Mengendalikan Diri Sejak Dini

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T217A
Nara Sumber: 
Bp. Heman Elia, M.Psi.
Abstrak: 

Banyak pendapat, bahwa dengan sendirinya anak akan bisa mengendalikan diri ketika usianya sudah dewasa. Orangtua mempunyai peran untuk melatih anak agar mereka terampil mengendalikan dirinya.

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Banyak pendapat, bahwa dengan sendirinya anak akan bisa mengendalikan diri ketika usianya sudah dewasa. Tetapi kenyataannya saat usia dini anak sangat perlu dilatih karena mereka harus belajar tahap demi tahap untuk lebih matang dan mampu menguasai diri. Orangtua mempunyai peran untuk melatih anak agar mereka terampil mengendalikan dirinya.

Hal-hal yang perlu diajarkan orangtua untuk mengendalikan anak :

  • Dalam hal pola makan.
  • Dalam hal kontrol emosi.
  • Dalam hal perkataan.
  • Dalam hal penggunaan waktu.
  • Dalam hal penggunaan uang.
Untuk anak yang memasuki masa pubertas atau remaja, mereka perlu diajarkan pengendalian diri dalam hal seksual.

Prinsip-prinsip untuk mendidik anak:

  • Kita harus sabar untuk mengikuti tahap-tahap usia dan kemampuan mereka. Setiap anak berbeda dalam hal kecepatan menyesuaikan diri dan kecepatan belajar menguasai diri.
  • Kita memberi contoh dan arah dari tingkah laku yang diharapkan.
  • Anak perlu diberitahu tingkah laku apa yang kita harapkan dari mereka. Kita juga perlu memberikan aturan dan membantu mereka melaksanakan aturan itu. Dengan adanya aturan, anak dibantu untuk membatasi diri.

Anak yang bisa mengendalikan diri mempunyai ciri-ciri :

  • Kemampuan untuk menunda pemenuhan keinginan atau dorongan.
  • Kemampuan mengalihkan dorongan ke arah yang lebih berguna, meskipun harus mengorbankan kenikmatan yang diinginkan.
  • Kemampuan mengenali batas. Mungkin ini yang paling sulit. Misalnya, tetap menggunakan uang, tetapi seturut keperluan yang penting dan tidak melebihi batas kemampuan.

Dampak negatif jika kita membuat peraturan terlalu ketat kepada anak :

  • Anak tidak belajar untuk mengelola dirinya. Peraturan ketat memperbanyak terjadinya pelanggaran. Bila pelanggaran sudah tidak bisa ditangani orangtua lagi, yang terjadi adalah pemberontakan.
  • Anak kehilangan ruang gerak yang membuat mereka dapat mengatur diri. Misalnya, mereka perlu dilatih untuk menentukan sendiri tentang kelebihan uang yang mereka miliki.

Firman Tuhan :
”Orang yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya.”
(Amsal 25 : 28)