Tes Pujian

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T136B
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 

Pujian dapat merangsang kita untuk meraih yang lebih tinggi dan juga membuat kita bergantung pada penilaian orang, sehingga kadangkala kegagalan yang kita terima karena kita kehilangan apa yang dikehendaki Tuhan dan diri kita sendiri. Pertanyaannya bagaimana caranya agar kita lulus tes pujian ini? Bagian ini akan menjawab pertanyaan tersebut.

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

"Kui untuk melebur perak dan perapian untuk melebur emas dan orang dinilai menurut pujian yang diberikan kepadanya." Amsal 17:3

Tes akan mengakibatkan kita lulus atau gagal. Bagaimanakah pujian membuat kita gagal?

  1. Pujian merangsang kita untuk meraih lebih tinggi, begitu tinggi hingga kita kehilangan perspektif akan siapa kita sesungguhnya. Jika pujian mengena sesuatu yang memang kita impikan, kita mudah tekebur. Sebaliknya, bila pujian mengena bagian hidup kita yang tengah kita gumulkan, kita dapat terkelabui dan menganggap kita telah sepenuhnya terbebas dari problem atau kelemahan itu.

  2. Pujian membuat kita bergantung pada penilaian orang; akhirnya kita tidak lagi menghiraukan apa yang sebenarnya Tuhan atau kita kehendaki. Seperti hewan sirkus, kita bereaksi sesuai dengan imbalan/pujian yang diberikan. Kita tidak tahu apakah memang kita sesungguhnya seperti itu.

  3. Pujian menciptakan ketakutan untuk memikul tanggung jawab; kita takut kalau-kalau kita gagal memenuhi harapan orang. Kita pun takut melihat fakta bahwa kita tidak seperti yang dipujikan. Akhirnya kita pun berhenti mencoba dan hanya bersembunyi.

Kesimpulan: Kita gagal karena kita kehilangan (apa yang dikehendaki) Tuhan dan diri sendiri.

Bagaimana caranya kita lulus tes pujian?

  1. Mengenal diri. "Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga." (Yohanes 3:27)

    1. Terimalah yang memang bukan diri kita (Yohanes bukan Mesias)

    2. Hargailah yang memang diri kita (Yohanes sebagai pembuka jalan)

  2. Lupakan diri. "Ia harus makin besar tetapi aku harus makin kecil." (Yohanes 3:30) Orang yang kerap tersinggung adalah orang yang kurang berbakti kepada Tuhan. Matanya hanya tertuju pada diri sendiri, bukan pada Tuhan.