Perjinahan

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T316B
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 
Ada banyak kebiasaan buruk yang dapat menyergap pria namun yang mungkin paling umum di antaranya adalah berjudi dan berzinah. Di dalam banyak kasus kedua kebiasaan buruk ini biasanya berawal di masa remaja dan malangnya, cenderung berlanjut sampai di usia tua. Dari sini dapat disimpulkan bahwa kebiasaan buruk sukar dihilangkan—terutama kebiasaan yang dimulai sejak usia dini. Dalam bagian ini kita akan melihat satu per satu dan memelajari sifatnya masing-masing agar kita dapat terhindar dari kebiasaan buruk ini.
Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Ada banyak kebiasaan buruk yang dapat menyergap pria namun mungkin paling umum di antaranya adalah berjudi dan berzinah. Di dalam banyak kasus kedua kebiasaan buruk ini biasanya berawal di masa remaja dan malangnya, cenderung berlanjut sampai di usia tua. Dari sini dapat disimpulkan bahwa kebiasaan buruk sukar dihilangkan—terutama kebiasaan yang dimulai sejak usia dini. Marilah kita lihat keduanya satu per satu dan pelajari sifatnya masing-masing agar kita dapat terhindar darinya.

Hal-Hal Seputar Perjudian

    Di dalam kelompok masyarakat tertentu berjudi sudah merupakan bagian dari budaya. Bukan saja diterima, berjudi malah dianjurkan sebagai salah satu ritual kelaki-lakian. Dengan kata lain, jika seorang pria tidak berjudi, ia dianggap kurang bersifat laki-laki. Sering kali berjudi menjadi bagian dari permainan untuk menambah minat dan intensitas permainan. Sekali kita terbiasa, maka kita tidak akan tertarik untuk terlibat dalam permainan yang tidak mengandung unsur pertaruhan. Ada satu hal yang membuat berjudi begitu MEMIKAT: Berjudi mengandung unsur menang - kalah dan menjanjikan kemungkinan untuk menang. Itu sebabnya orang yang berjudi selalu berpikir "positif" yakni bahwa ia akan menang. Sesungguhnya ia hanya "mungkin" menang, tidak pasti bahwa ia "akan" menang. Ada satu hal yang membuat berjudi begitu MENCANDU sehingga membuat penjudi terikat dan susah lepas: Kemenangan membuatnya ingin mengulang kemenangannya sedangkan kekalahan membuatnya ingin menebus kekalahannya. Singkat kata, baik menang ataupun kalah, ia akan terus berjudi.

Dampak Buruk Berjudi

  • Oleh karena sifatnya yang mencandu, berjudi cenderung menguat, bukannya melemah. Akhirnya penjudi tidak dapat lagi membagi pikirannya pada hal-hal lain dalam hidupnya sebab semua tersita oleh judi. Itu sebabnya tidak jarang penjudi melalaikan tanggung jawabnya pada keluarga dan pekerjaan karena terlalu banyak menghabiskan waktu di meja judi atau memikirkan tentang judi.
  • Oleh karena kemungkinan menang atau kalah berlipat ganda, maka tidak jarang penjudi akan kehilangan uang dalam jumlah yang besar. Namun sering kali penjudi tidak merasa kapok, sebab ia beranggapan bahwa hari itu kebetulan adalah hari "sial" baginya. Sebagai akibat ulahnya keluarga harus menderita, bukan saja dalam bentuk material tetapi juga rasa malu.

Problem Berjudi Dari Sudut Rohani

  • BERJUDI PADA AKHIRNYA MENGUASAI SEGENAP PIKIRAN KITA SEHINGGA KITA KEHILANGAN MINAT PADA HAL LAIN, TERMASUK HAL ROHANI.
    Tidak ada lagi ruang untuk keluarga atau teman—apalagi Tuhan—di dalam benak penjudi. Firman Tuhan mengingatkan, "Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah." (Kolose 3:1-3)
  • BERJUDI PADA AKHIRNYA ADALAH ILAH YANG MENGGANTIKAN ALLAH KARENA BERJUDI MENJADI SESUATU YANG TERPENTING DALAM HIDUP KITA.
    Berjudi membuat kita hidup untuk judi, bukan hidup untuk Tuhan. Firman Tuhan mengingatkan, "Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus." (Roma 6:11)
  • BERJUDI PADA AKHIRNYA MENUMBUHKAN KESERAKAHAN PADA DIRI KITA.
    Oleh karena ingin menang dan menang terus, maka keserakahan pun datang dan menguasai kita. Firman Tuhan mengingatkan, "Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat, dan juga KESERAKAHAN, yang sama dengan penyembahan berhala, semuanya itu mendatangkan murka Allah atas orang-orang durhaka." (Kolose 3:5-6)
  • BERJUDI PADA AKHIRNYA MEMBUAT KITA BERGANTUNG PADA KEBERUNTUNGAN NASIB BUKAN PADA KEKUASAAN ALLAH.
    Tidak heran, pada akhirnya penjudi tidak lagi hidup beriman pada pemeliharaan Tuhan. Sebaliknya, hidupnya bergantung sepenuhnya pada keberuntungan dan kepandaiannya memenangkan judi. Firman Tuhan mengingatkan, "Bersandarlah pada Tuhan dengan segenap hatimu dan janganlah bersandar pada pengertianmu sendiri." (Amsal 3:5)

Kesimpulan
Berjudi menjauhkan kita dari Tuhan dan mendekatkan kita pada dosa dan kehancuran. Singkat kata, berjudi adalah salah satu alat Iblis untuk menjatuhkan manusia dan menjauhkannya dari Allah. Jadi, janganlah berjudi dan juga, jangan membuat orang lain berjudi. Terlalu banyak orang yang telah menjadi korban perjudian.

Tentang Perzinahan

  • Pada umumnya laki-laki mudah tergoda dan jatuh ke dalam perzinahan oleh karena keterpikatannya pada kecantikan lahiriah dan kenikmatan jasmaniah.
  • Pada umumnya laki-laki mudah jatuh ke dalam dosa perzinahan oleh karena laki-laki memisahkan jiwa dan rohnya dari tubuh jasmaniah. Dengan kata lain, laki-laki memisahkan jiwa dan roh dari tubuh jasmaniah sehingga tidak merasa terlalu berdosa atau bersalah setelah berzinah.
  • Cukup banyak laki-laki yang jatuh ke dalam dosa perzinahan sesungguhnya telah melakukan dosa percabulan sejak usia remaja.
  • Cukup banyak laki-laki yang jatuh ke dalam dosa perzinahan di usia dewasa akibat ajakan atau tekanan teman.
  • Hampir semua laki-laki yang berzinah akan berbohong kepada istri.
  • Hampir semua laki-laki yang tertangkap basah dalam perbuatan zinah akan bereaksi marah ketika diperhadapkan dengan tindakannya.
  • Hampir semua laki-laki--tatkala tidak bisa mengelak lagi--hanya akan mengakui sebagian kecil dari perbuatannya.
  • Hampir semua laki-laki—ketika tidak bisa lagi mengelak—akan berjanji untuk tidak akan mengulangi perbuatannya.

Dosa Perzinahan

  • Ibrani 10:10 berkata, "Karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Kristus." Tuhan menghendaki kita hidup kudus dan kekudusan dimulai dengan menjaga kekudusan pikiran dan berakhir dengan menjaga kekudusan tubuh. Perzinahan adalah dosa yang melanggar perintah kekudusan.
  • Kolose 3:5 berkata, "Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu PERCABULAN, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, semuanya itu mendatangkan murka Allah atas orang-orang durhaka." Percabulan atau perzinahan mengundang murka Allah, jadi barang siapa melakukannya ia menjadi musuh Allah dan akan menjadi sasaran murka Allah.
  • 1 Korintus 6:15 berkata, "Tidak tahukah kamu bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus? Akan kau ambilkah anggota Kristus untuk menyerahkannya kepada percabulan ? Sekali-kali tidak !" Oleh karena kita telah dibeli dengan tunai lewat darah Kristus maka sekarang kita adalah milik-Nya. Sewaktu kita bercabul atau berzinah, sesungguhnya yang kita cabulkan dan zinahkan adalah tubuh Kristus sendiri.
  • 1 Korintus 6:20 berkata, "Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu !" Panggilan Allah adalah agar kita memuliakan Allah dan memuliakan Allah dimulai dengan memuliakan-Nya dengan tubuh kita. Mustahil kita dapat memuliakan Allah bila kita mencabulkan tubuh kita.