Menjadi Tua

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T177A
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 

Menjadi tua adalah bagian dari kehidupan yang tak dapat kita cegah atau hindari. Untuk menangani gejolak dan kebutuhan masa tua, marilah kita lihat beberapa hal : Berusahalah untuk hidup sehat dan hidup dalam keterbatasan, kurangilah jumlah peran sesuai dengan kondisi dan keterbatasan, bentuklah lingkup sosial yang baru atau perkuatlah jalinan relasi dengan anak dan kerabat yang ada, isilah waktu yang tersedia dengan kegiatan yang "menggembirakan".

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Menjadi tua adalah bagian dari kehidupan yang tak dapat kita cegah atau hindari. Ada yang berhasil menerima kodrat tuanya dengan baik namun ada pula yang tidak terlalu berhasil menerima kodrat tua dengan baik. Untuk memahami gejolak dan kebutuhan masa tua, marilah kita lihat beberapa hal di bawah ini.

Gejolak Masa Tua

  • Masa tua ditandai oleh perubahan fisik, misalkan berkerut dan bertambah kusamnya kulit, tanggalnya gigi, rontoknya rambut, berubahnya warna rambut menjadi putih, berkurangnya keluwesan pergerakan tubuh, berkurangnya pendengaran dan penglihatan, melemahnya daya ingat, bertambah cepatnya rasa letih. Meski kita berupaya mengurangi perkembangan semua perubahan fisik ini namun tetap, kita harus menerimanya. Sebagian dari kita tidak mudah menerimanya dan pada akhirnya mengalami konflik dengan diri sendiri.
  • Masa tua juga ditandai oleh berkurangnya produktivitas kerja. Pada usia tua kita memasuki usia pensiun dan ini membuka lembar baru dalam kehidupan. Kita tidak sepenting dulu dan pengaruh kita tidak sebesar dulu. Peranan kita mulai mengecil dan sumbangsih kita mulai berkurang. Bagi sebagian kita, masa tua menjadi masa yang menakutkan karena kita tidak bisa menerima gusuran alamiah ini.
  • Masa tua ditandai oleh bertambah kecilnya lingkup sosial. Ada teman atau kerabat yang pergi secara natural-meninggal dunia, ada pula yang meninggalkan kita secara sosial yakni tidak lagi bertemu dengan mereka karena sudah pensiun. Bagi sebagian kita, kehilangan teman dapat membuat kita tertekan.
  • Masa tua juga ditandai oleh bertambahnya waktu yang dapat membawa perubahan yang drastik. Sebagian kita tak terbiasa dengan waktu yang berlimpah dan kebingungan mengisinya, sebagian kita terbiasa dengan jadwal dan baru produktif dalam kerangka jadwal. Jadi, masa pensiun menjadi masa yang membingungkan.

Kebutuhan dan Penanganan

  • Berusahalah untuk hidup sehat dan hidup dalam keterbatasan. Jangan takut memeriksa kesehatan; ingat pencegahan selalu lebih baik daripada perawatan!
  • Kurangilah jumlah peran sesuai dengan kondisi dan keterbatasan. Jika ada yang lebih muda dan lebih sanggup, jangan ragu untuk mengalihkan tugas kepadanya. Jangan menunggu sampai orang menggusur kita! Jangan membesarkan jasa dan keberhasilan kita, biarlah orang yang menilai keberhasilan kita. Jangan memaksa orang mengingat sumbangsih kita.
  • Sebaliknya, alihkan kuantitas dengan kualitas. Makin tua, makin sedikit yang dapat kita kerjakan, namun untuk sebagian hal, justru pengalaman yang bertambah akan sangat membantu. Jadi, pilihlah satu dua hal yang dapat kita kerjakan dan kerjakanlah sebaik-baiknya.
  • Bentuklah lingkup sosial yang baru atau perkuatlah jalinan relasi dengan anak dan kerabat yang ada. Ingat! Orang tua yang "muda" adalah orang tua yang mempunyai banyak teman.
  • Isilah waktu yang tersedia dengan kegiatan yang "menggembirakan." Kita terbiasa dengan istilah, "bermakna," namun pada masa tua, tidak banyak aktivitas bermakna yang dapat kita kerjakan. Jadi, terimalah dan nikmatilah aktivitas yang menggembirakan. Ingat! Masa tua bukan lagi masa "menabur"; masa tua adalah masa "menuai" jerih payah masa muda.

Firman Tuhan
"Mereka berjalan makin lama makin kuat, hendak menghadap Allah di Sion." Amsal 84:8. Ingat! Masa tua adalah masa yang makin mendekati perjumpaan dengan Tuhan; jadi, bersiap-siaplah. Jangan datang dengan tangan hampa.