Proses Berpacaran I

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T323A
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 
Berpacaran adalah bagian penting dalam persiapan pernikahan. Tanpa persiapan yang matang, pernikahan berisiko gagal. Itu sebabnya kita harus memahami lebih dalam lagi tentang berpacaran. Dalam hal ini diuraikan tentang anatomi berpacaran, apa saja yang harus diperhatikan dalam masa berpacaran, konfirmasi dari Tuhan dan dari keluarga serta teman dekat serta pertumbuhan relasi itu sendiri yang meliputi 3 hal yaitu percaya, respek dan cinta.
Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Firman Tuhan di Amsal 18:22 mengatakan,"Siapa mendapat istri, mendapat sesuatu yang baik, dan ia dikenan Tuhan."

Ada dua hal yang dapat kita simpulkan dari ayat ini:
  • Pernikahan bukanlah untuk semua orang, sebab tidak ada perintah agar kita menikah.
  • Namun barang siapa ingin menikah, akan ada berkat yang tersedia.

Berpacaran adalah bagian penting dalam persiapan pernikahan. Tanpa persiapan yang matang, pernikahan berisiko gagal. Itu sebabnya kita harus memahami lebih dalam lagi tentang berpacaran. Pertama kita ingin melihat anatomi atau proses terjadinya berpacaran.

ANATOMI BERPACARAN
  • Mulailah dengan membangun LINGKUP PERTEMANAN yang luas dan mendalam. Dengan kata lain, carilah teman dulu, baru teman hidup. Firman Tuhan di Amsal 18:24 mengingatkan, "Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib daripada seorang saudara."
  • Dari kolam pertemanan ini, jalinlah relasi dengan BEBERAPA TEMAN secara lebih akrab. Biasanya pengelompokan seperti ini terjadi secara alamiah berdasarkan kesamaan sifat dan minat.
  • Di dalam persahabatan kecil ini, AMATILAH teman lawan jenis secara lebih saksama.
APAKAH YANG PERLU DIAMATI?
  • KEROHANIAN: Apakah ia seiman dan mementingkan Kristus di dalam hidupnya? Hati-hati dengan PENAMPILAN ROHANI!
  • KARAKTER: Apakah ia berkarakter "sungguh baik"? Hati-hati dengan KARAKTER KOMPLEKS!
  • KARIER: Apakah ia memunyai tujuan hidup yang serasi dengan tujuan hidup kita? Hati-hati dengan SIKAP ASAL IKUT!
JIKA JAWABAN TERHADAP KETIGANYA ADALAH, "YA"
  • Bangunlah relasi yang lebih khusus dengannya.
  • Sebaiknya terbuka menyatakan niat untuk menjalin hubungan khusus dengannya dengan cara mengajaknya mendoakan hal ini selama suatu kurun, misalnya sebulan.
  • Setelah sebulan dan merasakan damai sejahtera, silakan memulai relasi berpacaran.
APAKAH YANG MESTI DIPERHATIKAN PADA MASA BERPACARAN?
  • JAGA batas fisik: Keintiman fisik akan merusak proses pengintiman emosional yang seyogianya berkembang secara alamiah.
  • JAGA batas waktu: Seimbangkan waktu bersamanya dengan waktu bersama keluarga, teman lain, dan tugas lainnya.
  • PERHATIKAN relasinya dengan keluarganya sendiri: Apakah ada kepedulian ? Apakah mengandung masalah ? Apakah ada pemberontakan ? Ingat: Jiwa pemberontak menyulitkan seseorang untuk tunduk kepada sesama!
  • TERBUKALAH dan jangan ragu mengungkapkan pemikiran pribadi. Makin terbuka, makin terlihat perbedaan dan makin tersedia kesempatan untuk menyelaraskannya. Barangsiapa terlalu takut terbuka karena takut kehilangan pasangan, itu pertanda ia kurang dewasa.
  • PERHATIKAN reaksinya tatkala marah atau berada dalam kondisi yang tidak menyenangkan. Jangan remehkan ledakan emosi, apalagi kekerasan fisik!
  • PERHATIKAN reaksinya tatkala kecewa! Apakah ia dapat menghadapi realitas apa adanya ataukah ia menyalahkan orang lain ? Dan, berapa cepatnya ia sembuh dari kekecewaan ?
  • PERHATIKAN bagaimana ia memerlakukan sesama yang tidak penting atau lebih rendah darinya? Ingat: Sikap tidak menghargai sesama yang tidak setara atau berguna baginya menandakan nilai hidup yang berorientasi pada fungsi. Berarti, bila kita tidak memberinya manfaat, ia pun tidak menghargai kita.
  • PERHATIKAN bagaimana ia memandang dan memerlakukan keluarga kita. Ingat: Kita adalah bagian keluarga asal kita, jadi, bila ia tidak dapat menerima keluarga kita, ini akan menjadi duri dalam pernikahan. Bila ia tidak dapat menerima keluarga asal kita, itu pun berarti ia belum sepenuhnya menerima diri kita.
  • PERHATIKAN sikapnya terhadap teman-teman kita. Pilihan kita akan teman sedikit banyak mencerminkan siapa kita. Jadi, bila ia tidak dapat menerima jenis teman yang kita miliki, besar kemungkinan ia pun sukar menerima diri kita.
  • PERHATIKAN penampilan fisiknya. Apakah kita tertarik kepadanya secara fisik pula ? Apakah kita bangga terhadapnya ? Maukah kita mengajaknya ke setiap lingkup dan lapisan pergaulan kita ?
KONFIRMASI DALAM BERPACARAN
  • Berdoalah terus dan berdoalah bersama. Mintalah konfirmasi dari Tuhan dan salah satu konfirmasi Tuhan adalah, KEBERHASILAN KITA MENYELARASKAN PERBEDAAN. Modal keselarasan tidak sama dengan keberhasilan menyelaraskan diri. Terpenting bukan berapa banyak kesamaan, tetapi berapa banyak perbedaan yang berhasil diselaraskan!
  • Konfirmasi berikut adalah, penilaian positif terhadap relasi kita DARI KELUARGA DAN TEMAN DEKAT. Mereka mengenal kita dan melihat kita dari sudut berbeda. Jadi, dengarkanlah tanggapan mereka atas relasi kita.
  • Konfirmasi terakhir adalah PERTUMBUHAN RELASI itu sendiri. Pernikahan didirikan di atas tiga dasar: percaya, respek, dan cinta. Ketiganya mesti mengalami pertumbuhan, bukan kemerosotan.
PERNIKAHAN JUGA DIBANGUN DI ATAS TIANG:
  • DOA DAN FIRMAN TUHAN: Apakah ia mementingkan doa dan membaca Firman ?
  • IBADAH DAN PERSEKUTUAN: Apakah ia mementingkan ibadah dan persekutuan ?
  • PELAYANAN DAN PERSEMBAHAN: Apakah ia terlibat dalam pelayanan dan seberapa besar iman dan kemurahan hatinya dalam memberi persembahan kepada Tuhan ?
NASIHAT AKHIR
  • "Siapa mengerjakan tanahnya akan kenyang dengan makanan tetapi siapa mengejar barang yang sia-sia, tidak berakal budi." (Amsal 12:11) Lakukanlah tugas berpacaran sebaik-baiknya ! Ini adalah investasi terpenting dalam hidup kita !