Awas Bahaya Bullying

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T448A
Nara Sumber: 
Ev.Sundunata Kurniawan, M.K.
Abstrak: 
Dewasa ini tindakan bullying sudah tidak asing bagi kita.Kita dpat dengan mudah menemukan berita mengenai terjadinya bullying di sekitar kita, bahkan mungkin kita juga terlibat di dalamnya. Sebenarnya apa itu bullying? Perbincangan kali ini akan membawa kita memahami bullying beserta dampaknya-yang ternyata tidak ringan!
Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Bullying adalah perilaku perorangan atau kelompok yang:

  • Menyalahgunakan kekuasaan, agresif & menyerang orang yang lebih lemah atau rendah secara berulang dan terus-menerus.

  • Menyebabkan orang lain merasa terintimidasi, takut, tak berdaya, tak berarti, terluka, kehilangan rasa aman&percaya diri.

  • Pasif menonton & turut serta mengolok-olok.

Jenis-jenis bullying :

  1. Secara fisik, misalnya memukul, menendang, menjewer, mencubit, menyulut dengan rokok, penganiayaan fisik sampai hilangnya nyawa.

  2. Secara verbal melalui kata-kata berupa ejekan, memberi julukan yang bersifat merendahkan, gertakan, ancaman

  3. Secara sosial melalui tindakan isolasi atau pengucilan.

  4. Lewat dunia maya atau biasanya disebut ‘cyber bullying’, bisa melalui SMS, jejaring sosial termasuk gambar-gambar yang melecehkan.

Pola umum bullying yang dilakukan anak laki-laki biasanya bersifat agresif fisik, secara langsung berkonfrontasi, tidak melalui media, cenderung impulsive dan tanpa pertimbangan. Ditambah dengan latar belakang keluarga yang lebih superior.

Pada anak perempuan lebih bersifat agresif verbal, tidak langsung, manipulatif, lewat jejaring media sosial misalnya facebook, twitter, instagram.

Korban bullying cenderung merasa tertekan, sulit konsentrasi, mengalami depresi, minat terhadap hal-hal yang disukai berkurang (misalnya minat belajar, minat bermain, minat bersosialisasi) dan korban bisa mengalami keluhan-keluhan psikosomatis. Korban juga bisa mengalami rendah diri dan keinginan untuk bunuh diri meningkat dua kali lipat.

Resiko masalah psikologis di masa dewasa misalnya gangguan jiwa, serangan panik, depresi klinis :

  • Hanya 6% dialami non-korban bullying

  • 24% dialami korban bullying

  • 32% dialami korban sekaligus pelaku bullying

  • 4x beresiko antisosial : pelaku dan non-korban bullying

Menurut data terakhir, pelaku bullying empat kali lipat beresiko mempunyai kepribadian antisosial.

Kesimpulan : Bullying merupakan

  • Perilaku negatif, abnormal dan menyimpang.

  • Masalah serius dan berisiko sangat luas bagi korban dan pelaku.

  • Berkontribusi negatif bagi tumbuh kembang anak.

Pembahasan tentang bullying ini diakhiri dengan Firman Tuhan dari Amsal 16:29, "Orang yang menggunakan kekerasan menyesatkan sesamanya, dan membawa dia di jalan yang tidak baik."

Sejak Perjanjian Lama, era raja Salomo Tuhan sudah memberi hikmat bahwa kekerasan itu berdampak keburukan, penyesatan, kehancuran bagi umat manusia. Bullying sebagai bagian ekspresi kekerasan sama sekali tidak mendapat tempat di antara kita, di keluarga kita, di sekolah-sekolah maupun di masyarakat kita. Kita harus berani dengan tegas menolak bullying bahkan kita perlu melindungi dan membela korban. Pelakunya juga perlu kita ingatkan dan kita tolong untuk berhenti sebagai pelaku.