Problem Seksual dalam Pernikahan

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T188B
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 

Tapi kadang-kadang di dalam hubungan suami-istri pun mereka masih canggung atau bahkan enggan untuk membicarakan sehingga akhirnya banyak timbul masalah.

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Salah satu masalah yang kerap melanda pasangan nikah adalah masalah seksual. Malangnya, sering kali masalah ini tak terungkapkan dan menjadi duri dalam relasi.

Berikut ini akan dipaparkan beberapa masalah yang sering muncul, penyebabnya, dan pemecahannya.

  • Ketidaksesuaian frekuensi.

  • Tubuh kita mempunyai kebutuhan seksual yang tidak sama, jadi, kita perlu membicarakannya dengan terbuka namun tidak memaksa. Nyatakanlah kebutuhan kita dan mintalah pemenuhannya. Sebaliknya, pihak yang tidak membutuhkan banyak, jangan memandang rendah pasangannya atau menunjukkan sikap menolak. Pada intinya yang membutuhkan sedikit harus meningkatkan batas maksimalnya sedangkan yang membutuhkan banyak perlu meningkatkan batas minimalnya.

  • Masalah biologis,

  • seperti disfungsi ereksi dan nyeri dalam berhubungan memerlukan pemeriksaan dan penyembuhan medis. Namun adakalanya problem disfungsi ereksi lebih bersifat psikologis dan masalah nyeri lebih merupakan ketergesaan belaka sehingga tidak memberi waktu persiapan untuk terjadinya pelumasan.

  • Ketakutan hamil.

  • Acap kali ketakutan ini menghalangi wanita untuk berhubungan, itu sebabnya perlu konsultasi penggunaan alat kontrasepsi.

  • Keletihan.

  • Tubuh dan jiwa yang letih membuat kita kehilangan interes untuk berhubungan, jadi perlu keseimbangan hidup.

  • Kehilangan minat karena tidak tertarik pada pasangan secara fisik.

  • Jika ini yang terjadi, lakukanlah atas dasar cinta-memberi yang terbaik kepadanya.

  • Keengganan berhubungan akibat dampak masa lalu.

  • Ada orang yang tidak ingin berhubungan karena menganggap seks sebagai alasan runtuhnya pernikahan orangtua. Seks dikaitkan dengan perselingkuhan dan penyebab kehancuran keluarga. Ada pula orang pernah menjadi korban pelecehan seksual dan ini berakibat pada ketakutannya berhubungan.

  • Pandangan keliru terhadap seks.

  • Ada orang yang mengaitkan seks dengan jasmani dan segala yang jasmaniah dianggap tidak kudus alias dosa. Seks adalah ciptaan dan pemberian Allah kepada umat manusia; Tuhan sudah mengaturnya sedemikian rupa sehingga seks hanya dibolehkan dalam ikatan nikah. Dengan kata lain, relasi badaniah terintim ini hanya dapat terjadi dengan aman dalam naungan kasih dalam pernikahan. Firman Tuhan berkata, "Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap istrinya, demikian pula istri terhadap suaminya. Istri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri tetapi istrinya." (1 Kor 7:3-4)