Menjadi Mahasiswa Teologia

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T529B
Nara Sumber: 
Ev. Sindunata Kurniawan, M.K.
Abstrak: 
Ada lima formasi bagi mahasiswa teologia, yaitu formasi spiritualitas (relasi dengan Tuhan), formasi pengetahuan (biblika, sejarah gereja), formasi karakter dan kepribadian (kejujuran, integritas, kesabaran, gambar diri), formasi kepemimpinan (memimpin rapat, berorganisasi), formasi pelayanan (keterampilan menggali Firman, mengajar, menyanyi,menyusun bahan PA, memuridkan). Penting memiliki Kontrak Target Pertumbuhan, memiliki mentor dan teman sejenis KTB.
Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan
T 529 B "Menjadi Mahasiswa Teologia" dpo Ev. Sindunata Kurniawan, M.K.

Sekalipun disebut sekolah teologi atau sekolah alkitab, sekarang STT atau STFT, tapi sesungguhnya sekolah pendeta. Artinya yang dihasilkan adalah pendeta dalam keutuhannya, yakni: pikiran, perasaan, kehendak, atau jiwa seorang pendeta beserta kompetensi seorang pendeta. Maka ada lima formasi bagi mahasiswa teologi:

  1. formasi spiritualitas: relasi dengan Tuhan, aneka disiplin rohani
  2. formasi pengetahuan: teologi, biblika, sejarah gereja, wawasan dunia, ilmu sosial
  3. formasi karakter dan kepribadian: kejujuran, integritas, gambar diri, kesabaran, langkah iman, sopan, peka
  4. formasi kepemimpinan: merencana, memimpin rapat, berorganisasi
  5. formasi pelayanan: keterampilan menggali firman, berkhotbah, mengajar, menyanyi, melatih koor, mengiringi musik, PI, menyusun bahan PA, memuridkan

Sekalipun akreditasi dan nilai akademis itu penting, sisi-sisi lain perlu semakin diperhatikan. Sadari tren dosen sekolah teologi bergulat di aspek akademis dan penelitian empiris sehingga pemuridan mahasiswa bisa semakin terabaikan.

Maka krusial mahasiswa memiliki KTP tiap semester, kontrak target pertumbuhan, memiliki mentor dan teman sejenis KTB. Umpan balik sangat butuh didengar dan bahkan dicari. Ingat Johari Window: diri yang sehat adalah diri yang memperkecil ruang rahasia dan ruang buta dengan membuka diri dan menerima umpan balik. Sepakati untuk membentuk komunitas kasih karunia.

Terbukalah untuk konseling mendalam jika ada pola kebiasaan buruk dan pergulatan gambar diri buruk. Masa lalu terutama di masa 12 tahun pertama sangat mencetak jiwa. Pendekatannya tak cukup sebatas tahu dan berkomitmen. Namun, ada aspek afeksi, luka emosi yang perlu dipulihkan.

Membereskan beban masa lalu. Bandingkan : Scazerro, berkaitan dengan isu gambar diri dan motif. Bisa jadi mengerjakan pelayanan untuk pembuktian diri dan oleh motif amarah, kepahitan, kebencian. Datang ke sekolah teologi dengan keterikatan seksual (pornografi, masturbasi, seks luar nikah), kebiasaan berbohong, berhutang, bermuka dua, kepribadian bermasalah.

Asahlah integritas: dapat dipercayai: melakukan apa yang dikatakan, ada orang maupun tak ada orang tetap konsisten. Modal seorang pendeta adalah integritas, dapat dipercayai. Jika kehilangan integritas, kehilangan semuanya dan menjadi sebatas tukang atau teknisi belaka.

Dalam studi akademis, sepenuh hati, berintegritas, tolak plagiarisme dan mencontek. Ora et labora. Jika di-DO karena nilai akademis tak memenuhi standar, pilihlah STT yang standar akademis lebih rendah atau melayani Tuhan lewat jalur profesi umum.

Jika diskorsing atau di-DO karena nilai akademik di bawah standar yang telah ditentukan, jalanilah sepenuh hati dan bersedia dimentoring. Mundur dua langkah untuk maju tiga langkah.

Dalam praktik pelayanan

Saat tugas pelayanan akhir minggu, praktik 2 bulan, 1 tahun (beberapa STT tidak ada), jalani sepenuh hati. Bangun etos pelayan Tuhan. Melakukan sepenuh hati untuk Tuhan. Kecerdasan emosi dan kecerdasan sosial diasah:

  • bekerjasama dan bukan berkompetisi untuk pembuktian diri dengan mahasiswa STT lain
  • mendukung dan bukan beroposisi terhadap gembala maupun berkubu.
  • bersedia untuk memuliakan gembala setempat: ide diberikan ke gembala dan izinkan gembala yang ambil kemuliaan.
  • Laporkan senantiasa ke dosen pembimbing untuk setiap gesekan.
Dalam mengenali profil pelayanan

Lakukan semua tugas di kampus maupun ladang pelayanan sepenuh hati. Ajang eksplorasi Profil Pelayanan: Profil Keterbebanan, Profil Kemampuan (karunia dan keterampilan), Profil Kepribadian.

Hal minat jadi misionaris, carilah misionaris dan cari tahu bagaimana kehidupan seorang misionaris melalui wawancara intensif. Usahakan untuk bersekolah teologi di sekolah yang menerapkan kehidupan multikultural untuk membangun mentalitas seorang misionaris. Dan jalani pola kehidupan yang sederhana.

Dalam hal keuangan dan gaya hidup

Terapkan gaya hidup fungsional: sederhana. Melangkah dengan iman. Berintegritas. Jujur. Buat pembukuan keuangan.

II Timotius 21:2, "Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaaan yang mulia". "