Pdt. Dr. Paul Gunadi

Pdt. Dr. Paul Gunadi

Kemarahan Didalam Pernikahan

Empat sumber kemarahan yang dibawa ke dalam pernikahan, yaitu berasal dari orang tua atau keluarga asal, dari orang-orang penting dalam hidup kita, dari perbuatan orang jahat dalam hidup kita dan dari masalah jiwa yang tidak sehat di dalam diri kita sendiri.

Dosa Perbuatan dan Dosa Karakter

Dosa adalah pelanggaran terhadap perintah Allah, dosa perbuatan tampak jelas dari luar seperti berzinah, kecanduan, kebencian sedangkan dosa karakter tidak tampak dari luar bersemayam dalam karakter dan sulit untuk berubah, perubahan dapat terjadi bila kita bersedia mengakui karakter, bersedia membayar harga dan bersedia mengubah gambar diri

Karunia Melepaskan

Yang mesti kita genggam adalah identitas diri dan tujuan hidup yang baru, menjadi pelayan dan saksi bagi Yesus, melepaskan adalah sebuah karunia, bukan hasil usaha kita tapi pemberian Tuhan, mulai dari hal yang kecil sampai pada yang besar

Melepaskan Kebencian

Membalas dendam keluar dari kebencian dan sebagai anak Tuhan kita tidak boleh memunyai apalagi menyimpan kebencian, membalas dendam tindakan pemuasan kemarahan bukan tindak keadilan, pada waktu kita disakiti atau dijahati, berdoa kepada Tuhan, mohon pengampunan bagi mereka yang telah berbuat jahat, introspeksi diri kita

Keinginan dan Kenyataan

Biasakan diri hidup apa adanya, keinginan adalah cermin kehidupan dan cermin diri yang kita dambakan, hiduplah sesuai dengan kenyataan, ikuti rencana Tuhan dan taat pada kehendak-Nya

Menyertai Bukan Menghilangkan

Dari kesusahan dan kekalahan kita belajar mengampuni, tidak membalas, tidak membenci, membereskan dosa dan bertobat, menggenapi rencana Tuhan

Penderitaan dan Kesehatan Jiwa dan Rohani

Penderitaan reaksi alamiah terhadap tekanan berat, memertebal daya tahan, bertumbuh lebih kuat, kekuatan Tuhan memampukan kita menanggungnya

Penderitaan dan Kemarahan Allah

Melalui penderitaan Tuhan mengajar kita takut dan mengenal Dia, hidup bijak, bertumbuh dewasa, hubungan dengan kita menjadi hubungan pribadi

Anak Dan Balon 2


Mematahkan sayapnya, tidak memberi kesempatan mengembangkan diri, mengeluarkan dari dunia nyata.

Anak dan Balon 1

Sejak kecil kita mulai mendoakan anak, percayakan anak kepada Tuhan, mengarahkan secara jasmani, mental, moral dan rohani serta melepaskan sedikit demi sedikit.

Halaman

Berlangganan RSS - Pdt. Dr. Paul Gunadi