Keagungan Sang Pencipta

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T319A
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 
Kadang hidup menjadi begitu rutin sehingga kita kehilangan perspektif akan tujuan keberadaan kita di bumi ini. Melalui Mazmur 8 kita diingatkan akan tujuan keberadaan kita di bumi ini, antara lain: Pusat kehidupan adalah Tuhan, Tuhan adalah Pencipta alam semesta dan kita hanyalah ciptaan-Nya. Menyadari karya ciptaan-Nya yang tak terbatas, hal itu menunjuk pada keagungan-Nya.
Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Kadang hidup menjadi begitu rutin sehingga kita kehilangan perspektif akan tujuan keberadaan kita di bumi ini. Mazmur 8 adalah satu mazmur yang mengingatkan kita akan tujuan keberadaan kita di bumi ini. Ada beberapa hal yang dapat kita petik dari Mazmur Daud ini.

  • Pertama, Mazmur 8 mengingatkan bahwa pusat kehidupan adalah Tuhan, bukan manusia. Adakalanya kita, terutama yang tengah jaya, lupa akan kenyataan bahwa kehidupan adalah ciptaan Tuhan dan berada di bawah penguasaan-Nya. Oleh karena keberhasilan yang dicapai kita menganggap bahwa kita hebat. Kita harus senantiasa mengingat bahwa kita hanya berada di bumi ini untuk sementara. Seberapa pun terangnya bintang kejayaan kita sekarang, suatu hari kelak cahaya itu mesti meredup dan akhirnya padam. Seberapa kuatnya diri kita sekarang, suatu waktu kita akan melemah dan membutuhkan bantuan orang. Jadi, hal pertama yang dapat kita petik dari Mazmur 8 adalah jangan sombong. Kita bukanlah pusat kehidupan melainkan Tuhan. Jangan sombong sebab kita yang kuat akan menjadi lemah dan membutuhkan pertolongan orang.
  • Kedua, Mazmur 8 mengingatkan bahwa Tuhan adalah Pencipta alam semesta dan kita hanyalah ciptaan-Nya. Kita tidak tahu dengan pasti bagaimanakah Tuhan menciptakan alam semesta beserta seluruh isinya. Pengetahuan ini terlalu luas dan dalam untuk dapat dicerna oleh manusia. Namun kita harus mengingat bahwa alam semesta beserta isinya tidak muncul dengan sendirinya lewat proses alamiah dan faktor kebetulan. Bila demikian maka kita pun harus menyadari bahwa kita bertanggung jawab kepada Pencipta kita. Tidak ada seorang pun yang hidup sedemikian bebasnya sehingga ia tidak akan harus memper-tanggungjawabkan perbuatannya. Suatu hari kelak kita akan berdiri di hadapan Yesus Tuhan kita dan memberi pertanggungjawaban akan semua yang telah kita perbuat. Hal kedua yang dapat kita pelajari di sini adalah berhati-hatilah. Jangan hidup sembarangan; jangan menganggap bahwa kita adalah orang yang diperkecualikan Tuhan. Ia adalah Hakim yang Maha tahu dan Maha adil. Tatkala kita berdiri di hadapan-Nya, kita tidak bisa berkelit atau berdalih. Jadi, hiduplah dengan kesadaran bahwa Tuhan mengawasi semua perbuatan kita dan suatu hari kelak kita harus mempertanggungjawabkan semuanya—bukan sebagian.
  • Ketiga dan terakhir, Mazmur 8 mengingatkan kita akan keagungan Tuhan. Tuhan Allah adalah Pencipta yang Maha mulia. Begitu tak terbatas karya ciptaan-Nya. Coba simak data berikut ini:
    • Jarak dari bumi ke bulan adalah 240.000 mil.
    • Jarak dari bumi ke matahari adalah 93 juta mil.
    • Jarak dari bumi ke Alpha Entauri, bintang terdekat dengan bumi, adalah 25 biliun mil.
    • Jarak dari bumi ke bintang yang berada di gugusan terjauh dalam Galaksi Milky Way 100,000 tahun kecepatan cahaya (kecepatan cahaya adalah 186,000 mil/detik).
    • Jarak dari bumi ke Galaksi Andromeda adalah 2 juta tahun kecepatan cahaya.
    • Masih ada obyek angkasa lain yang 1,000 kali lebih jauh dari Andromeda.
    • Satu hal lagi: Diperkirakan setidaknya terdapat 350.000.000.000 (milyar) galaksi!

Inilah karya Tuhan! Dan, karya Tuhan menunjuk kepada keagungan-Nya! Oleh karena Ia adalah Pencipta yang agung sudah sepatutnyalah kita, bukan saja mengakui keagungan-Nya, tetapi juga selalu menyembah-Nya. Sudah tentu Tuhan akan senang mendengar pengakuan dan pujian kita namun yang membuatnya terlebih senang adalah bila kita menyembah-Nya dan memuliakan-Nya lewat kehidupan kita sendiri.

Mazmur 50:7-15 menyatakan dengan jelas bahwa yang diinginkan Tuhan adalah hidup benar dan dekat dengan-Nya. Sewaktu kita hidup benar dan dekat dengan Tuhan, Ia pun akan memberkati dan memberi pertolongan-Nya kepada kita. Dari sinilah keluar syukur kepada-Nya dan melalui semua inilah kita memuliakan Tuhan.