Menolong Penderita Depresi

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T216A
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi & Ibu Winny Soenaryo, M.A.
Abstrak: 

Keingingan mengakhiri hidup, karena merasa hidup tidak ada gunanya itu adalah gejala yang serius yang dialami oleh penderita depresi yang berat. Jadi bagaiman kita harus menolong penderita depresi?

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Depresi sebetulnya sebuah istilah klinis, yang merujuk pada sebuah penyakit. Tapi akhirnya istilah depresi itu digunakan cukup kendor atau cukup longgar, yaitu suatu perasaan yang sedang turun atau sendu.

Ciri-ciri penderita depresi, yaitu:

  • Keinginan untuk hidup berkurang,
  • Semangat untuk menghadapi tantangan hidup benar-benar merosot.
  • Pengharapan akan masa depan sirna

Dalam kasus depresi yang berat, muncul gejala yang lebih serius yaitu

  • Keingingan mengakhiri hidup, karena merasa hidup tidak ada gunanya.
  • Muncul delusi-delusi-mempunyai keyakinan bahwa ada orang yang sedang membicarakannya, ada orang yang mau mengancamnya. Intinya orang ini dilanda ketakutan.

Untuk menolong penderita depresi, kita harus mengenali penyebabnya

  1. Disebabkan oleh hal-hal yang bersifat eksternal
    Contoh, seseorang yang di-PHK
  2. Disebabkan oleh hal-hal yang bersifat internal yaitu:
    • Masalah kejiwaan seseorang. Hal ini biasanya melanda orang-orang yang tidak bisa mengutarakan perkataannya, apa yang dialaminya selalu ditelannya. Hal-hal itu akhirnya membuat dia seperti busa yang terus menyerap tekanan, tidak bisa mengeluarkannya akhirnya orang itu mengalami depresi. Untuk menolongnya keluar dari depresi, yang akan kita coba ubah adalah kepribadiannya, cara dia hidup. Bahwa dia tidak bisa lagi seperti dulu, terus-menerus menerima, dia harus belajar mengeluarkan apa yang diterimanya sehingga perasaan-perasaan tersebut tidak mengendap masuk ke dalam dirinya.
    • Bersifat genetik-ada orang-orang yang membawa bakat atau kecenderungan untuk depresi. Dalam kasus seperti ini, artinya sejak lahir daya tampung terhadap stress kecil.

Depresi kalau berkembang menjadi depresi berat, akhirnya akan melibatkan halusinasi, kalau itu terus berlanjut akhirnya depresi itu bergerak dari gangguan depresi masuk ke dalam gangguan psikosis yaitu gangguan-gangguan yang lebih serius yaitu seperti schizophrenia.

Firman Tuhan berkata, "Tuhan itu tinggi, namun Ia melihat orang yang hina…" (Mazmur 138:6)

Comments

faktor-faktor apa yang menyababkan konselor depresi?

Seorang konselor adalah seorang manusia biasa. Jadi, sama seperti orang lain, ia pun tidak imun terhadap depresi. Mungkin satu faktor yang menguntungkannya adalah, ia sedikit lebih memahami penyebab depresi dan upaya penanggulangannya sehingga (mudah-mudahan) ia pun akan lebih siap menghadapinya. Lepas dari itu, kalau tidak berhati-hati, seorang konselor bisa terkena depresi akibat keletihan mental sebagai akibat dari "besar pasak daripada tiang" yaitu terlalu banyak memberi perhatian kepada orang lain dan kurang memelihara dan memenuhi kebutuhan pribadinya. Atau, hal lain yang kadang menjadi sumber frustrasi adalah rasa gagal atau tidak mampu memberi pertolongan yang maksimal kepada yang lain. Satu hal lainnya yang kadang juga menjadi sumber depresi adalah kesendiriannya yang akhirnya membuatnya merasa kesepian. Karena terlalu sering ia berperan sebagai penolong, pada akhirnya ia merasa tidak nyaman menceritakan masalah pribadinya. Alhasil beban hidupnya bertambah dan kekuatannya melemah, menyebabkan depresi. Salam : Tim Pengasuh Program TELAGA