Masalah Hidup

Hidup tidak ideal. Kadang karena pelbagai alasan, pasangan terpaksa berurusan dengan hukum dan mendekam dalam penjara. Keberadaan pasangan mulai dari proses pengadilan sampai dalam penjara akan memberi pengaruh besar pada kehidupan keluarga. Apakah yang harus dilakukan bila ini terjadi?
Kita adalah orang beriman namun kadang kita tidak tahu bagaimana menerapkan iman dalam situasi tertentu, misalnya dalam krisis keluarga. Iman bukanlah sekadar sarana untuk memperoleh keselamatan yang Tuhan anugerahkan kepada kita. Iman juga adalah sarana yang mutlak diperlukan untuk tetap hidup di dalam pimpinan-Nya. Secara spesifik, iman dibutuhkan dalam menghadapi krisis yang melanda keluarga agar kita dapat melewatinya dengan benar-sesuai kehendak Tuhan.
Krisis dapat melanda seseorang tanpa pandang bulu termasuk juga keluarga Kristen, walaupun ada sebagian orang yang mencoba menyangkali dan berkata bahwa, “Kami tidak akan mengalami krisis karena kami di dalam Tuhan.” Pernyataan ini kurang tepat, kita mesti belajar bagaimana memahami krisis secara tepat menurut kebenaran Firman Tuhan.
Sama seperti masalah lainnya, KDRT merupakan problem yang kompleks dan tidak dapat digeneralisasikan. Untuk dapat memahami dan mencegahnya, kita perlu memahami semua jenis komponen yang terlibat antara lain tipe pelaku, tipe korban, dampak pada anak, pemicu dari kekerasan, reaksi terhadap kekerasan. Yang paling diharapkan adalah bagaimana mengatasi kekerasan pada pihak korban dan pada pihak pelaku.
Sama seperti masalah lainnya, KDRT merupakan problem yang kompleks dan tidak dapat digeneralisasikan. Untuk dapat memahami dan mencegahnya, kita perlu memahami semua jenis komponen yang terlibat antara lain tipe pelaku, tipe korban, dampak pada anak, pemicu dari kekerasan, reaksi terhadap kekerasan. Yang paling diharapkan adalah bagaimana mengatasi kekerasan pada pihak korban dan pada pihak pelaku.
Kekecewaan dapat dipastikan akan membuahkan kepahitan. Itu sebabnya hidup dengan orang yang menyimpan kekecewaan sebenarnya hidup dengan orang yang menyimpan kepahitan. Pada akhirnya kepahitan memasuki seantero lini jiwa dan kadang memunculkan diri dalam perilaku yang tidak sehat. Perhatikanlah beberapa masukan yang dapat diberikan untuk orang yang hidup dengan seseorang yang kecewa.
Hidup tidak sempurna. Ada banyak hal yang tidak menyenangkan yang harus kita hadapi dan terima. Kadang kita mengalami kecurangan namun adakalanya kita harus mengalami kejahatan. Sudah tentu hasil akhirnya adalah kekecewaan. Jika inilah yang kita alami maka kita mesti belajar menolong diri sehingga kita bisa mengatasi kekecewaan.
Salah satu penyebab utama mengapa sampai terjadi badai ekonomi yang melanda dunia dewasa ini adalah kebiasaan berutang. Pembahasan ini akan memaparkan mengapa kita tidak boleh membiasakan diri untuk berutang dan apa yang seharusnya kita perbuat untuk dapat menjaga diri dari krisis ekonomi.
Belum pernah dalam sejarah dunia, kondisi ekonomi yang dialami oleh begitu banyak negara dan kemerosotan yang tajam pada saat yang bersamaan. Akibat mengerucutnya dunia maka banyak negara—terutama negara maju—telah merapatkan diri menjadi sebuah komunitas yang saling terikat. Penanaman dan pemakaian uang antar-negara membuat negara-negara ini menjadi bergantung terhadap satu sama lain. Kemajuan yang satu akan memengaruhi yang lain dan sebaliknya, kemunduran yang satu menyebabkan kemunduran lainnya pula. Saat ini Amerika Serikat tengah mengalami terpaan ekonomi yang besar—kondisi yang pada akhirnya akan memengaruhi kita pula di Indonesia. Pelajaran apakah yang dapat kita petik dari kondisi seperti ini ?
Ada ungkapan dalam bahasa Inggris yang berbunyi, “Tuhan tidak menciptakan barang rongsokan.” Artinya adalah bahwa Tuhan menciptakan segalanya baik, termasuk kita, manusia. Namun tidak bisa disangkal, kadang kita merasa bahwa kita tidak lebih daripada barang rongsokan. Kita menganggap diri rongsokan karena kita beranggapan bahwa kita tidak berhasil menjadi seperti yang kita dambakan, kita mengalami kegagalan berulang kali, kita memunyai banyak keterbatasan—fisik, mental, ekonomi dan sebagainya. Apa yang harus kita lakukan jika kita beranggapan bahwa diri kita seperti barang rongsokan?

Halaman