Siapakah Anak Kita?
Berita Telaga Edisi No. 164 /Tahun XIV/Juli 2018
Diterbitkan oleh Lembaga Bina Keluarga Kristen (LBKK) Sekretariat: Jl.Cimanuk 56 Malang 65122 Telp.: 0341-408579, Fax.:0341-493645 Email: telagatelaga.org Website: http://www.telaga.org Pelaksana: Melany N.T. dan Lois F.K. Bank Account: BCA Cab. Malang No. 011.1658225 a.n. Melany E. Simon
Siapakah Anak Kita?
Kadang-kadang kita heran kalau tidak kenal dengan anak kita sendiri atau kita memunyai pengertian yang agak berbeda dengan anak bahwa kita mengharapkan sesuatu dan ternyata tidak sesuai dengan kita.
Kita perlu mengetahui SIAPAKAH ANAK ?
- Berharap anak menjadi kepanjangan kita?
- Anak sebagai kompensasi kita?
- Anak adalah beban hidup kita?
- Anak sebagai penolong kita?
- Ciptaan Tuhan yang dipercayakan kepada kita?
Konsep kita akan siapakah anak, menjadi sangat nyata tatkala anak bertumbuh menjadi Remaja. Misalkan :
- Jika kita melihatnya sebagai KEPANJANGAN KITA, maka kita akan makin menuntutnya untuk melakukan semua yang kita lakukan dan menjadi SAMA seperti diri kita
- Jika kita melihatnya sebagai KOMPENSASI kita, maka kita akan makin menuntutnya untuk menutupi KEKURANGAN kita supaya dia TIDAK MENJADI SEPERTI KITA
- Jika kita melihatnya sebagai BEBAN HIDUP kita, maka kita makin akan bersikap TIDAK RAMAH dan PERHITUNGAN dengannya. Relasi kita dengannya akan berbentuk UNTUNG-RUGI !
- Jika kita melihat anak sebagai PENOLONG kita, maka kita akan makin BERGANTUNG padanya dan menuntutnya untuk MENYELESAIKAN masalah yang kita hadapi.
- Jika kita melihat anak sebagai CIPTAAN TUHAN YANG DIPERCAYAKAN KEPADA KITA, maka kita akan mengasuhnya dengan penuh tanggung jawab BERSAMA TUHAN.
Konsep kita akan siapakah anak, juga memengaruhi kasih kita kepadanya.
Kasih kepada anak berkurang sewaktu :
- Anak tidak menjadi seperti yang diharapkan!
- Anak tidak menghargai pengorbanan kita!
- Anak tidak menyambut uluran tangan kita!
- Anak melawan kita!
- Anak menghina kita!
- Kita kecewa kepadanya!
"Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada Tuhan (kata-kata ini bisa ditukar anak-anak secara umum), dan buah kandungan adalah suatu upah. Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda. Berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu. Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang." (Mazmur 127 :3-5)
Oleh : Pdt. Dr. Paul GunadiAudio dan transkrip secara lengkap bisa didapatkan melalui situs www.telaga.org dengan kode T230 A.
TELAGA Menjawab
Untuk: Bapak Pendeta (Pengasuh)
Saya nama Lily. Anak saya sakit kanker darah stadium 4. Sudah berobat selama 1 tahun 2 bulan. Saya atau suami sudah berusaha ke dokter, juga jamu daun-daunan. Terakhir 2 bulan anak saya semakin parah sakitnya. Yang saya tanyakan: apakah saya atau suami berdosa? Anak hanya satu meninggal, apakah Tuhan menghukum saya atau suami ? Saya agama Katholik sama suami. Umur saya 48 tahun – suami 47 tahun. Anak saya berumur 5 tahun 8 bulan pada waktu dia meninggal. Apakah anak saya ada kehidupan sesudah kematian? Saya sulit melupakan, saya sering-sering menangis. Sekarang suami saya tidak mau ke gereja lagi. Tindakan apa yang saya lakukan? Sekarang saya banyak menyesal, mengapa anak saya diambil Tuhan, sedangkan suami saya kalau gajian selalu memberi perpuluhan pada Tuhan. Apakah ini nasibnya kami, tidak baik? Sekian atas perhatian, terima kasih.
NB: Apakah anak saya juga berdosa? Kenapa tidak bisa umur panjang? Apakah tidak dipelihara Tuhan? Tolong diberi balasannya.
Salam sejahtera dalam kasih Kristus,
Pertama-tama terima kasih untuk surat Ibu yang kami terima beberapa waktu yang lalu. Kami dapat memahami keadaan Ibu yang sangat merasa kehilangan karena anak Ibu telah dipanggil oleh Tuhan. Memang perlu waktu untuk kita bisa menerima kenyataan tersebut. Kami bisa mengerti apabila sampai saat ini Ibu masih sulit untuk melupakan dan seringkali menangis.
- Pertama-tama harus kita pahami, bahwa anak yang Tuhan karuniakan adalah milik Tuhan yang "dititipkan" pada Ibu dan suami Ibu. Dengan demikian maka peristiwa pahit ini, jangan dikaitkan dengan apakah hal itu disebabkan karena Ibu atau suami berdosa. Seakan-akan Tuhan begitu jahat, padahal kita mengetahui bahwa Tuhan mengasihi kita. Silakan baca Yoh. 9:1-3 (dosa orangtua tidak diturunkan pada anak).
- Kematian anak Ibu juga tidak ada hubungannya dengan memberi perpuluhan. Persembahan perpuluhan merupakan hak Tuhan, sehingga dengan kita memberi perpuluhan, berarti kita menyadari bahwa itu adalah hak Tuhan; kita sendiri belum memberi apa-apa. Memang penyesalan merupakan fase yang Ibu alami dan akan hilang dengan sendirinya, apabila Ibu pada suatu saat bisa menerima kenyataan, bahwa anak yang Tuhan titipkan pada Ibu dan suami, kita telah diambil kembali oleh Pemiliknya. Begitu pula dengan suami yang "mogok" ke gereja, merupakan suatu bentuk protes kepada Tuhan. Doakan suami Ibu dan ajaklah berdoa (apabila ia mau, tapi jangan dipaksa), supaya hal ini tidak berlarut-larut.
- Seorang anak pada waktu ia dilahirkan, ia membawa dosa asal. Tapi hal ini tidak menyebabkan ia tidak panjang umur. Tuhan sangat memerhatikan anak-anak dan menyatakan anak-anak adalah milik Tuhan (Mat. 19:13-15).
- Seorang anak yang dilahirkan oleh orang tua yang sudah percaya pada Tuhan dengan sungguh-sungguh, juga akan selamat.
Demikian tanggapan yang dapat kami berikan lewat surat ini, kami menyadari bahwa jawaban ini sangat terbatas, namun kami berharap bisa menolong Ibu dan suami menghadapi peristiwa yang sangat menyedihkan ini. Tuhan menolong Ibu dan suami senantiasa !
Salam dan doa kami,
Tim Pengasuh Program TELAGA-LBKK
Doakanlah
- Bersyukur selama bulan Juli 2018, telah diterima donasi dari : Radio Suara Gratia FM di Cirebon – Rp 400.000,-, Ibu Gan May Kwee di Solo – Rp 500.000,-, Eben dan Yemima – Rp 5.000.000,-, Sdri. Kurnia Dewi P. – Rp 63.000,-, Bp. Bekti Dharmawan di Solo – Rp 1.675.000,-, Ibu Paulina Susanti di Tangerang – Rp 1.000.000,- dan Kel. Budisetia – Rp 1.000.000,-.
- Bersyukur untuk kesempatan membuka stand di acara Bina Konselor Kristen (BKK) di SAAT pada tgl. 3-5 Juli 2018, terjual cukup banyak booklet dan buku, CD dan beberapa VCD. Acara ini diikuti oleh 292 peserta.
- Pencatatan transkrip, ringkasan dan abstrak dari judul-judul rekaman terbaru telah selesai dan siap dikirim ke YLSA di Solo.
- Bersyukur Sdri. Lois Fendry Kristanti telah bergabung dengan Telaga dan mulai menjalani masa percobaan selama 3 bulan mulai tgl. 1 Agustus 2018.
- Tujuh bulan telah kita lewati tahun 2018 ini dan doakan agar ada tambahan radio yang bersedia bekerjasama menyiarkan program Telaga.
- Tetap doakan untuk Ev. Sindunata Kurniawan dan Sdri. Carolina Soputri sebagai narasumber, agar bisa mengadakan rekaman lanjutan.
- Doakan untuk Bp. Rocky Manuputty dan istri dalam pelayanan lintas budaya di Timor Leste, agar bisa mendapatkan visa kerja sebelum visa turis habis dan juga kelancaran dalam berbahasa Tetun.
- Bersyukur untuk kelahiran anak ke-3 dari Ibu Praise Gunadi pada tgl. 30 Juni 2018 yang diberi nama Obe True Lee (cucu ke-3 dari Bp.& Ibu Paul Gunadi).
- Bersyukur untuk kelahiran cucu ke-4 dari Bp.& Ibu Edhie Santoso pada tgl. 27 Juli 2018 yang diberi nama Zoe Abigail Kurniawan (anak ke-2 dari Bp.& Ibu Albert Kurniawan).
- 4400 kali dibaca