Memilih Pekerjaan
Berita Telaga Edisi No. 134 /Tahun XII/Januari 2016
Diterbitkan oleh Lembaga Bina Keluarga Kristen (LBKK) Sekretariat: Jl.Cimanuk 56 Malang 65122 Telp.: 0341-408579, Fax.:0341-493645 Email: telagatelaga.org Website: http://www.telaga.org Pelaksana: Melany N.T., Rr. Fradiani Eka Y. Bank Account: BCA Cab. Malang No. 011.1658225 a.n. Melany E. Simon
MEMILIH PEKERJAAN
Prinsip dalam memilih pekerjaan yaitu:
Sedapat mungkin pilihlah pekerjaan pertama kita yang paling mendekati jurusan studi, asal jurusan itu memang tepat dengan kemampuan kita. Kalau sesuai dengan minat kita dan kemampuan kita, setelah lulus jangan menyeberang terlalu jauh, carilah pekerjaan yang mendekati bidang studi kita. Alasannya adalah kita telah siap pakai, kita sedikit-sedikitnya sudah 4 tahun lebih dipersiapkan untuk bisa menguasai bidang itu.
Jangan terlalu memilih-milih pekerjaan pertama. Selama pekerjaan itu mendekati jurusan kita meski gajinya tidak besar atau misalkan pekerjaan itu kok letaknya agak jauh dari rumah atau harus ke kota lain saya anjurkan sebisanya terima, jangan terlalu memilih pekerjaan pertama.
Sedapat mungkin pilihlah pekerjaan yang membuka peluang bagi kita mengembangkan keahlian yang spesifik.
Ingatlah sikap kita terhadap pekerjaan itu akan mempengaruhi performa kerja kita. Apalagi bagi para pemula jangan menyepelekan pekerjaan kita dan berkata pekerjaan begini untuk sementara saja, untuk mengisi waktu saja. Karena apa yang kita hasilkan juga akan bernilai sepele atau disepelekan tidak akan membawa kepuasan buat kita ataupun kepuasan bagi orang yang telah mengkaryakan kita. Jadi sikap itu penting sekali, semakin tinggi penghargaan kita terhadap pekerjaan kita, semakin tinggi dan bernilai performa kerja kita, yang kita hasilkan akan jauh lebih bermutu.="">
Pilihlah pekerjaan yang sesuai dengan ketahanan tubuh kita. Misalnya kita diminta untuk bekerja selama 12 jam dan gajinya besar, nah jangan memilih pekerjaan itu kalau kita memang tidak bisa tahan dengan 12 jam kerja.
Pilihlah pekerjaan yang mendukung keseimbangan hidup. Karena kalau pekerjaan membawa tekanan yang terlalu besar, itu akan menjungkirbalikkan keseimbangan hidup kita. Akhirnya akan berakibat pada keluarga kita, kehidupan emosional kita, belum lagi kehidupan rohani kita jadi jauh dari Tuhan.
Kolose 3 : 17, "Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah Bapa kita."
Jadi pertama, apapun yang kita kerjakan lakukan untuk Tuhan Yesus, artinya berikan yang terbaik karena kita mau memberikannya untuk Tuhan Yesus.
Kedua, sikap kita dalam melakukannya, sikap mengucap syukur, sikap berterima kasih karena kita tahu kita memberikan ini untuk Tuhan dan dari Tuhan. Sikap penuh pengucapan syukur akan membuat kita bekerja dengan lebih baik dengan lebih bersemangat dan akan memancarkan keramahtamahan kepada orang di sekitar kita.
Oleh : Pdt. Dr. Paul Gunadi
Audio dan transkrip secara lengkap bisa didapatkan melalui situs www.telaga.org dengan kode T92 B.
Buku "Memaksimalkan Karier Anda" akan menolong kita belajar bagaimana caranya memaksimalkan karier sehingga tidak perlu mengalami perasaan menyesal, tidak puas, atau tidak maksimal dalam bekerja.
Harga normal Rp 35.000,- (Pulau Jawa)
Dapatkan potongan khusus bila memesan di Sekretariat TELAGA.
TELAGA Menjawab
Tanya?
Shalom,
Saya wanita lulusan SMK Akuntansi yang kini bekerja sebagai staf keuangan di suatu perusahaan. Saat ini saya sedang menggumulkan pekerjaan saya.
Prinsip saya berbeda dengan prinsip mayoritas rekan kerja yang lain. Saya berprinsip benar-benar bekerja di jam kerja, tidak menggunakan fasilitas kantor untuk keperluan pribadi, dan tidak suka ngobrol-ngobrol di jam kerja agar tidak mengganggu pekerjaan rekan saya; sedangkan mereka berprinsip sebaliknya. Menurut mereka bersosialisasi saat jam kerja itu hal yang positif untuk kemajuan pribadi maupun pekerjaan yang ditangani. Saya sendiri orangnya pendiam dan tidak suka mengganggu kenyamanan orang lain. Akibatnya saya dicap kuper.
Saya sering diperhadapkan pada hal yang menurut saya tidak tepat tapi bagi mereka itu tepat dan tidak berdosa, misalnya membuat nota yang tidak sesuai bahkan nota fiktif,
Sebenarnya di perusahaan ini saya bisa belajar berbagai hal positif seperti pengorganisasian, keterampilan, pemberdayaan, dll. Perusahaan juga menawarkan beasiswa D3 Akuntansi buat saya. Kalau saya mengundurkan diri, kesempatan itu akan hilang. Selain itu mencari pekerjaan juga sangat susah apalagi untuk orang yang tidak punya koneksi seperti saya, padahal saya adalah tulang punggung keluarga.
Sampai sekarang saya merasa tidak nyaman dan tidak sejahtera dalam bekerja. Akhirnya saya memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak yang tinggal beberapa bulan lagi dan menanggung segala resiko di belakangnya. Saya percaya Tuhan akan buka jalan walaupun keputusan ini terlihat bodoh. Sementara menunggu tanda dan jawaban Tuhan, saya ingin bertanya kepada konselor TELAGA, apakah keputusan saya sudah tepat? Jika tidak, apa solusinya?
Terima kasih.
Jawab
Shalom Saudari terkasih,
Tampaknya Saudari sudah mengambil keputusan untuk cenderung mengundurkan diri, hanya perlu lebih yakin apakah itu tepat atau tidak.
Jangan takut mengambil keputusan. Jika saudari mengambil keputusan untuk keluar karena pertimbangan komitmen menjaga kekudusan dan integritas sebagai orang Kristen, itu baik dan berkenan di mata Tuhan. Namun jika Saudari tetap tinggal di perusahaan tersebut, itupun baik. Memang ada resiko yang harus ditanggung. Sekarang resiko mana yang lebih tidak bisa Saudari tanggung: kehilangan sumber penghasilan atau berhadapan dengan tekanan dari lingkungan ?
Ada kisah nyata yang mungkin bisa menjadi inspirasi Saudari:
Bapak X bekerja di sebuah departemen. Dia termasuk karyawan senior dengan pendidikan S3 di departemennya. Suatu kali ada promosi jabatan untuk kepala departemen di suatu daerah dan semua orang tahu dia adalah calon yang paling tepat. Namun alangkah kagetnya ketika yang diangkat malah seorang yang lebih muda, lebih rendah tingkat pendidikannya, dan bawahan bapak X ini.
Bapak X sangat kecewa dan sakit hati. Bukan sekali dua kali dia bergumul dengan ketidakadilan di tempat kerja. Selama ini dia selalu bekerja dengan penuh integritas sebagai orang Kristen, tapi kariernya malah tersendat-sendat. Dia memertimbangkan pengunduran diri, karena sebenarnya ada banyak peluang yang bisa dia cari, dia juga punya kenalan banyak orang penting di negeri ini.
Setelah bergumul sekian lama, akhirnya Bapak X memilih tetap tinggal, mengampuni orang-orang di tempat kerjanya, dan berkeputusan menjadi berkat dan saksi Kristus di tempat kerjanya apapun resikonya. Dia melihat itu sebagai kesempatan menjadi terang di tengah kegelapan.
Setelah beberapa waktu bebas dari sakit hati, Bapak X pun lulus S3 dengan hasil sangat memuaskan, dia mendapat telepon dari Menteri Negara. Bapak X ditawari jabatan di kota lain. Bahkan atasannya meminta maaf atas kealpaannya dulu (padahal jelas-jelas dia sengaja), semua orang yang pernah menyakiti hatinya meminta maaf dan menghormati Bapak X.
Tuhan menghargai keputusan Bapak X dan memakainya menjadi teladan bagi orang-orang yang belum mengenal Kristus. Jadi, apapun keputusan yang Saudari ambil, asalkan itu untuk kemuliaan Tuhan, Tuhan pasti akan memperhitungkannya.
Selamat berjuang, Tuhan memberkati.
Salam dan doa : Tim pengasuh program TELAGA
DOAKANLAH:
Bersyukur untuk sumbangan yang diterima dari Ibu Gan May Kwee di Solo sebesar Rp 500.000,-, dari Ibu Elisabeth Sriwulan di Palembang sejumlah Rp 500.000,-, dan dari Radio Suara Gratia FM di Cirebon sebesar Rp 200.000,-.
Bersyukur untuk tambahan 7 judul baru yang direkam bersama Ev. Sindunata Kurniawan, M.K. dan sudah selesai transkrip, ringkasan dan audionya.
Doakan untuk Bp. Andrew A.Setiawan yang sedang membuat artikel seputar judul-judul tentang berpacaran dan diharapkan selesai sebelum akhir bulan Pebruari 2016.
Doakan untuk pemasaran 2 buku yaitu “Memahami Remaja dan Pergumulannya” dan “Memaksimalkan Karier Anda”.
Doakan untuk kerjasama dengan P.T.Mahoni yang 1 tahun terakhir ini belum ada tambahan e-book yang terjual selain “Bantal Keluarga”; apakah perlu dilanjutkan ?
Doakan untuk rencana mengadakan rekaman pada pertengahan bulan Pebruari 2016 dengan Ev. Sindunata K. sebagai nara sumber.
Doakan agar dalam tahun 2016 ada tambahan radio yang mau bekerjasama menyiarkan program Telaga, baik di Malang maupun di wilayah lainnya.
Bersyukur untuk donasi yang diterima dari donatur tetap pada bulan ini, yaitu dari :
001 – Rp 100.000,-
003 – Rp 200.000,-
011 – Rp 150.000,-
JUDUL BARU
T471A Pagar Perlindungan Diri
T471B Komunitas Kasih Karunia
T472A Melindungi Anak dari jerat Dunia Digital
T472B Bebas dari jerat Narkoba
T473A Kala Karier Istri Menanjak
T473B Komunitas Kasih Karunia
T474A Rehabilitasi Gangguan Jiwa
For I know the plans I have for you," declares the LORD, "plans to prosper you and not to harm you, plans to give you hope and a future.
Jeremiah 29:11
- 4753 kali dibaca