Pagar Antara Orangtua dan Anak

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T127B
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 

Konflik antara orang tua dan anak tidak lagi bisa dicegah, dikarenakan orang tua terlalu mencampuri anak. Sebenarnya ada pagar yang memisahkan orang tua dan anak-anak.

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Latar belakang:

Adakalanya konflik antara orang tua dan anak tidak lagi bisa dihindari, dikarenakan orang tua terlalu mencampuri urusan anak. Waktu anak-anak masih kecil seharusnyalah orang tua mencampuri anak, tapi ketika anak-anak sudah besar, sudah menikah, sudah berkeluarga, orang tua tidak boleh lagi mencampuri anak. Adakalanya orang tua tetap memperlakukan mereka seperti anak-anak sehingga yang terjadi justru adalah konflik.

Waktu anak-anak sudah akil baliq seharusnyalah mereka membuat rumah dan memisahkan diri dari kita, rumah dalam pengertian secara emosional di mana ada pagar yang memisahkan kita dengan anak-anak. Sehingga kita menghormati anak, anak-anak juga menghormati kita.

Tiga peran dan fungsi orang tua:

  1. Pengasuh, berarti orang tua memberikan gizi, baik gizi jasmaniah atau pun gizi batiniah kepada anak, sehingga anak bisa bertumbuh besar menjadi orang yang stabil dan cukup sehat.

  2. Pengarah dan pendamping, artinya pada masa ini orang tua akan menjadi konselor bagu anak, memberikan arahan-arahan dan secara aktif orang tua memantau perkembangan anak.

  3. Penasihat atau konsultan, secara pasif orang tua memberikan masukan kepada anak. Yang dimaksud dengan pasif adalah pada masa anak-anak sudah dewasa biarkan anak yang datang mencari kita, barulah kita memberikan masukan tatkala mereka datang kepada kita.

Beberapa gaya bahasa yang perlu diperhatikan orang tua:

  1. Gaya bahasan instruksi, pada masa anak-anak kecil gaya bahasa kita sebagai orang tua adalah gaya bahasa instruksi.

  2. Pada masa anak-anak sudah remaja, orang tua menggunakan gaya bahasa persuasi

  3. Pada masa anak-anak dewasa, orang tua menggunakan gaya bahasa diskusi.

Amsal 10:21, "Bibir orang benar menggembalakan banyak orang."

Pelajaran bagi orang tua:

Kalau kita mau menggembalakan anak dan anak-anak mau digembalakan oleh kita prasyaratnya harus kita penuhi, kita harus menjadi orang yang benar, harus menjadi orang yang hidup dalam Tuhan, takut akan Tuhan dan mempunyai hikmat juga dari Tuhan. Dengan cara itulah anak-anak akan hormat kepada kita, kita bisa menggembalakan mereka.