Pergaulan Sesudah Pernikahan

Versi printer-friendly
Oktober

Berita Telaga Edisi No. 62 /Tahun VI/ Oktober 2009


Diterbitkan oleh Lembaga Bina Keluarga Kristen (LBKK) Sekretariat: Jl.Cimanuk 56 Malang 65122 Telp.: 0341-408579, Fax.:0341-493645 Email: telagaindo.net.id Website: http://www.telaga.org Pelaksana: Melany N.T., Dewi K. Megawati Bank Account : BCA Cab. Malang No. 011.1658225 a.n. Melany E. Simon


Setelah menikah, relasi dalam pergaulan haruslah mengalami perubahan. Pasangan yang tidak bersedia berubah akan menabur benih ketidaksetiaan. Kita harus mengingat bahwa bukankah pada awalnya kita pun tertarik dan jatuh cinta dengan pasangan oleh karena kita bergaul akrab dengannya. Ini adalah hukum alam: dengan siapa kita bergaul akrab, dengannya terbuka lebar kemungkinan untuk tertarik dan jatuh cinta. Itu sebabnya kita mesti mengawasi dan membatasi pergaulan setelah menikah. Berikut akan dibahas beberapa nasihat untuk membatasi pergaulan.

(a) Terimalah fakta bahwa di luar pasangan, akan ada orang yang memiliki karakteristik yang kita sukai dan kagumi. Adakalanya karakteristik itu juga dimiliki pasangan sendiri namun kadang-kadang tidak. Sudah tentu kita akan senang melihat-apalagi bila dapat menikmati-karakteristik yang disukai itu. Kita tidak perlu menjauh atau ketakutan ketika merasakan semua ini namun sebaliknya, kita mesti menjaga diri agar tidak mendekati atau menambah kedekatan dengan orang ini. Apa yang sudah ada, pertahankan dan jangan ditambahkan.

(b) Kendati sukar, jagalah agar kita tidak menunjukkan-apalagi mengungkapkan -kesukaan atau kekaguman kita kepadanya. Kekaguman yang diungkap-kan acap kali diinterpretasi sebagai undangan untuk masuk lebih dalam, atau setidaknya kekaguman yang diungkapkan menuntut respons yang serupa. Bila kita mengatakan kepada seseorang bahwa kita menyukai atau mengaguminya, maka orang itu akan merasa berkewajiban untuk mengatakan hal yang sama tentang diri kita. Dari titik inilah relasi biasanya makin mendalam. Jadi, jagalah diri dan lidah untuk tidak mengungkapkan hal-hal yang dapat membuka peluang masuknya dosa.

(c) Jika kitalah yang menerima ungkapan atau pujian kekaguman, dengarlah dan ucapkanlah terima kasih namun janganlah merasa wajib untuk mengungkapkan hal yang serupa kepadanya. Dan janganlah memanfaat-kan ungkapan itu sebagai pintu masuk ke rumah hatinya. Ingatlah, barangsiapa menyerobot tanah milik orang, tanah itu akan menjadi kutukan baginya. Jadi, relasi yang dimulai dalam dosa, tidak akan membuahkan berkat, sebaliknya ia akan menurunkan hukuman Tuhan atasnya. Begitu banyak perselingkuhan terjadi atas dasar sungkan-sungkan menolak, sungkan melukai atau mengecewakan, sungkan terlihat tidak sopan, sungkan dilihat kurang berterima kasih, dan sebagainya. Jadi, awasilah diri untuk tidak terjebak ke dalam perangkap sungkan yang salah kaprah.

(d) Ingatlah setiap pertemanan bukanlah pertemanan yang lengkap dan sempurna. Tidak ada orang yang dapat mengerti diri kita sepenuhnya dan tidak ada orang yang cocok dengan kita seluruhnya. Dengan berjalannya waktu, semua akan tersingkap dan kita pun akan menemui hal-hal yang meng-ganggu dalam relasi. Itu sebabnya kunci kekuatan relasi bukan terletak pada kesempurnaan pasangan melainkan pada kesediaan untuk mencoba dan mencoba lagi. Apa pun yang menjadi kesulitan kita, hadapilah dan cobalah bereskan, jangan cepat mengangkat tangan dan berkata, "Saya sudah pernah mencobanya namun tidak berhasil." Kadang kita harus mencoba bertahun-tahun sebelum melihat hasilnya. Kita mesti mengingat bahwa setiap relasi pada awalnya merupakan sebuah fatamorgana; pada akhirnya kitalah yang mesti menggali sumber air itu, sebelum kita bisa meminum darinya.

Firman Tuhan

"Orang berdosa dikejar malapetaka, tetapi Ia membalas orang benar dengan kebahagiaan." Amsal 13:21

Oleh: Pdt. Dr. Paul Gunadi

(Bisa didengar pada situs TELAGA dengan kode audio T246B)

DOAKANLAH
  1. Bersyukur untuk sumbangan yang diterima dari Ibu Naomi Hananiel di Malang, Radio Suara Gratia FM di Cirebon dan GKI Ka Im Tong di Bandung, seluruhnya Rp. 5.350.000,-.

  2. Bersyukur untuk 461 kaset Telaga yang telah diambil dengan sistim persem-bahan, juga penjualan CD, buklet dan buku "Bantal Keluarga" keseluruhannya Rp. 2.623.000,-. Saat ini masih ada +/- 492 kaset yang dititipkan di Pastorium, di Toko Buku VISI Surabaya dan di sekretariat.

  3. Bersyukur untuk HUT ke-15 dari Lembaga SABDA yang dimeriahkan sepanjang bulan Oktober 2009 ini.

  4. Bersyukur untuk monitor yang sudah terjual, doakan untuk printer Epson C-90 yang masih diusahakan untuk diperbaiki dan printer Epson FX-1170 yang dititipkan untuk dijual.

  5. Doakan untuk 6 artikel yang sudah 2 tahun diserahkan ke Metanoia Publish-ing namun sampai dengan saat ini belum ada rencana untuk diterbitkan karena masih akan melihat hasil penjualan buku "Bantal Keluarga".

  6. Doakan untuk pencetakan & penerbitan 6 booklet oleh Literatur SAAT, rencananya dalam bulan November 2009 selesai.

  7. Bersyukur pencatatan 24 transkrip dan ringkasannya sudah hampir selesai.

  8. Doakan untuk Bp. Paul Gunadi yang membuat 2 artikel dan Bp. Heman Elia yang masih harus menyelesaikan 6 artikel untuk diterbitkan oleh Literatur SAAT.

  9. Doakan untuk pengadaan CD SABDA 3.0 "Final" yang telah dinantikan oleh banyak orang.

  10. Doakan agar Tuhan membuka jalan sehingga ada radio yang mau bekerjasama menyiarkan program Telaga di Provinsi Bengkulu, Jambi dan Sumatera Selatan.

  11. Bersyukur Ibu S. Muljodiharjo sudah kembali ke rumah dan kesehatannya berangsur-angsur membaik.

  12. Doakan untuk Presiden dan seluruh jajaran Kabinet Indonesia Bersatu jilid II yang telah mulai menjalankan tugasnya.

TELAGA MENJAWAB

Tanya

Saya punya masalah yang bagi saya rumit sekali. Sekarang ini saya dekat dengan se-seorang, selama dekat dengan dia, dia membawa dampak positif dalam kehidupan saya. Saya dibimbing terus agar selalu dekat dengan Tuhan. Dia mengutarakan rasa cintanya kepada saya dan saya menerima cintanya. Tapi dengan berjalannya waktu, saya tidak dapat melupakan mantan pacar saya, saya masih suka berkomunikasi, masih memikirkan mantan pacar saya tanpa sepengetahuan pacar baru saya. Saya benar-benar sudah berusaha melupakannya, namun sulit. Padahal saya tahu mantan pacar saya itu sudah punya pacar juga. Saya sangat merasa bersalah kepada pacar baru saya ini. Apa yang harus saya lakukan???

Jawab

Masalah yang Anda alami sebenarnya tidak sulit, asal saja Anda berani tegas terhadap diri Anda sendiri. Masalah ini menjadi ruwet karena Anda sudah punya yang baru namun tidak mau melepaskan yang lama. Sama seperti kalau Anda membeli baju baru (kemudian Anda memakai baju baru tanpa mau melepaskan baju lama Anda) jelas sesak, ribet dan tidak nyaman.

Anda sendiri mengakui bahwa pacar baru Anda mampu membimbing dan membawa dampak positif bagi kehidupan Anda. Hal ini sangat baik. Saya sarankan Anda terus mendekatkan diri kepada Tuhan dan tidak berkomunikasi lagi dengan mantan pacar Anda, karena selama Anda masih berkomunikasi dengan mantan pacar Anda hal ini akan menyulitkan dan terus membuat masalah ini menjadi ruwet. Karena nampaknya Anda masih memiliki perasaan yang mendalam dengan mantan pacar Anda, untuk hal ini saya sarankan agar Anda tegas dan berani memutuskan untuk tidak berkomunikasi lagi dengan mantan pacar Anda.

Hal ini juga berlaku dengan pertumbuhan iman kita kepada Tuhan, tidak bisa kita mengaku mengasihi Tuhan tetapi di sisi lain kita menyimpan "berhala-berhala" dari kepercayaan kita yang lalu. Tuhan mau kita sungguh-sungguh melepaskan dan menanggalkan yang lama dan sepenuh hati mengikuti DIA.

Anda katakan sudah benar-benar melupakan mantan pacar tapi tidak bisa. Nampaknya Anda belum benar-benar berusaha melupakan karena Anda masih berkomunikasi dengannya. Untuk benar-benar melupakan, saran saya seperti di atas tadi, tidak melakukan komunikasi lagi dengan mantan pacar (tidak meng-hubungi atau kalau pun mantan pacar meng-hubungi, Anda harus mematikan HP dan tidak membalasnya). Itu baru Anda benar-benar berusaha melupakannya. Terbayang akan cinta mantan pacar, itu hal yang umum terjadi dan masih cenderung normal, namun jangan memberi kesempatan untuk menikmati bayangan tersebut. Caranya begitu terbayang, lakukan aktifitas untuk tidak menikmati bayangan terhadap mantan pacar Anda. Jika ini secara konsisten dilakukan maka lambat laun bayangan itu enggan mampir lagi. Selain itu sekali lagi, jangan ada komunikasi sama sekali. Jika itu terjadi maka pelan-pelan Anda mulai bisa melihat pacar yang sekarang tanpa bayang-bayang mantan pacar. Anda pasti akan hidup lebih tenang dan bahagia.

Saya ingin memberikan suatu pemikiran untuk Anda yang mungkin bisa menolong Anda. Coba pikirkan dan rasakan apa perasaan Anda seandainya pacar baru Anda berbuat hal yang sama seperti yang sedang Anda lakukan ini (sudah punya Anda namun masih berhubungan dengan mantan pacarnya dan bukan hanya sekadar berkomunikasi saja namun pacar baru Anda masih sering terbayang-bayang dengan mantan pacarnya). Pasti tidak enak. So... maju terus dengan pacar yang sekarang tanpa bayangan mantan pacar Anda. Tuhan memberkati!!

JUDUL BARU
  • T283  A  Sabat dan Kesehatan Jiwa
  • T283  B  Sabat dan Kesehatan Rohani
  • T284  A  Kesengsaraan dan Karakter (I)
  • T284  B  Kesengsaraan dan Karakter (II)
  • T285  A  Keunikan Laki-laki
  • T285  B  Laki-laki Idaman Allah
  • T286  A  Tuntutan yang Menghimpit Anak (I)
  • T286  B  Tuntutan yang Menghimpit Anak (II)
  • T287  A  Kejenuhan Ibu Rumah Tangga
  • T287  B  Konflik Akibat Anak
  • T288  A  Ketika Pasangan Terlibat Kriminal
  • T288  B  Ketika Pasangan Menjauh dari Tuhan
  • T289  A  Sepi di Hari Tua (I)
  • T289  B  Sepi di Hari Tua (II)
  • T290  A  Mengapa Kita Memilih Dia
  • T290  B  Dampak Usia
  • T291  A  Prioritas Hidup (I)
  • T291  B  Prioritas Hidup (II)
  • T292  A  Hamil di Luar Nikah
  • T292  B  Bila Orang Tua Masuk Penjara
  • T293  A  Berpacaran dengan Siapa
  • T293  B  Remaja dan Pergaulannya
  • T294  A  Mengapa Berdoa?
  • T294  B  Kenapa Susah Berdoa ?
  • MENGATASI KEBIMBANGAN

    Ketakutan utama dalam mengambil keputusan adalah bagaimana kalau salah bertindak. Biasanya hal ini dikombinasikan dengan ketakutan mengenai pekerjaan, nama baik dan penghasilan. Saran saya, tidak perlu mengubur ketakutan itu.

    Sadarlah bahwa setiap keputusan memunyai peluang untuk berakhir dengan kesalahan. Tapi kita tidak akan maju jika terus berpikir negatif. Bayangkan saja keadaan terburuk yang akan terjadi. Apakah dapat hidup dalam keadaan itu? Kalau masih bisa, buanglah semua rasa takut.

    Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh University of Michigan, sebagian besar ketakutan dalam diri manusia timbul dari dalam diri mereka sendiri.

    Jika diuraikan : 60% ketakutan sebenarnya tidak pernah terbukti. 20% ketakutan berfokus pada masa lalu, yang berada di luar kekuasaan. 10% ketakutan didasarkan pada hal-hal kecil, yang tidak berarti. Dari 10% yang tersisa, hanya 4-5% yang dapat dianggap benar.

    Ketakutan dapat melumpuhkan seseorang. Sesuatu yang dimiliki orang sukses adalah kemampuan untuk gagal. Keberhasilan bukan berarti menghindari kegagalan. Semua pernah gagal. Yang penting harus maju sampai keberhasilan tercapai.

    Orang sukses terus berjalan, mereka membuat kesalahan, tapi tidak pernah menyerah berkarya.

    Conrad Hilton

    Dari buku "Bermimpi 1 menit" seri 2