab mereka ketahui bahwa kalau diberikan sedikit terlalu banyak itu bukan hanya mengurangi rasa sakit, tapi itu juga bisa mematikan si pasien. Maka dari etika kedokteran, selalu ada pengawasan, ada suatu penekanan akan perlunya bertanggung jawab dalam pemberian morfin kepada para penderita yang sudah memang sangat sakit. Jadi tidak bisa diberikan secara sembarangan pula. Tetapi bagi para pecandu mereka tidak mengerti semua ini dan mereka akan pakai sesuka mereka, makanya tidak heran akhirnya ada sebagian dari mereka yang mati karena overdosis. Itu sebabnya kita masih mengingat kasus-kasus para penyanyi, para pemain band dari luar negeri yang mati karena penggunaan narkoba yang berlebihan, karena memang kalau terlalu banyak pemakaian itu bisa mematikan. Selain dari morfin yang juga bisa berdampak buruk dan bisa mematikan adalah seperti penggunaan heroin. Jadi dari semua jenis obat yang diketahui bisa sangat berpotensi mematikan orang adalah jenis heroin, memang tadi saya sudah singgung, bahayanya ini terlalu besar. Atau jenis seperti metafentamin yang masuk di dalam ekstasi atau amfetamin yang juga ada dalam shabu-shabu dan semua itu adalah obat-obat yang akan berpotensi membuat daya pikir seseorang menjadi sangat liar, sampai-sampai bukan hanya menjadi dinamis tapi menjadi liar. Misalnya yang kadang-kadang bisa terjadi, dan memang saya akui tidak semua kasus, tapi itu bisa terjadi pada beberapa orang yaitu obat-obat ini membuat mereka kehilangan rasionalitas, sehingga menjadi orang yang penuh dengan ketakutan, penuh kecurigaan karena struktur syaraf di otak itu sudah terganggu oleh obat-obat ini, sehingga mereka tidak bisa meredakan diri. Jadi seolah-olah kinerja otak mereka itu terlalu ramai, liar, sehingga tidak lagi terkendali oleh pikirannya. Ada yang memakai shabu-shabu atau ekstasi kemudian berhenti tapi efeknya tetap mereka alami, rasanya penuh ketakutan, sepertinya ada orang yang sedang menguntit mereka, ada orang yang sedang mengawasi mereka, istrinya sedang berzinah dengan orang lain, ada orang yang ingin membunuhnya, semua penuh dengan khayalan-khayalan. Memang kita tahu tidak ada lagi dasarnya, tidak ada lagi realitasnya tapi pikiran mereka dipenuhi oleh pikiran-pikiran irasional seperti itu. Itu adalah salah satu dampak penggunaan jenis-jenis stimulans, karena sekali lagi obat-obat ini memang nantinya akan merusak kinerja sel-sel di otak kita. Semua yang harusnya terkontrol, terkendali tiba-tiba kacau, benar-benar seperti korsleting karena dalam kondisi korsleting itu tidak ada lagi yang bisa mengendalikannya. Maka dia sangat ketakutan seperti ada orang yang ingin membunuh dan sebagainya, itu bisa menjadi sesuatu yang berbahaya karena dia merasa dirinya terancam, sebelum dia dibunuh maka dia akan membunuh terlebih dahulu. Jadi hal-hal seperti itu pun merupakan potensi dari penggunaan obat-obat jenis stimulans ini.
GS : Dan sebaliknya ada orang-orang yang mengatakan setelah mengonsumsi narkoba, dia bisa mengkhayalkan sesuatu yang indah-indah. Jadi dia kecanduannya itu karena dia terus berkhayal tentang sesuatu yang indah dan nikmat.
PG : Itu akan masuk ke dalam jenis yang berikut yaitu tahun 1960an, sekali lagi saat itu kita masih muda dan kita mengenal jenis LSD, itu yang digunakan oleh para hippies-hippies mereka selainmengisap hasis, opium (madat), mereka juga seringkali menggunakan yang kita sebut jenis LSD memang itu masuk dalam jenis yang kita sebut psikodelik.
Psikodelik itu adalah sebuah obat yang bisa membuat kita masuk ke alam yang berbeda, merasakan sebuah atmosfir yang sepertinya adalah atmosfir yang begitu indah, yang begitu berlainan dan benar-benar sebuah dunia khayal yang memang sesuai dengan impian orang tersebut. Dan kalau memang dia itu merindukan sebuah alam yang seperti itu, keindahan dan sebagainya waktu mereka mengonsumsi obat-obat jenis psikodelik ini, itulah yang akan mereka dapatkan. Memang obat jenis ini merupakan obat dalam bentuk tumbuh-tumbuhan, dan obat ini yang dulu dipakai kelompok orang-orang Amerika-Indian di Amerika dalam upacara-upacara mereka, ritual-ritual mereka. Mereka seringkali mengisap obat-obat dari tumbuh-tumbuhan yang berjenis psikodelik ini dengan suatu tujuan. Sebab dalam ritual itu, kita menganggap bahwa mereka akan bisa masuk ke dalam alam khayali, seperti di dalam alam spiritual. Jadi mereka akan mengonsumsi psikodelik untuk membawa mereka masuk ke sebuah alam yang berbeda tersebut yaitu sebuah dunia khayali, sebuah dunia maya. Memang jenis LSD sudah tidak lagi populer seperti dulu tahun 1960 atau 1970 an, tapi LSD ini tetap ada meskipun tidak lagi digunakan secara populer dan sudah tentu obat-obat seperti ini kalau digunakan secara teratur memang akan membuat orang itu terlepas dari realitas.
GS : Mungkin karena mengonsumsinya agak rumit yaitu dari tumbuhan-tumbuhan. Orang cenderung mengambil yang praktis-praktis dalam bentuk pil, bubukan atau suntikan karena lebih mudah.
PG : Memang yang digunakan di kalangan orang Amerika Indian adalah sejenis tumbuh-tumbuhan, namun sudah disebarluaskan pada tahun 1960an tidak lagi dalam bentuk seperti itu, tapi sudah bentuk bbuk yang nantinya sudah bisa langsung digunakan oleh mereka sehingga tidak perlu lagi susah-susah.
Tapi memang obat ini sangat populer sekali pada tahun 1960an sebab kalau kita melihat latar belakangnya hippies adalah sebuah gerakan yang melawan kemapanan dan dunia pada saat itu, sehingga mereka seolah-olah lepas dari dunia sebab dunia ini sepertinya sudah bengkok, tidak ada lagi kejujuran semua penuh dengan kemunafikan. Mereka ingin lari dari dunia seperti itu maka masuklah mereka ke dunia yang mereka ciptakan sendiri.
GS : Disamping ketiga jenis tadi, apakah masih ada lagi ?
PG : Ada satu lagi dan ini salah satu yang berbahaya yaitu jenis pemati rasa atau anestetik. Salah satu contohnya adalah jenis PSP. Saya masih ingat saat saya masih bekerja sebagai 'social-workr', waktu kami menjalani training yang dilatih oleh seorang polisi di Los Angeles memang kami diberikan penyuluhan.
Kalau kami masuk ke sebuah rumah di mana kami ketahui bahwa itu adalah tempat untuk membuat obat jenis anestetik ini, maka kami harus berhati-hati tidak boleh masuk dan harus memanggil polisi untuk bersama-sama dengan kami sebab obat ini berbau seperti amoniak, itu sangat berbahaya. Orang yang mengonsumsinya akan benar-benar kehilangan kontak dengan realitas, kehilangan rasa, mereka benar-benar sanggup melakukan hal-hal yang di dalam dunia nyata mereka tidak mau melakukannya karena itu melanggar hati nurani mereka atau melanggar nilai moral mereka, tapi di bawah pengaruh obat jenis anestetik ini mereka kehilangan semua rasa itu, sehingga mereka bisa misalkan membunuh orang tanpa mengetahui apa yang sedang mereka lakukan. Itu sebabnya waktu kami menjadi 'social-worker', itulah yang ditekankan yaitu kami harus berhati-hati sewaktu menemukan jenis obat seperti amoniak tersebut.
GS : Pak Paul, setelah kita mengenal berbagai jenis narkoba yang umum, apakah kita bisa mengetahui dengan jelas gejala-gejala apa yang terjadi dalam diri seseorang yang menggunakan narkoba tersebut ?
PG : Ini adalah tips yang ingin saya bagikan terutama kepada orang tua untuk bisa lebih peka, lebih tanggap terhadap perubahan-perubahan yang ditunjukkan oleh anak-anak kita terutama yang remaja. Waktu mereka mempunyai jadwal tidur yang berbeda di mana malam jadi siang, siang jadi malam, itu adalah salah satu tandanya, namun tidak semua seperti itu. Tapi kalau hal itu berlangsung terus mula-mula hanya sekali-sekali dan kemudian menjadi setiap hari begitu bahkan berjalan selama berminggu-minggu, kita memang harus bertanya-tanya apa yang sedang terjadi, mungkin saja pengguna narkoba tapi juga mungkin tidak, mungkin saja mereka membenamkan diri di dunia maya lewat internet, ada juga yang keluar malam karena ingin hidup di dunia malam yang gemerlapan itu, tapi ada juga yang di dalam dugem itu akhirnya mereka terjerat ke dalam narkoba. Jadi kalau anak mulai menampakkan perubahan jadual tidur yang seperti itu, orang tua harus berhati-hati.
GS : Kalau jadual tidurnya berubah, Pak Paul, berarti pertemanannya juga berubah karena teman-temannya kalau datang pada siang hari tapi dia sedang tidur.
PG : Betul sekali. Memang mereka-mereka ini akan mulai memisahkan diri dari teman-temannya yang semula dan membentuk sebuah lingkup pertemanan yang baru dan biasanya adalah teman-teman yang sejnis dengan mereka, yang siang tidur malam bangun.
Sekali lagi teman-teman itu bisa saja hanyalah teman-teman lewat internet, tapi bisa juga teman-teman dunia malam dan juga bisa teman-teman narkoba. Makanya kita mesti mengawasi perubahan pergaulan anak-anak kalau mereka mulai menjauhkan diri dari teman-temannya, kita harus bertanya, "Apa yang terjadi, kenapa kamu sekarang tidak mau main dengan temanmu ini dan itu ?" Kita harus tahu kenapa. Kalau mereka tidak mau memberikan penjelasan yang memuaskan, maka kita harus terus mengawasi, sebenarnya teman-teman yang seperti apa yang main dengan dia ini. Sebab bisa jadi anak kita akhirnya mulai terjerumus ke dalam dunia narkoba.
GS : Kalau masih anak-anak, mereka harus pergi ke sekolah atau membantu orang tua, dan bagaimana dia bisa melakukan kegiatan ini sementara dia tidur ?
PG : Makanya kalau anak-anak masih dalam usia sekolah misalkan SMP atau SMA dan mulai tidak mau sekolah, maunya tidur saja pagi sampai siang, itu adalah tanda awas buat kita. Mungkin kita perlumenyadari bahwa pada umumnya pengguna narkoba itu berawal pada anak usia belasan tahun, yaitu sekitar anak usia 13-14 tahun.
Adakalanya kita beranggapan bahwa orang baru menggunakan narkoba misalkan setelah usia 18 tahun, itu salah ! Kebanyakan anak yang menggunakan narkoba itu dimulai di usia 13-14 tahun dan banyak sekali di usia mereka yang meneruskan kebiasaan itu. Belum lama ini saya membaca sebuah artikel di sebuah majalah di Amerika Serikat yang menekankan bahwa sekarang begitu banyak mantan pengguna narkoba tahun 1960an, yang sekarang usianya sudah hampir 60an namun tetap memakai narkoba sampai sekarang. Jadi benar-benar yang tadi saya sudah singgung, kenapa ini begitu berbahaya ? Kenapa jeratnya begitu kuat ? Karena upaya untuk melepaskan diri benar-benar suatu upaya yang berat. Saya menggaris bawahi kata upaya sebab hampir semua pengguna narkoba sesungguhnya pernah berpikir dan pernah berusaha untuk lepas, karena mereka tahu bahwa ini tidak baik, ini sebuah masalah besar bagi mereka dan keluarga mereka, tapi memang akhirnya tinggal upaya yang seringkali banyak menemui kegagalan. Itu sebabnya dalam artikel tersebut yang disoroti adalah orang-orang pemakai narkoba yang telah berusia 60an yang masih memakai narkoba mulai tahun 1960an. Jadi tetap sebuah keterikatan yang berjangka sangat panjang dan bisa berlangsung kira-kira sekitar 40-50 tahunan dalam hidup mereka.
GS : Pak Paul, untuk beli narkoba itu memerlukan uang, biasanya mereka ini belum bekerja dan ini bagaimana ?
PG : Biasanya juga tentang perubahan penggunaan uang, mereka sekarang membutuhkan uang, ada saja alasannya, "Ma, minta uang," entah itu untuk keperluan sekolah dan sebagainya, tapi itu makin seing dan jumlahnya makin banyak.
Kalau itu yang terjadi kita mesti berhati-hati. Atau yang lainnya juga tanda awas yang kita harus perhatikan adalah anak-anak kita mulai meninggalkan aktifitas-aktifitas mereka yang lama, mereka dulu, misalkan biasa pergi ke gereja tapi sekarang tidak mau lagi pergi ke gereja, mereka dulu suka berolahraga tapi sekarang tidak mau lagi berolahraga. Jadi perubahan-perubahan sifat yang berlangsung secara drastis itu kita mesti awasi. Atau perubahan yang kita juga mesti perhatikan adalah prestasi akademiknya langsung merosot, tidak ada lagi niat belajar, nilai ulangannya dulu bagus-bagus dan sekarang anjlok, hal ini yang harus kita semua awasi. Atau juga perubahan fisik seperti nafsu makannya berkurang, tubuhnya sekarang bertambah kurus, makin lesu dan salah satu tanda yang seringkali ditampakkan adalah hidung yang sering mengeluarkan lendir, seperti orang flu tapi sebenarnya tidak karena tidak ada penyakitnya tapi hidungnya terus menerus berlendir. Perubahan lain lagi yang harus kita perhatikan misalnya kondisi mentalnya, emosinya menjadi labil, kemudian muncul pikiran-pikiran irasional seperti kecurigaan berlebih, mulai menanyakan ibunya atau ayahnya, "Kenapa tadi memeriksa uang saya, kenapa tadi melihat-lihat saya," atau biasanya berkata, "Orang ini melihat-lihat saya dan orang ini mau berbuat sesuatu kepada saya". Ungkapan-ungkapan seperti itu tanda awas adanya sesuatu yang tidak normal. Dan yang lain perubahan rohani, tidak ada lagi minat rohani, menjauh dari Tuhan, menyalahkan sesama orang percaya, semua ini adalah gejala-gejala tanda awas untuk kita.
GS : Pak Paul, ini memang membutuhkan suatu kejelian dari orang-orang di sekitarnya tentang perubahan-perubahan itu. Kalau perubahan akademik, karena malamnya dia tidak belajar dan paginya tidak sekolah tentu saja akhirnya angkanya jelek, perubahan fisik pun kita bisa langsung melihat yaitu pucat dan sebagainya makin lama makin lesu. Tapi perubahan rohani itu sukar untuk dideteksi oleh orang tua, Pak Paul.
PG : Betul. Dan memang itu yang terjadi di dalam diri mereka sehingga kita tidak bisa melihatnya secara terbuka, namun mungkin dari perkataan-perkataan yang menyalahkan Tuhan, menyalahkan orangorang seiman, itu juga mungkin suatu tanda yang terjadi di dalam diri anak-anak kita.
GS : Tapi sebenarnya jarak di antara mereka mulai menggunakan narkoba sampai muncul gejala-gejala seperti itu membutuhkan waktu berapa lama ?
PG : Sebetulnya bergantung pada jenisnya, Pak Gunawan. Misalkan untuk obat yang lebih keras seperti heroin, maka gejalanya akan terlihat lebih cepat. Kalau tidak mendapatkan obat itu tubuhnya, ifatnya, emosinya akan mulai berubah sama sekali.
Ada obat-obat yang tidak terlalu memberikan dampak yang bisa dilihat, seperti penggunaan ekstasi, misalkan waktu pesta mereka menggunakannya seminggu sekali dan mungkin hanya sekali, kita tidak bisa melihat perbedaannya, karena pengaruhnya tidak sekuat obat-obat seperti morfin, heroin atau kokain.
GS : Pak Paul, tentu kita sebagai orang tua atau orang di dekatnya hanya mengubah dengan cara kita sendiri, dan bisa dikatakan tingkat keberhasilannya sangat rendah. Kita percaya firman Tuhan yang mampu mengubah hati seseorang dan kuasa Tuhan yang mampu. Dalam hal ini apakah ada ayat firman Tuhan yang ingin Pak Paul bagikan ?
PG : Amsal 4:14-15, "Janganlah menempuh jalan orang fasik, dan janganlah mengikuti jalan orang jahat. Jauhilah jalan itu, janganlah melaluinya, menyimpanglah dari padanya dan jalanlah terus." Jdi firman Tuhan meminta kita untuk menjauhi jalan orang fasik, menjauhi jalan orang berdosa, jangan kita mengikutinya.
Sebagai orang tua kita mesti menekankan ini kepada anak-anak, dari anak-anak sejak kecil kita sadarkan anak tentang bahaya narkoba, terus bicarakan secara pribadi kepada mereka bahayanya seperti apa sehingga sejak kecil mereka tahu bahwa itu adalah sesuatu yang harus mereka jauhi sehingga nanti waktu ada orang yang menawarkan kepada mereka, mereka akan dengan tegas berkata "tidak" dan tidak itu bukanlah sesuatu yang memalukan, berkata "tidak" adalah sesuatu yang membanggakan, karena kita mau berjalan di jalan Tuhan.
GS : Terima kasih, Pak Paul untuk perbincangan ini. Para pendengar sekalian kami mengucapkan terima kasih Anda telah mengikuti perbincangan kami dengan Bp. Pdt. Dr. Paul Gunadi dalam acara Telaga (Tegur Sapa Gembala Keluarga). Kami baru saja berbincang-bincang tentang "Bahaya Narkoba" dan pada kesempatan yang akan datang, kami juga akan membicarakan bagaimana menanggulanginya. Bagi Anda yang berminat untuk mengetahui lebih lanjut mengenai acara ini silakan Anda menghubungi kami lewat surat. Alamatkan surat Anda ke Lembaga Bina Keluarga Kristen (LBKK) Jl. Cimanuk 58 Malang. Anda juga dapat menggunakan e-mail dengan alamat telaga@indo.net.id kami juga mengundang Anda mengunjungi situs kami di www.telaga.org Saran-saran, pertanyaan serta tanggapan Anda sangat kami nantikan, akhirnya dari studio kami mengucapkan terima kasih atas perhatian Anda dan sampai jumpa pada acara TELAGA yang akan datang.