Latar Belakang Keluarga dan Karunia

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T325B
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 
Tujuan hidup sangat terkait dengan karunia yang dititipkan Tuhan kepada kita. Akan sulit buat kita memastikan tujuan hidup bila kita tidak mengetahui karunia yang kita miliki. Tatkala kita mengetahui karunia yang Tuhan berikan, maka kita pun akan mengetahui apa yang dapat kita kerjakan di dalam hidup ini dan untuk apakah kita berada di dalam dunia ini. Sebaliknya, bila kita tidak mengetahui apa karunia kita, maka kita pun akan mengalami kesukaran menemukan arah dan tujuan hidup. Karunia dan pengembangannya yang tepat terkait erat dengan latar belakang pertumbuhan. Ann Roe, salah seorang penggagas teori karier, mengemukakan bahwa latar belakang keluarga berperan besar dalam pengembangan karunia.
Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Tujuan Hidup sangat terkait dengan Karunia yang dititipkan Tuhan kepada kita. Akan sulit buat kita memastikan tujuan hidup bila kita tidak mengetahui karunia yang kita miliki. Tatkala kita mengetahui karunia yang Tuhan berikan, maka kita pun akan mengetahui apa yang dapat kita kerjakan di dalam hidup ini dan untuk apakah kita berada di dalam dunia ini. Sebaliknya, bila kita tidak tahu apakah karunia kita, maka kita pun akan mengalami kesukaran menemukan arah dan tujuan hidup.

Karunia dan pengembangannya yang tepat terkait erat dengan LATAR BELAKANG pertumbuhan. Ann Roe, salah seorang penggagas teori karier, mengemukakan bahwa LATAR BELAKANG KELUARGA berperan besar dalam PENGEMBANGAN KARUNIA.

  • Di dalam keluarga yang hangat dan penuh kasih, pengembangan karunia akan terjadi dengan tepat. Mengapa demikian ? Sebab, di dalam keluarga yang hangat dan penuh kasih, anak akan memeroleh kebebasan untuk menemukan dan mengembangkan karunianya tanpa hambatan dan ancaman.
  • Di dalam keluarga yang sarat masalah atau penuh dengan kritikan, anak tidak dapat mengembangkan karunianya dengan bebas. Hidup yang penuh ketakutan membuatnya terbelenggu oleh kecemasan sehingga energi untuk mengembangkan karunia akhirnya tersedot hanya untuk menenangkan diri.
  • Juga, di dalam keluarga yang sarat masalah, anak bertumbuh besar membawa segudang kebutuhan emosional yang menuntut untuk dipenuhi. Alhasil, ada kecenderungan anak tidak dapat mengenali karunianya dengan tepat sebab ia mudah tertarik dengan bidang kerja yang dapat memenuhi kebutuhannya belaka. Memang untuk sementara ia mendapatkan kepuasan dari apa yang dikerjakannya, namun pada umumnya hal ini tidak berlangsung lama. Setelah kebutuhannya terpenuhi, ia mulai merasakan kebosanan dan keresahan. Akhirnya bak seorang pengembara, ia pun harus mencari-cari lagi panggilan hidupnya.
  • Di dalam keluarga yang hangat dan penuh kasih, kalaupun karunia yang dimiliki tidak berhubungan dengan manusia secara langsung, seperti sains atau teknologi, namun penggunaannya akan dikembalikan untuk kepentingan BERSAMA.
  • Sebaliknya, di dalam keluarga yang miskin kehangatan dan kasih sayang, bahkan karunia yang berhubungan dengan manusia sekali pun, akan digunakan untuk kepentingan SENDIRI.
  • Singkat kata, di dalam keluarga yang hangat dan penuh kasih sayang, bukan saja karunia berkembang dengan tepat, karunia pun akan dipakai untuk kepentingan bersama.
    Alhasil, di dalam keluarga yang hangat dan penuh kasih, karunia dapat berkembang untuk MEMULIAKAN TUHAN. Itu sebabnya sangatlah penting untuk menjaga kehangatan di dalam keluarga dan salah satu caranya adalah dengan menjaga KOMUNIKASI yang hangat dan membangun.
  • Sewaktu karunia bertumbuh dengan tepat, TUJUAN HIDUP pun terlihat dengan cepat dan tepat.
  • Kita tidak lagi bingung dan tersesat.
  • Kita tahu dengan cara apakah kita akan hidup untuk memuliakan Tuhan.
Nasihat Firman Tuhan: "Orang baik meninggalkan warisan bagi anak cucunya tetapi kekayaan orang berdosa disimpan bagi orang benar" (Amsal 13:22)