Tatkala Tuhan Berkata Tidak

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T380B
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 
Salah satu pergumulan rohani yang mesti kita semua lalui adalah menerima jawaban “tidak” dari Tuhan. Andai saja permohonan itu buruk dan jahat, kita semua akan bersedia mendengar jawaban “tidak”. Pergumulan timbul sebab kita tidak memohon yang buruk dan jahat; sebaliknya, kita memohon sesuatu yang baik, seperti mohon diberikan keturunan, disembuhkan, disediakan pekerjaan dan sebagainya. Namun, sebagaimana kita ketahui, Tuhan tidak selalu menjawab “ya”. Mengapa demikian?
Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

T 380 B "Tatkala Tuhan Berkata ‘Tidak’"
dpo.Pdt.Dr. Paul Gunadi

Salah satu pergumulan rohani yang mesti kita semua lalui adalah menerima jawaban "tidak" dari Tuhan. Andai saja permohonan itu buruk dan jahat, kita semua akan bersedia mendengar jawaban "tidak." Pergumulan timbul sebab kita tidak memohon yang buruk dan jahat; sebaliknya, kita memohon sesuatu yang baik, seperti mohon diberikan keturunan, disembuhkan, disediakan pekerjaan dan sebagainya. Namun, sebagaimana kita ketahui, Tuhan tidak selalu menjawab "ya." Mengapakah demikian?

Saya akan memulai dengan memaparkan cuplikan kehidupan Corrie ten Boom. Sebagaimana kita ketahui, Corrie ten Boom adalah salah seorang pahlawan iman di abad 20. Wanita lajang berkebangsaan Belanda yang baru dengan aktif melayani Tuhan di usia paro-baya ini bersama dengan ayah dan kakak perempuannya dijebloskan ke dalam penjara karena menyembunyikan orang Yahudi dari kekejaman Nazi, pada waktu Perang Dunia II.

Sebetulnya pada awalnya ia tidak langsung dikirim ke penjara di Jerman yang disebut ‘concentration camp’. Pada mulanya ia dijebloskan ke penjara lokal di Belanda. Oleh karena banyak polisi Belanda yang tidak suka dengan Jerman yang telah menyerbu dan menjajah negeri mereka, pada umumnya para petugas ini bersikap baik kepada Corrie. Itu sebab selama dalam penahanan Corrie terus berdoa meminta Tuhan agar membiarkannya ditahan di Belanda, dan tidak dipindah ke Jerman. Namun Tuhan menjawab doa Corrie dengan kata, "tidak." Ia justru dipindahkan ke penjara di Ravensbruck, di Jerman, sebuah tempat pemenjaraan khusus wanita, di mana di situ saja lebih dari 75,000 tahanan mati. Di penjara Ravensbruck, Corrie bertemu dengan dua kelompok manusia yang tidak mengenal Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat yaitu orang Yahudi—yang menjadi target utama pembasmian Nazi—dan orang Gypsi—para pengembara di Benua Eropa. Di penjara itulah Corrie dapat mengadakan persekutuan doa dan pemahaman Alkitab dan di sana pulalah ia dipakai Tuhan menceritakan Berita Keselamatan.

Berdasarkan cuplikan kehidupan Corrie ten Boom kita dapat menyimpulkan beberapa pelajaran tentang mengapakah kadang Tuhan menjawab "tidak."

  • Pertama, rencana Tuhan selalu mencakup TUJUAN YANG LEBIH LUAS.

  • Yang dimaksud dengan kata "luas" adalah berdampak luas karena menyentuh kehidupan banyak orang. Seluas-luasnya dampak yang kita ingin capai, tidak akan dapat menyamai dampak yang ditimbulkan lewat tindakan Tuhan. Doa Corrie berhubungan dengan dirinya, kakaknya, dan ayahnya. Namun keputusan Tuhan memindahkannya berkaitan dengan ribuan orang.
  • Kedua, rencana Tuhan selalu menghasilkan KEMULIAAN YANG LEBIH LUAS.

  • Tuhan selalu ingin memperlihatkan kemuliaan-Nya bukan karena Ia gila hormat. Mazmur 96:3 berkata, "Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa dan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib di antara segala suku bangsa." Ya, pada kenyataannya kita melihat kemuliaan Tuhan sewaktu kita melihat "perbuatan-Nya yang ajaib" di tengah kita.

Pada hakikinya melihat kemuliaan Tuhan sama dengan menyaksikan dan mengalami perbuatan Tuhan yang ajaib. Setelah Corrie ten Boom dibebaskan dengan secara ajaib dari penjara, ia melayani Tuhan pergi segala penjuru dunia untuk menceritakan apa yang Tuhan telah perbuat dalam hidupnya. Bukan ribuan tetapi jutaan orang telah menerima berkat dari pelayanannya. Apa yang dialaminya dipakai oleh Tuhan untuk memberikan pengharapan kepada banyak orang yang berada di lembah keputusasaan. Dan, pengalaman buruk itu dipakai Tuhan untuk membangun kehidupan yang indah pada begitu banyak orang. Bila Corrie memutuskan untuk tidak menyembunyikan orang Yahudi, besar kemungkinan ia akan tetap tinggal di Belanda secara nyaman dan aman. Namun lingkup pelayanannya juga akan berkisar di wilayah Harleem, tempatnya tinggal. Namun karena ia memilih taat kepada Tuhan, maka bukan saja ia sendiri menyaksikan dan mengalami kemuliaan Tuhan, banyak orang dapat menyaksikan dan mengalami kemuliaan Tuhan yaitu perbuatan Tuhan yang ajaib.

Sewaktu Tuhan menjawab "tidak" itu dikarenakan adanya tujuan dan kemuliaan yang lebih luas yang mesti diutamakan-Nya. Tuhan menjawab "tidak" bukan karena kita tidak penting atau tidak berharga. Jadi, pada saat kita mesti menerima jawaban "tidak" dari Tuhan, kita mesti bersikap menerima bukannya marah, sebaliknya kita harus berkata, "Biarlah tujuan-Mu dan kemuliaan-Mu yang lebih luas terjadi, ya Tuhan!"