Info Buku TELAGA

1. Tujuh Bantal Keluarga
2. Makna "Mengasihi" Suami kepada Istri
3. Makna "Tunduk" Istri kepada Suami
4. Terlepas tetapi Tidak Terputus
5. Jika Kita Berselingkuh
6. Pubertas Kedua: Mitos atau Realitas?
7. Pertengkaran: Bumbu atau Racun dalam Pernikahan?

Banyak orang tua merasakan kekhawatiran bahkan ketakutan yang dalam saat anaknya memasuki usia remaja. Dampak pergaulan, akses informasi media cetak dan elektronik yang begitu luas dan mudah didapat, memunculkan setiap harinya banyak berita mengerikan tentang remaja yang melakukan tindakan kriminak, tawuran, nge-geng, mengonsumsi serta kecanduan narkoba atau terjerumus pornografi. Kehidupan remaja tampak demikian rentan dari berbagai pengaruh buruk.

Oleh karena pornografi adalah dosa, maka ia akan mencemarkan hati dan membutakan mata sehingga kita tidak bisa lagi melihat Allah. Bagaimana mungkin kita melihat Allah yang mahakudus bila hati ini penuh dengan kenajisan dan pikiran yang penuh lumpur dosa?

Orang tua perlu mengetahui tentang hal apa saja yang menimbulkan stres bagi anaknya. Ada jenis stres yang sungguh diperlukan untuk membantu anak berkembang secara sehat. Orang tua juga perlu mewaspadai gejala anak yang mengalami stres berlebihan.

Tuhan menciptakan seks bukan saja sebagai sarana untuk melanjutkan keturunan tetapi juga sebagai wadah pernyataan cinta dan prajurit keintiman. "Jadikanlah seks sebagai bagian yang penting dalam pernikahan, namun jangan jadikan seks sebagai bagian terpenting."

Bila kebiasaan buruk terlanjut tebentuk, kebiasaan itu bisa berkembang menjadi sifat buruk. Tentu tidak mudahmembiasakan anak berbuat baik. Bercermin dari kelemahan diri ini, sangatlah penting bagi kita untuk juga menjaga anak percaya dan belajar dari firman Tuhan

Kita tidak mempunyai pengalaman menjadi orang tua: itu sebabnya kita mesti belajar bagaimana seharusnya menjadi orang tua. Sayangnya ada cukup banyak orang tua yang sesungguhnya tidak tahu bagaimana mengurus dan membesarkan anak dengan cara yang sehat. Oleh karena itu, marilah kita belajar menjadi orang tua yang baik sehingga pada akhirnya kita dapat membesarkan anak-anak yang sehat jasmaniah dan rohaniah.