Kemarahan

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T027A
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 

Kemarahan itu sendiri adalah suatu reaksi emosional dan tidak harus identik dengan dosa. Cara kita melampiaskan itulah yang akhirnya membuahkan dosa.

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Pandangan kita seharusnya sebagai seorang kristen tentang kemarahan:

  1. Kita mesti menyadari bahwa kemarahan itu sendiri adalah suatu reaksi emosional dan tidak harus identik dengan dosa. Cara kita melampiaskan kemarahan itulah yang bisa akhirnya membuahkan dosa.

    Efesus 4:26, Firman Tuhan berkata: "Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa." Jadi dosa adalah sewaktu kemarahan kita yang kita ekspresikan itu benar-benar akhirnya menghina orang, menjatuhkan, merusakkan orang. Jadi batasnya adalah di situ, kemarahan yang kita ekspresikan itu reaksi yang natural, tapi kemarahan yang kita ekspresikan akhirnya bertujuan untuk mencabik-cabik orang atau menghina orang itu melewati batas dan akhirnya membuahkan dosa.

    Kemarahan diidentikkan dengan tingkat kematangan rohani, kita beranggapan bahwa orang yang mudah marah adalah orang yang tidak dewasa secara rohani. Tapi sebetulnya tidak sesederhana itu. Kita akan melihat masalah marah dari berbagai sudut dan melihatnya sebagai fenomena yang kompleks.

  2. Kita mesti mengerti kenapa sebagian orang lebih mudah marah dibandingkan yang lainnya atau kenapa sebagian orang lebih susah marah dibandingkan orang yang lainnya. Hal ini karena:

    1. Adanya pengaruh dari faktor biologis atau faktor fisik kita. Seseorang yang reaktif akan mudah bereaksi termasuk dalam hal kemarahan.

    2. Faktor bentukan lingkungan, jadi kalau kita melihat orangtua kita menyatakan ketidaksetujuannya melalui kemarahan dan kita menyaksikan ini berulang-ulang kali kemungkinan besar metode penyampaian ketidaksetujuan dengan kemarahan itu akan terekam dalam benak kita dan akan menjadi satu dengan sistem kita.

    3. Pengaruh kehidupan masa kecil kita atau masa lampau kita, misalnya yang dibesarkan di dalam rumah yang penuh dengan pertengkaran atau dia adalah korban penganiayaan baik secara emosional maupun secara fisik atau pun seksual dll. Akhirnya anak bertumbuh besar dengan menyimpan banyak dengki, kemarahan dan akhirnya mudah meledak pada saat sudah besar. Sebab hatinya sudah tergenangi oleh emosi marah, sehingga apapun yang terjadi yang menyinggung perasaan dia, reaksinya adalah langsung meledak dan tak bisa dia kuasai dengan mudah.

    4. Situasi kehidupan kita sekarang ini, jadi lepas dari yang dulu dan yang hormonal, yang sekarang ini pun bisa membuat kita menjadi seorang yang pemarah. Contoh: keadaan yang kita alami sekarang ini krisis ekonomi, keadaan politik yang tidak menentu ini sangat menekan kita

Waktu kita bekerja di sekeliling orang yang mudah marah pun bisa mempengaruhi kita yaitu:

  1. Mempengaruhi sekali cara kita bereaksi, jadi tanpa disadari cara bereaksi yang mudah marah itu akhirnya menjadi metode kita juga menyatakan diri.

  2. Menaikkan suhu atau temperatur emosi kita sendiri.

Apa yang bisa kita lakukan, pada saat kita marah supaya tidak menyakiti orang lain:

  1. Metode assertive, bahasa Inggrisnya to assert. Menyatakan diri atau menyatakan sikap.

  2. To be assertive adalah bagaimana kita menyampaikan pikiran atau isi hati kita dengan jelas tapi tidak dengan agresif.

  3. Peristiwanya. Contoh menghadapi sikap seseorang terhadap tugasnya. Ada 3 pilihan pertama, mengumbar amarah kita dan kita maki-maki dia, kedua adalah pasif-egresif artinya sebetulnya marah tapi kita menggunakan cara yang tidak langsung untuk menekan atau menyerang dia. Ketiga idealnya adalah assertive yaitu kita hampiri dia dan berkata kita mulai dengan saya, kemudian perasaan saya.

Efesus 4:26 berkata: "Apabila kamu menjadi marah, jadi dengan langsung Alkitab atau Tuhan mengakui bahwa kita akan marah, dan marah adalah bagian kehidupan manusiawi kita yang tidak perlu kita ingkari. Tapi memberikan 3 pedoman yaitu: jangan berdosa, jangan matahari terbenam sebelum padam amarahmu, terakhir jangan berikan kesempatan kepada iblis.