Kala Karier Istri Menanjak

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T473A
Nara Sumber: 
Ev. Sindunata Kurniawan, MK
Abstrak: 
Secara alami, wajar kalau suami merasa terancam saat istrinya mengalami kenaikan karier dan jabatan. Dalam perbincangan ini akan dibahas dampak-dampak kenaikan karier istri bagi suami, apa yang harus dilakukan suami, dan hal apa saja yang harus diperhatikan oleh istri agar kenaikan karier dan jabatan ini tidak mengganggu kehidupan rumah tangga.
Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Istri yang bekerja mengalami kenaikan karier dan jabatan. Secara alami, wajar kalau suami mengalami rasa terancam dan kebingungan dengan perubahan hal ini. Maka, perlu mengenali dampak-dampak kenaikan karier istri bagi suami :

  1. Penghargaan diri suami bisa terancam. Kok istri menanjak, suami tetap saja, apalagi jika penghasilan istri lebih besar. Jika tak teratasi, suami bertindak agresif baik aktif atau pun pasif.
  2. Waktu kebersamaan suami-istri, orang tua-anak juga bisa terancam berkurang.
  3. Tugas-tugas kerumahtanggaan yang semula dikerjakan istri, terancam terabaikan.

Apa yang perlu dilakukan ?

  1. Pertimbangkan ketepatan waktu. Timing-nya. Kalau anak-anak masih kecil, maka sebaiknya porsi ibu dan anak tidak dikurangi. Jika kenaikan karier itu berakibat, pengurangan waktu ibu-anak, masih sebaiknya ditunda. Dengan kata lain, menolak kenaikan karier. Tapi, kalau waktunya tepat, yakni saat anak-anak sudah menginjak usia remaja dan mereka merasa OK, berarti lampu hijau.
  2. Perjelas komitmen waktu kebersamaan suami-istri tetap ada, demikian pula waktu dengan anak. Pastikan kenaikan karier itu bukan sejak awal, serta-merta membuat sang istri sering bepergian di malam hari atau ke luar kota dan akan meninggalkan suami sendirian di rumah. Rawan bagi keintiman relasi suami-istri. Rawan terjadi percekcokan dan rawan perselingkuhan.
  3. Tugas-tugas kerumahtanggaan diperjelas didelegasikan kepada siapa. Mungkin sebagian kepada anak-anak yang sudah menginjak usia remaja, sebagian ke suami atau kepada pekerja rumah tangga.

Yang perlu dilakukan suami berkenaan penghargaan diri yang bisa terancam :

  1. Penghargaan diri dan kebermaknaan diri suami selain bertumpu dari relasi intim dengan istri dan anak-anak, juga bertumpu pada kebermaknaan relasi dengan Tuhan, kebermaknaan dalam mengerjakan panggilan hidup lewat karier dan pelayanan, kebermaknaan persahabatan sehat dengan beberapa pria.
  2. Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengembangkan kebermaknaan relasi dengan Tuhan: Suami perlu melakukan bagiannya dan istri tetap ingat bahwa suami adalah kepala keluarga. Istri bisa meningkat kariernya, tapi suami tetap perlu dihormati. Istri perlu bertumbuh juga secara spiritual, bergaul dengan firman.
  3. Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengembangkan kebermaknaan panggilan hidup: Tuhan memanggil kita menjadi anak-anak-Nya yang turut berkarya melayani Dia. Masing-masing memunyai panggilan khusus dan unik.
  4. Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengembangkan kebermaknaan persahabatan sesama pria: membangun komunitas pria yang sehat, misalnya belajar Firman Tuhan bersama, membangun hobi bersama misalnya memancing, berolah raga, camping dan lain-lain.
  5. Cek latar belakang dan pohon keluarga dari sudut suami. Melihat pola pria yang ada di keluarga kita, itu juga yang memengaruhi jiwa, batin dan keyakinan kita sebagai pria. Para suami perlu mengecek diri dan memeriksa di masa lampau.

Hal-hal yang perlu diingat oleh istri :

  1. Istri tetap mengingat suami adalah kepala keluarga. Karier bisa meningkat, penghasilan bisa lebih besar tapi suami tetap perlu dihormati. Istri perlu bertumbuh secara spiritual.
  2. Dengan Kristus tetap sebagai Kepala rumah tangga, tetap menjadi istri yang baik bagi suaminya dan ibu bagi anak-anaknya. Distorsi-distorsi akan jauh lebih mudah diminimalisir bahkan dihindari dengan sikap yang tepat.

Firman Tuhan yang mendasari perbincangan ini diambil dari I Korintus 7:3, "Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap istrinya demikian pula istri terhadap suaminya". Lakukan kewajiban masing-masing, ada bagian suami dan ada bagian istri. Suami menghargai istri, menguduskan istri dengan pengorbanannya. Istri tunduk pada suami, menghormati suami. Kalau pola ini diterapkan bersama, maka kenaikan karier istri tidak menjadi masalah malah menjadi berkat bagi seisi rumah tangga.