Air Menjadi Anggur

Pada Injil Yohanes 2:1-11 dicatat sebuah peristiwa di mana Tuhan Kita Yesus mengubah air menjadi anggur di sebuah pesta perkawinan di Kana. Sebagaimana dikatakan oleh Yohanes, si penulis Injil, itu adalah kali pertama Tuhan melakukan mukjizat.Nah, ada beberapa pelajaran yang dapat kita tarik dan terapkan ke dalam kehidupan kita, terutama keluarga kita.

Kesalahan Dalam Mendisiplin Anak

Kita mafhum bahwa anak membutuhkan disiplin.Tanpa disiplin anak akan bertumbuh “liar” tanpa penguasaan diri. Ada hal yang boleh dilakukan anak sampai kadar tertentu tetapi ada pula hal yang tidak boleh dilakukan anak setelah melewati kadar tertentu. Ada hal yang seharusnya dilakukan anak namun ada pula hal yang tidak seharusnya dilakukan anak.Untuk itu marilah kita melihat dengan lebih saksama bagaimanakah caranya menerapkan disiplin pada anak usia secara bijak agar pendisiplinan dapat terlaksana dengan efektif.

Mengasuh Anak Kembar

Salah satu karunia Tuhan untuk kita adalah pemberian anak kembar.Pada umumnya kita tidak berpikir bahwa kita akan diberikan anak kembar; kita hanya berpikir bahwa kita akan dikaruniakan satu orang anak. Itu sebab berita bahwa kita mengandung anak kembar biasanya mengagetkan.Berikut akandipaparkan beberapa hal yang layak kita ketahui tentang anak kembar. Mudah-mudahan keterangan ini dapat mempersiapkan kita mengasuh anak kembar.

Penyesuaian Di Awal Pernikahan

Pada umumnya “selamat berbahagia” adalah ucapan yang kita sampaikan kepada pasangan yang menikah.Sesungguhnya ucapan yang lebih tepat adalah “selamat bekerja.”Ya, untuk berbahagia, kita mesti bekerja.Kebahagiaan tidak datang begitu saja; kebahagiaan adalah buah dari kerja keras menyesuaikan dan saling membahagiakan pasangan.Berikut ini akan dipaparkan beberapa tugas penyesuaian yang mesti diselesaikan pada awal pernikahan

Badai Di Awal Pernikahan

Pada umumnya kita masuk ke dalam pernikahan siap dengan kenyataan bahwa untuk mewujudkan pernikahan yang harmonis kita harus bekerja keras. Kita mafhum bahwa dari dalam perbedaan demi perbedaan akan muncul, dan dari luar godaan serta tekanan hidup akan datang. Satu hal yang tidak terlalu siap untuk kita hadapi adalah badai besar yang muncul dengan sekonyong-konyong pada awal pernikahan.Berikut akan dibahas beberapa jenis badai yang berpotensi menerpa pada awal pernikahan dan bagaimanakah mengatasinya.

Antara Rasio dan Perasaan

Ada pandangan umum yang menyatakan bahwa wanita lebih mengedepankan perasaan dari pada rasio, sebaliknya dari pria. Memang sebagian besar memunyai kecenderungan seperti itu tapi keunikan masing-masing tetap ada tempatnya. Perbincangan kali ini membahas apa akibatnya bila kita terlalu mengedepankan perasaan dibanding rasio dan merumuskan solusinya

Berani Mengambil Keputusan

Di dalam hidup ada banyak keputusan yang mesti kita ambil. Kadang kita ragu mengambil keputusan karena tidak tahu bagaimanakah cara mengambil keputusan dengan baik. Namun adakalanya kita tidak mengambil keputusan karena takut.Alhasil kita sering “ketinggalan kereta” alias kehilangan kesempatan baik karena lamban mengambil keputusan.Berikut akan dibahas tentang beberapa penyebab mengapa kita takut mengambil keputusan dan bagaimanakah cara untuk mengatasi ketakutan itu.

Mengapa Dosa Lama Mudah Kembali?

Salah satu fakta pahit yang mesti kita hadapi adalah betapa cepat dan mudahnya dosa atau kelemahan lama kembali masuk kedalam diri kita. Di Matius 12:43-45 dicatat pengajaranTuhanYesus tentang roh jahat, yang sebetulnya telah keluar dari diri manusia namun akhirnya kembali lagi dengan membawa tujuh roh lain yang lebih jahat. Ada beberapa pelajaran yang dapat kita petik dari pengajaran Tuhan ini untuk menolong kita memahami mengapa dosa atau kelemahan lama mudah kembali dan bagaimanakah kita dapat mencegahnya.

Dosa Keturunan

Tatkala kita membicarakan tentang dosa asal atau dosa turunan, ada tiga pertanyaan yang mesti kita ajukan.Pertama, “Apakah yang dimaksud dengan dosa asal atau dosa turunan?”Kedua, “Apakah pengaruh dosa pada gambar Allah yang ada pada diri manusia?”Ketiga, “Apakah dampak penebusan Kristus pada dosa asal dan gambar Allah pada manusia?”

Pesan dari Milto

Secara berkala kita berjumpa dengan orang yang meninggalkan pesan mendalam.Tidak mesti orang itu orang yang kondang atau berpengaruh, bisa jadi orang itu adalah seorang yang bersahaja. Namun di dalam kesederhanaannya ia “berbicara” banyak. Tuhan memakai pelbagai cara untuk menitipkan pesan-Nya kepada kita, salah satunya adalah lewat anak-anak-Nya yang bersahaja. Kali ini kita akan belajar dari Milton, seorang pria lajang berusia 60an kelahiran Hawaii yang sempat pembicara layani.

Halaman

Berlangganan Front page feed