Bantal Keluarga 2

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T197B
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 

Lanjutan dari T197A

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Prinsip Ekuilibrium Keseimbangan antara saling mengakomodasi dan saling membangun.

Mengakomodasi Menoleransi dan menerima "kelemahan" pasangan dan anak.

Membangun Melakukan hal-hal yang "menyenangkan" hati pasangan dan anak. Inilah bantal keluarga!

Tujuh Prinsip Membangun Bantal Keluarga (Efesus 4:25-32)

  1. Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain karena kita adalah sesama anggota (ayat 25).
    • Berdisiplin diri untuk mengatakan kebenaran apa pun konsekuensinya.
    • Ingatlah: Semua mulai dari dusta kecil!
    • Suami, istri dan anak lebih dari sekadar sesama anggota: Kita adalah satu!
  2. Apabila kamu menjadi menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis (ayat 26-27).
    • Kendalikan emosi.
    • Kendalikan lidah.
    • Mengapa? Dengan lidah dan emosi kita menghancurkan satu sama lain dan membuka pintu kepada Iblis untuk masuk.
  3. Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan (ayat 28).
    • Hidup berdisiplin, misalnya tidur dan makan secara teratur, bekerja dengan rajin.
    • Lakukan kewajiban rumah tangga.
    • Ingatlah: Kemalasan menggerus respek dan jika kita tidak melakukan kewajiban masing-masing, orang lain akan mengambil alih. Inilah awal malapetaka keluarga!
  4. Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun di mana perlu supaya mereka yang mendengarnya beroleh kasih karunia (ayat 29).
    • "di mana perlu" berarti "sesuai dengan kebutuhannya." Jadi, kenalilah kebutuhan pasangan dan anak-anak, kemudian penuhilah.
    • Gunakan kata-kata untuk membangun satu sama lain agar lebih percaya diri dan menjadi diri mereka yang terbaik.
  5. Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan (ayat 30).
    • Menjauhlah dari dosa.
    • Hiduplah benar.
    • Ingatlah: Dosa menghancurkan keluarga!
  6. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra ... (ayat 32).
    • Perbuatlah hal-hal yang "baik."
    • Belas kasihan muncul dari simpati.
    • Kebaikan dan belas kasihan keluar dari hati yang penuh kebaikan dan belas kasihan.
  7. ... dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu (ayat 32).
    • Kita mengampuni karena Tuhan memerintahkan kita untuk mengampuni.
    • Pengampunan dan rasa terluka jalan bergandengan.
    • Pengampunan berarti, "Saya tidak membalas!"
    • Pengampunan berjalan melalui doa pengampunan.