Pasangan yang Berfungsi Secara Tidak Efektif

Menghadapi pasangan yang hidup secara tidak efektif memaksa kita untuk hidup bijak dan berhati-hati. Secara finansial, kita harus selalu menyisihkan uang dan mengamankannya, bukan untuk diri sendiri tapi untuk masa depan anak-anak. Berkaitan dengan pergaulan, kita pun terpaksa membatasi ruang geraknya dalam lingkup pergaulan kita karena kita tidak mau ia merusakkan hubungan kita dengan teman atau sanak saudara kita.

Pasangan Beremosi Tinggi

Pada umumnya kita beranggapan bahwa masalah pernikahan disebabkan oleh kedua belah pihak: suami dan istri. Namun kenyataannya lebih banyak masalah pernikahan ditimbulkan oleh satu pihak saja. Acapkali orang yang beremosi tinggi adalah orang yang TIDAK KONSISTEN dan tidak mudah menghadapinya. Bagaimana jalan keluarnya? Ada dua cara yaitu membiarkan dan berusaha menyesuaikan dengan kehendaknya, sampai kita tidak sanggup lagi. Kemudian kita mengatakan bahwa kita sudah terlalu letih dan tidak sanggup lagi.

Dinamika Anak Pendeta

Anak-anak pendeta dituntut untuk bersikap dan berperilaku seperti pendeta. Terdapat dua sumber yang menyebabkan anak merasa tertekan yaitu dari keluarga inti dan dari lingkungan pelayanan orangtua tersebut atau dari masyarakat. Biarlah kita semua menyadarinya sehingga anak-anak pendeta bisa bertumbuh kembang dengan sehat sebagaimana anak-anak pada umumnya.

Kepribadian Neurotik II

Kepribadian neurotik menggambarkan kondisi seseorang yang dipenuhi kecemasan. Kondisi ini Tidak sama dengan kecemasan karena trauma. Kecemasan pada neurosis masih berada dalam jangkauan rasio dan rata-rata orang dengan kepribadian neurotik masih cukup dapat menjalani kehidupannya. Ada 3 model kepribadian neurotik, yaitu kepribadian neurotik mendekat, melawan dan menjauh dengan dinamika masing-masing kepribadian dan sumbangsih masa kanak-kanak.

Kepribadian Neurotik I

Kepribadian neurotik menggambarkan kondisi seseorang yang dipenuhi kecemasan. Kondisi ini Tidak sama dengan kecemasan karena trauma. Kecemasan pada neurosis masih berada dalam jangkauan rasio dan rata-rata orang dengan kepribadian neurotik masih cukup dapat menjalani kehidupannya. Ada 3 model kepribadian neurotik, yaitu kepribadian neurotik mendekat, melawan dan menjauh dengan dinamika masing-masing kepribadian dan sumbangsih masa kanak-kanak.

Kepribadian Agresif Pasif

Gangguan kepribadian agresif pasif disebut juga gangguan kepribadian negativistik. Tindakan menyerang, melawan, menyakiti dilakukan secara diam-diam tanpa diketahui langsung oleh sang korban. Dibalik gangguan kepribadian agresif pasif adanya rasa rendah diri. Keterbukaan kita akan membawa dampak positif sehingga orang tersebut bisa keluar dari kepribadian yang kurang sehat.

Kepribadian Dependen

Gangguan kepribadian dependen dimiliki mereka yang memiliki kebutuhan berlebih untuk diperha- tikan, mendorong mereka untuk menjadi patuh, bergantung dan takut terhadap perpisahan.. Anak bertumbuh dengan penghargaan diri yang rendah, sehingga mereka bersandar pada orang lain untuk mendapatkan arahan dan dukungan. Penanganan kepribadian dependen lebih menjanjikan perubahan positif. Kebanyakan orang berkepribadian dependen termotivasi untuk berubah.

Kepribadian Antisosial

Gangguan kepribadian antisosial dialami orang dewasa yang pada masa kecilnya melihat perilaku yang menyimpang. Pengalaman penderitaan masa kanak-kanak memainkan peran utama memengaruhi kecenderungan menjadi orang dewasa yang antisosial. Ketidakdisiplinan juga menjadi penyebab utama. Ketika orangtua mengombang-ambingkan anak dengan kekerasan yang tidak beralasan dan disiplin yang tidak konsisten, orangtua seakan-akan memberi pesan yang membingungkan anak tentang apa yang baik dan apa yang salah. Orang dengan gangguan kepribadian antisosial tidak dapat berubah dengan cepat.

Kepribadian Menghindar

Gangguan kepribadian menghindar dimiliki mereka yang terlalu sensitif terhadap evaluasi negatif. Ada kemiripan dengan gangguan kepribadian Skizoid, cenderung menghindari hubungan intim. Bedanya, kepribadian menghindar sebenarnya mengharapkan kedekatan dan merasakan suatu luka emosi atas ketidakmampuan mereka menjalin hubungan dengan orang lain. Mereka belajar mengungkapkan pikiran dan disfungsi perilaku yang terkait dengan hubungan antar pribadi serta melihat bahwa bahwa hal yang mereka percayai tidaklah rasional.

Kepribadian Skizotipal

Orang yang memiliki gangguan kepribadian skizotipal adalah orang yang unik, eksentrik dan aneh dalam cara berpikir, berperilaku dan berelasi dengan orang lain, termasuk sikap menyendiri dan menarik diri dari masyarakat. Orang dengan gangguan ini kemungkinan besar dengan pola asuh keluarga yang psikotik. Saat anak-anak, orang-orang dengan gangguan skizotipal pasif, secara social tidak terlibat, terlalu sensitif terhadap kritik dan tampak ganjil dalam berpikir.

Halaman

Berlangganan Front page feed