Mengapa Kita Memilih Dia?

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T290A
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 
Pemilihan pasangan hidup adalah sebuah proses yang rumit dan kadang sulit dicerna. Namun sesungguhnya yang terjadi adalah kita tidak memilih pasangan secara acak atau kebetulan. Kita memilih orang yang memunyai kriteria yang kita idamkan. Dua kriteria yaitu NYAMAN dan AMAN yang kerap menjadi penentu orang yang akan mendampingi kita. Namun dari dua kriteria itu seringkali terjadi masalah yang dapat membutakan mata kita dalam pemilihan pasangan hidup ini.
Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Pemilihan pasangan hidup adalah sebuah proses yang rumit dan kadang sulit dicerna. Namun sesungguhnya yang terjadi adalah kita tidak memilih pasangan secara acak atau kebetulan. Kita memilih orang yang memunyai kriteria yang kita idamkan. Itulah sebabnya kita dapat menyukai sejumlah pribadi dan bukan hanya satu karena pada intinya selama orang memiliki kriteria yang kita dambakan, ia akan menjadi sasaran ketertarikan kita. Berikut akan dipaparkan dua kriteria yang kerap menjadi penentu siapakah yang akan mendampingi kita.

  1. NYAMAN yaitu terpenuhinya kebutuhan dan pengharapan. Kita memilih orang yang dapat memenuhi kebutuhan dan pengharapan kita. Misalkan ada yang membutuhkan kasih sayang. Ia pun akan cepat tertarik dengan pribadi yang dianggapnya dapat memenuhi kebutuhannya itu.
  2. AMAN yakni kepastian bahwa ia menerima diri kita apa adanya. Kita cenderung memilih seseorang yang tidak mengancam keberadaan diri kita; kita memilih orang yang makin meneguhkan keberadaan diri kita. Itu sebabnya kita menyukai orang yang mengagumi apa yang ada pada diri kita sebab kekaguman meneguhkan keberadaan diri kita.

Pemilihan pasangan menuntut kejelian untuk melihat relasi secara menyeluruh. Kendati kedua faktor ini penting namun kita pun harus memerhatikan kecocokan dalam hal lainnya. Berikut akan dipaparkan beberapa masalah yang terkait dengan rasa nyaman dan aman yang kadang membutakan mata kita dalam melihat pasangan dengan tepat.

  • Oleh karena pasangan terlalu mengidolakan kita, pada akhirnya kita terbuai dan gagal melihat area di mana kita mesti bertumbuh. Kita pun terlibat dalam relasi yang tidak sehat dan tidak bertumbuh. Relasi yang sehat mesti didasari atas penerimaan dan penghargaan namun tetap memberi ruang untuk pertumbuhan. Pertumbuhan biasanya terjadi tatkala kita berani terbuka untuk menyatakan ketidakpuasan terhadap pasangan. Sebaliknya, pengidolaan mematikan pertumbuhan.
  • Adakalanya kebutuhan yang kita miliki sangat besar sehingga pasangan mengalami kesukaran untuk memenuhinya. Bila kita lahir dan bertumbuh dalam keluarga yang tidak harmonis, besar kemungkinan kita membawa kebutuhan dan pengharapan yang terlalu tinggi. Kondisi ini sudah tentu akan menyulitkan orang untuk mau bersama kita. Sudah tentu bila ini yang terjadi, kita tidak merasa terpenuhi dan di pihak pasangan, ia merasa letih bersama kita. Jika inilah masalahnya, seyogianyalah kita membereskan masalah kita terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam pernikahan.
  • Kadang kemampuan kita untuk memenuhi kebutuhan memang lemah, sehingga tidak sanggup memenuhi kebutuhan pasangan-sekecil apa pun. Ada pribadi yang tidak siap untuk memberi dan ada pribadi yang tidak tahu bagaimana memberi. Keduanya membuat seseorang sukar untuk memenuhi kebutuhan pasangannya. Tidak bisa tidak, kita akan mengalami kesukaran mendapatkan pasangan sebab bagaimana pun pasangan memunyai kebutuhan yang perlu dipenuhi.
  • Oleh karena kita begitu terfokus pada pemenuhan kebutuhan tertentu, kita pun luput melihat bahwa sesungguhnya terdapat banyak ketidakcocokan di antara kita. Kita menjadi terlalu senang karena apa yang kita cari sekarang telah kita temukan. Masalahnya adalah, di luar pemenuhan kebutuhan tersebut ada banyak ketidakcocokan di antara kita. Alhasil, kita pun terjerumus ke dalam pemilihan pasangan yang tidak tepat.

Firman Tuhan: "Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan Tuhan dan jauhilah kejahatan". (Amsal 3:7) Libatkanlah Tuhan dalam proses pemilihan pasangan hidup; Tuhan ingin memimpin kita kepada anak-Nya. Terbukalah terhadap penilaian orang lain dan senantiasa berdoa agar kita melihat jelas apakah ia orang yang tepat untuk kita dan kita adalah orang yang tepat untuknya.

Comments

Shalom, saat ini saya sedang menjalin hubungan dengan seorang pria seiman, saya merasa aman & nyaman seperti yg bapak bilang, saya merasa dia adalah jawaban doa saya selama ini, tetapi ibu saya tidak setuju, alasan utamanya karena penampilan dan pekerjaannya kurang bisa dibanggakan & kurang menjanjikan masa depan bagi saya, ibu juga malu apabila ditanya oleh tetangga atau saudara tentang pekerjaan pacar saya itu, pacar saya memang tidak kaya, pekerjaannya lebih banyak di lapangan, jenjang karier di kantornya memang kurang, tetapi dia sudah pegawai tetap & bekerja di situ slm 6 th, dan dia nyaman dg pekerjaannya tsb, saya sendiri juga bekerja, saya percaya Tuhan tidak akan menelantarkan anak2Nya, saya juga percaya apabila ini memang jodoh saya, kehendak dari Tuhan, maka Tuhan akan membantu hubungan kami & melembutkan hati ibu. Saat ini saya sedang menanti petunjuk dari Tuhan apakah dia jodoh saya, tetapi saya takut tidak bisa atau salah mengenali petunjuk dari Tuhan, dan akhirnya kami sia2 menjalani masa pacaran karena ternyata tidak berjodoh, bagaimana sebaiknya ya? Dan apabila saya tetap dengan pilihan saya sedangkan ibu tetap tidak setuju, apakah saya durhaka pada Ibu? Terima kasih. Gbu :-)

Sdri. Grace yang dikasihi Tuhan, Terima kasih untuk surat yang menanyakan tentang bagaimana mengenali petunjuk Tuhan dalam berpacaran. Pada dasarnya “direstui orang tua” adalah hal yang penting tetapi yang lebih utama adalah melihat terlebih dahulu restu Tuhan, apakah Anda dan pacar Anda sudah berdoa bersama mencari “kehendak Tuhan” dan bersama-sama meyakini hubungan kalian juga sesuai dengan Firman Tuhan. Memang keyakinan itu tidak menjadikan secara otomatis bahwa perjalanan hubungan kalian akan semua mulus tetapi akan menolong menghadapi tantangan yang ada. Berapa lama Anda sudah berpacaran ? Untuk mengetahui kecocokan Anda dengan pacar Anda, ada cukup banyak topik yang bisa dipelajari, misalnya : T 40 Pertanyaan-pertanyaan untuk Mencari Pasangan Hidup T 63 Pernak-Pernik Perjodohan T 104 Melihat Kecocokan dalam Berpacaran / Membatasi Keintiman Selama Berpacaran T 142 Mencari Pasangan Hidup / Jika Saya Menikah nanti T 130 Cinta Pertama : Mitos atau Realitas ? / Kasih yang Sejati dll. Demikian tanggapan yang dapat kami sampaikan, apabila ada hal-hal yang kurang jelas silakan menghubungi kami lagi lewat telaga@indo.net.id . Tuhan memberkati !! Salam : Tim Pengasuh Program Telaga

Apa saya bisa menghubungi tim pengasuh program telaga lewat telaga@indo.net.id?Karena saya merasa sendiri disini tidak ada yang bisa saya ajak untuk bertukar pikiran.

Bisa. Silahkan menghubungi kami langsung di telaga@indo.net.id atau telaga@telaga.org Gbu