Mengapa Berdoa ?

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T294A
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 
Salah satu hak terbesar yang dianugerahkan Tuhan kepada kita anak-anak-Nya adalah hak untuk berdoa. Ternyata lebih dari sekadar bercakap-cakap dengan Tuhan, doa memunyai begitu banyak makna dan tujuan antara lain ketika berdoa kita diarahkan kembali kepada Tuhan, ketika berdoa kita memeroleh kekuatan dan hikmat yang kita butuhkan untuk dapat melakukan kehendak Allah, ketika berdoa kita membawa kehadiran Allah di dalam hidup kita, ketika berdoa bagi orang lain; kita akan lebih menyadari kebutuhan orang lain, ketika kita berdoa untuk pelayanan yang kita lakukan; kita mengundang berkat Tuhan untuk turun atas pekerjaan-Nya.
Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Salah satu hak terbesar yang dianugerahkan Tuhan kepada kita anak-anak-Nya adalah hak untuk berdoa. Ternyata lebih dari sekadar bercakap-cakap dengan Tuhan, doa memunyai begitu banyak makna dan tujuan lainnya. Berikut akan dipaparkan beberapa di antaranya.

  1. Ketika berdoa, kita diarahkan kembali kepada kehendak Tuhan. Sewaktu bangsa Israel bersiap memasuki tanah yang dijanjikan Tuhan, mereka mengirimkan 12 pengintai. Sepuluh pengintai mengecilkan hati seluruh umat tetapi Kaleb dan Yosua justru membesarkan hati mereka. Mereka melihat Tuhan, bukan problem. Dengarlah perkataan mereka, "Jika Tuhan berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu . . . . Tuhan menyertai kita, janganlah takut kepada mereka." (Bilangan 14:8-9) Jika kita tidak berdoa, kita hanya melihat manusia dan situasi, tetapi ketika berdoa, kita melihat Tuhan. Itu sebabnya lewat doa, sering kali Tuhan membelokkan kembali langkah hidup kita agar seturut dengan kehendak-Nya.
  2. Ketika berdoa, kita memeroleh kekuatan dan hikmat yang kita butuhkan untuk dapat melakukan kehendak Tuhan. Adakalanya Musa menjadi terlalu letih memimpin bangsanya yang memang tegar tengkuk itu. Dengarkanlah keluhannya, "Aku seorang diri tidak dapat memikul tanggung jawab atas seluruh bangsa ini sebab terlalu berat bagiku." (Bilangan 11:14) Setelah berdoa, Tuhan menjawab dan menyediakan jalan keluar bagi Musa yakni memintanya mengangkat 70 tua-tua untuk membantunya dan menyediakan daging sesuai dengan permintaan mereka. Kita mesti menyadari bahwa pergumulan kita bukan hanya melawan keletihan jasmaniah tetapi juga keletihan rohaniah. Melalui doa Tuhan memberi kita kekuatan untuk kembali melangkah dan melalui doa Ia kerap membukakan mata kita, sehingga kita dapat melihat kehendak-Nya dengan lebih jelas.
  3. Ketika berdoa, kita membawa kehadiran Allah di dalam hidup kita. Melalui doa kita dibawa masuk ke dalam hadirat Allah; itu sebabnya bila kita menjadi anak Tuhan yang senantiasa berdoa, kita pun akan senantiasa berada dalam hadirat Allah. Sewaktu Musa berbicara dengan Tuhan, sinar kemuliaan Tuhan turun atasnya pula, sebagaimana dicatat di Keluaran 34:29, "Ketika Musa turun dari gunung Sinai . . . tidaklah ia tahu bahwa kulit mukanya bercahaya oleh karena ia telah berbicara dengan Tuhan." Lewat doa, kita bertatapan muka dengan Tuhan. Tidak heran bila kita banyak berdoa, kuasa dan kemuliaan Tuhan pun menyertai kita.
  4. Ketika kita berdoa bagi orang lain, kita akan lebih menyadari kebutuhan mereka. Sewaktu Musa berada di atas gunung, orang Israel membuat patung anak lembu emas untuk disembah. Tuhan marah dan ingin memusnahkan mereka tetapi Musa menghalangi niat Tuhan. Kepada bangsanya, Musa berkata, "Kamu ini telah berbuat dosa besar tetapi sekarang aku akan naik menghadap Tuhan, mungkin aku akan dapat mengadakan pendamaian karena dosamu itu." (Keluaran 32:30) Musa selalu memohon belas kasihan Tuhan atas kesalahan bangsanya sebab ia menyadari kelemahan mereka. Bila kita berdoa bagi seseorang, kita akan diingatkan akan kebutuhannya. Tatkala kita mengingat kebutuhannya, kita pun akan memikirkan dan memedulikannya.
  5. Ketika kita berdoa untuk pelayanan yang kita lakukan, kita mengundang berkat Tuhan untuk turun atas pekerjaan-Nya. Tuhan Yesus sendiri memberi contoh untuk berdoa. Kendati Ia Putra Allah, namun sebagai manusia biasa Ia memerlukan berkat Allah Bapa atas pekerjaan-Nya. Kita berdoa sebab kita tahu bahwa kita hanyalah alat di tangan Tuhan. Sesungguhnya Ia sendirilah yang tengah melakukan karya-Nya. Di dalam salah satu percakapan antara Tuhan dan Musa, Ia berjanji kepada hamba-Nya, "Aku sendiri hendak membimbing engkau dan memberikan ketenteraman kepadamu." (Keluaran 33:14) Jauh sebelum Musa menyelesaikan tugasnya, ia telah mendapat kepastian berkat Tuhan atas pekerjaan yang diembannya. Tuhan akan membimbingnya dan memberinya istirahat. Semua akan terlaksana dan selesai!