Pdt. Dr. Paul Gunadi
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Komitmen dan Keintiman (I)
Sekarang ini muncul sebuah tren baru di tengah kawula muda seperti Teman Tapi Mesra dan Hubungan Tanpa Status. Pada dasarnya semua ini merujuk kepada relasi yang relatif intim bak pacar namun tidak berstatus sebagai pacar. Sudah tentu jika relasi ini hanyalah pertemanan biasa, kita tidak perlu mempermasalahkannya. Namun apabila relasi ini berubah menjadi relasi intim secara fisik tanpa komitmen, hal ini perlu mendapat perhatian kita. Apa pun namanya, sesungguhnya relasi seperti ini mencerminkan sebuah nilai yang berkembang di tengah kita yaitu hilangnya komitmen yang seyogianya menjadi dasar sebuah relasi yang intim. Di sini akan dipaparkan pentingnya keberadaan komitmen dalam keintiman dan peran keintiman dalam komitmen.
Remaja Putri dan Cinta ( II )
Salah satu tekanan besar yang kerap menghantam remaja putri adalah pengalaman dicintai oleh seorang pria. Jika sampai usia tertentu tetap tidak mendapat pacar dan dicintai oleh seorang pria, remaja putri merasa seakan ia tidak lagi bernilai. Orangtua mesti mencermati hal ini dan memberi dukungan sekaligus pengarahan yang tepat kepada anak putri mereka. Sebenarnya apa saja yang menekan si remaja putri ini sehingga dia ingin dicintai ? Dan dukungan apa yang orang tua perlu berikan?
Remaja Putri dan Cinta (I)
Salah satu tekanan besar yang kerap menghantam remaja putri adalah pengalaman dicintai oleh seorang pria. Jika sampai usia tertentu tetap tidak mendapat pacar dan dicintai oleh seorang pria, remaja putri merasa seakan ia tidak lagi bernilai. Orangtua mesti mencermati hal ini dan memberi dukungan sekaligus pengarahan yang tepat kepada anak putri mereka. Sebenarnya apa saja yang menekan si remaja putri ini sehingga dia ingin dicintai ? Dan dukungan apa yang orang tua perlu berikan?
Melindungi Remaja Terhadap Pornografi
Kadang tahu apa yang benar dan salah tidak cukup untuk menghentikan kita berbuat dosa. Itu sebabnya kendati kebanyakan remaja putra tahu bahwa pornografi adalah dosa namun mereka tetap melakukannya. Bagaimana orang tua bisa membantu anak remaja untuk mengatasi masalah ini ?
Remaja Putra dan Pornografi
Salah satu bahaya besar yang mengancam kehidupan remaja putra dewasa ini adalah pornografi. Seiring dengan kemajuan teknologi informasi, berkembang pulalah kemudahan untuk mendapatkan materi pornografi. Berikut akan diuraikan bahaya pornografi bagi remaja putra antara lain ada tiga bahaya pornografi yang mesti dicermati yaitu (a) mencandu atau mengikat, (b) mencemarkan atau menghilangkan kesucian dan (c) jembatan masuk ke dalam dosa lainnya.
Dapatkah Mengubah Sifat Dasar
Kita semua memiliki sifat dasar karena kita mewarisi gen dari orangtua, sifat dasar itu bukan hanya menentukan diri jasmaniah tetapi juga diri mental dan emosional kita. Yang menjadi pertanyaan bagi kebanyakan orang adalah “dapatkah mengubah sifat dasar ?” Jawabannya adalah BISA. Kalau sifat dasar bisa diubah, maka timbul pertanyaan seberapa permanenkah sifat dasar itu ? Kalau kita mengetahui dengan jelas maka kita pun juga dapat mengubah sifat dasar dengan lebih tepat.
Adakah Sifat Dasar ?
Ada orang yang beranggapan bahwa mustahil bagi kita mengubah sifat dasar. Pendapat ini bersumber dari keyakinan dan pengamatan bahwa sekali sifat dasar terbentuk maka tidak mungkin bagi kita mengubahnya. Namun ada pula yang meragukan keberadaan sifat dasar. Bagi sebagian orang, karakter atau sifat dasar hanyalah bentukan dari luar. Dari kedua anggapan tersebut, seringkali kita juga berpikir benarkah sifat dasar itu ada? Dan jawabannya adalah ADA. Dengan adanya sifat dasar, apa yang harus kita lakukan?
Bukan Barang Rongsokan
Ada ungkapan dalam bahasa Inggris yang berbunyi, “Tuhan tidak menciptakan barang rongsokan.” Artinya adalah bahwa Tuhan menciptakan segalanya baik, termasuk kita, manusia. Namun tidak bisa disangkal, kadang kita merasa bahwa kita tidak lebih daripada barang rongsokan. Kita menganggap diri rongsokan karena kita beranggapan bahwa kita tidak berhasil menjadi seperti yang kita dambakan, kita mengalami kegagalan berulang kali, kita memunyai banyak keterbatasan—fisik, mental, ekonomi dan sebagainya. Apa yang harus kita lakukan jika kita beranggapan bahwa diri kita seperti barang rongsokan?
Menatap Diri dan Menata Diri
Banyak orang mendambakan perubahan namun tidak semua menyadari langkah menuju kepada perubahan, untuk mencapai ke situ perlu dua hal yaitu menatap diri dan menata diri. Menatap diri berarti melihat diri dengan tepat—apa adanya—dan sejahtera—bersedia menerima diri apa adanya. Menata diri berarti tahu apa yang mesti dilakukan agar perubahan terjadi. Agar kita bisa menatap diri dan menata diri, hal-hal apa saja yang kita perlukan?
Sayang dan Berharga II
Pada umumnya kita mengawali pernikahan dalam kasih mesra namun pada akhirnya sebagian dari kita tidak lagi dapat menikmati kemesraan di hari tua. Sebaliknya kita justru mencicipi kehambaran. Karena di awal relasi kita mencintai oleh karena kita mendapati pasangan sebagai orang yang menawan. Namun secara perlahan, rasa sayang karena menawan harus bertumbuh berubah menjadi rasa sayang karena ia berharga. Jika tidak, maka perjalanan cinta dalam pernikahan akan menemui masalah. Inilah pertumbuhan cinta yang sehat. Pertanyaannya adalah: Bagaimanakah membuat “Cinta dan Menawan” bertumbuh menjadi “Sayang dan Berharga” ?

