Kakek Nenek dan Cucu

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T177B
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 

Relasi kakek-nenek dan cucu berpotensi menjadi relasi yang sehat namun bisa pula menjadi relasi yang tidak sehat. Beberapa masukan untuk kakek-nenek agar relasi mereka dengan cucu menjadi relasi yang sehat. Kasih sayang tidak boleh menjadi dalih untuk tidak mendisiplin cucu, jikalau terjadi perbedaan dalam cara membesarkan anak, kakek-nenek mesti mengonsultasikannya dengan orangtua, Hati-hatilah berbicara di hadapan anak tentang orangtuanya, dsb.

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Relasi kakek-nenek dan cucu berpotensi menjadi relasi yang sehat namun bisa pula menjadi relasi yang tidak sehat. Berikut ini dipaparkan beberapa corak relasi kakek-nenek dan cucu. Setelah itu akan dibahas pula beberapa masukan untuk kakek-nenek agar relasi mereka dengan cucu menjadi relasi yang sehat.

  • Kakek-nenek tinggal bersama orangtua dan anak; penjagaan anak diserahkan kepada kakek-nenek karena orangtua bekerja. Dalam kondisi seperti ini, penting bagi kakek-nenek untuk merujuk anak kepada orangtua untuk hal-hal yang berkaitan dengan pengambilan keputusan. Jangan sampai kakek-nenek mengambil alih otoritas orangtua atas anak.
  • Kakek-nenek tinggal bersama orangtua namun orangtua tidak mengurus anak dan tidak mau tahu tentang anak. Dalam kondisi ini, kakek-nenek sebaiknya tetap berkonsultasi dengan orangtua agar keputusan yang mereka ambil sejalan dengan kehendak orangtua pula.
  • Kakek-nenek mengurus anak karena orangtua tidak sanggup atau tidak mau, mengurus anak. Dalam kondisi ini kakek-nenek terpaksa menjalankan peran sebagai orangtua.

Apa pun peran yang diemban kakek-nenek, beberapa prinsip di bawah ini perlu dicamkan.

  • Kasih sayang tidak boleh menjadi dalih untuk tidak mendisiplin cucu. Terlalu banyak anak yang akhirnya mengembangkan perilaku menyimpang akibat perlakuan kakek-nenek yang tidak mendisiplin.
  • Perlu ada kejelasan status. Bagaimanapun dekatnya kakek-nenek dengan cucu, tetap cucu adalah bukan anak. Jadi, hak orangtua haruslah dikedepankan.
  • Jikalau terjadi perbedaan dalam cara membesarkan anak, kakek-nenek mesti mengonsultasikannya dengan orangtua, kecuali bila jelas terjadi penganiayaan atau pengabaian anak.
  • Pada dasarnya peran kakek-nenek adalah peran pendukung-memberi dukungan kasih dan disiplin.
  • Kasih sayang dapat ditunjukkan dengan pelbagai cara, bukan hanya dengan cara membolehkan larangan atau mengubah aturan yang diberikan orangtua.
  • Hati-hatilah berbicara di hadapan anak tentang orangtuanya: Jangan melebihkan atau menguranginya! Kemukakanlah fakta namun perhatikanlah waktu dan kesiapan anak.
  • Kakek-nenek dapat menjadi teman anak yang setia karena anak membutuhkan waktu dan kakek-nenek mempunyai waktu.
  • Kakek-nenek adalah jembatan yang efektif untuk menghubungkan anak dengan orangtua dan Tuhan. Firman Tuhan mengingatkan,"Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar untuk memberitakan bahwa Tuhan itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan padanya." Mazmur 92:15-16.