Suami yang Memimpin dan Istri yang Menolong II

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T320B
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 
Ada banyak penyebab mengapa timbul masalah dalam pernikahan. Salah satunya adalah kegagalan suami dan istri berperan sesuai dengan desain yang telah ditetapkan Tuhan. Sebagaimana kita ketahui lewat Firman-Nya di Kejadian 2:18 dan Efesus 5:22-33, Tuhan menghendaki suami bertugas sebagai KEPALA yang memimpin istri dan istri sebagai PENDAMPING yang menolong suami. Dan diharapkan sebagai seorang suami bisa terbuka terhadap pasangan dalam mengatasi masalah yang dihadapi, mengajak istri berdoa bersama dan memecahkan setiap masalah yang ada, sehingga rasa percaya istri kepada suami pun akan bertumbuh.
Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan
  1. Sedapatnya, jangan sampai harus memecahkan masalah yang ditimbulkan SENDIRI. Memang sebagai orang yang tidak sempurna kadang kita melakukan kesalahan. Namun sedapatnya hiduplah bijak dan berhati-hati sehingga kita tidak harus terjerumus ke dalam kesalahan yang sama berulang-kali.
    Bila suami ingin dapat mengarahkan istri, ia harus memperlihatkan kehidupan yang bijak dan berhati-hati. Jangan sampai istri merasa bahwa hidup bersama suami pada akhirnya merupakan sebuah perjalanan hidup jatuh-bangun akibat keteledoran suami. Jika ini yang terjadi, tidak bisa tidak, wibawa suami berkurang dan istri pun sulit untuk mematuhi arahan suami.
  2. Berdoa BERSAMA dan terbukalah terhadap pasangan apa adanya. Maksud saya, bila ada masalah, jangan sampai suami menyembunyikan informasi tertentu. Berdoa bersama berarti terbuka kepada Tuhan dan kepada satu sama lain. Jika suami telah melakukan kesalahan, akuilah di hadapan istri dan Tuhan. Inilah sikap doa yang benar.
    Di dalam keterbukaan barulah Roh Tuhan bekerja lewat suami dan istri untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Sewaktu istri melihat bahwa suami terbuka dan tidak menutup-nutupi kesalahan, dan sewaktu istri melihat bahwa suami sanggup memecahkan masalah, maka respek istri kepada suami bertumbuh.
    Pada akhirnya istri pun jauh lebih siap untuk menerima arahan suami. Singkat kata, KEJUJURAN dalam bermasalah dan KESANGGUPAN memecahkan masalah adalah dua kunci yang membuka pintu rasa percaya istri kepada suami.
Berikut akan dipaparkan langkah praktis memecahkan masalah.
  • Kumpulkan data SELENGKAPNYA tentang masalah itu sendiri agar jelas mengerti duduk masalah sebenarnya.
  • Kumpulkan ALTERNATIF penyelesaian sebanyak-banyaknya, terutama dari pasangan sendiri. Jangan ragu untuk meminta pendapat pasangan.
  • Berikan WAKTU yang panjang sebelum mengambil keputusan—apalagi bila ada ketidaksesuaian pendapat. Jika perlu, tundalah sampai tercapai kesehatian.
  • Kalaupun harus melangkah sendiri, tunjukkan penyesalan dan PENGERTIAN akan dampaknya pada istri.
  • Bersedialah untuk mengubah arah tatkala terlihat jelas bahwa kita MUNGKIN keliru bertindak. Jangan mengeraskan hati demi GENGSI.
  • Bersedialah untuk meminta MAAF sewaktu salah bertindak. Jangan menyalahkan orang lain atau mengecilkan kesalahan.