Anak yang Membangkang

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T030A
Nara Sumber: 
Dr. Vivian Andriani Soesilo & Pdt.Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 

Dalam materi ini dijelaskan bahwa anak yang membangkang tidak tergantung pada usia berapakah hal itu terjadi, akan tetapi yang perlu diperhatikan adalah dalam hal ini orangtua yang perlu mengoreksi diri kenapa anak tidak mau menurut. Dan mengarahkan anak tanpa menghancurkannya. Namun sifat membangkang juga karena adanya sifat genetic atau bawaan.

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Yang sering kali banyak dikeluhkan oleh orang tua adalah menghadapi anaknya yang membangkang. Orang tua perlu menyelidiki diri sendiri dulu mengapa anak saya tidak mau menurut, kalau memang itu terjadi setiap hari. Mungkin saja ada sesuatu di dalam diri orang tua yang membuat anak tidak mau menurut. Mungkin cara memberikan perintah, cara orang tua berbicara, sikap orang tua, jadi kalau anak selalu memberontak, orang tua mungkin bisa mencoba untuk melihat diri sendiri terlebih dahulu.

Atau bisa juga kita memahami masalah ini dari segi genetik. Dalam pengertian tidak semua anak dilahirkan sama, jadi ada anak yang bawaannya memang penurut dan ada anak yang bawaannya keras. Anak-anak yang bawaannya keras cenderung untuk membangkang. Istilah yang kita gunakan adalah anak-anak yang senantiasa mengetes atau menguji otoritas kita sebagai orang tua.

Dalam membesarkan anak yang berkemauan keras (strong willed) prinsipnya adalah bagaimana kita mengarahkan tanpa menghancurkannya. Artinya perlu suatu keseimbangan antara sikap yang mengarahkan tapi tidak menghancurkan. Dengan memberikan penjelasan yang masuk akal, yang logis dan konsisten lebih efektif untuk mengarahkan anak-anak yang keras kepala ini.

Roma 12:4, "Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama, demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus."

Ayat ini sebagai perefleksian bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang tidak menjemukan, Tuhan yang kreatif. Jadi Dia menciptakan manusia berdasarkan keunikannya masing-masing dan masing-masing mempunyai tempat dalam tubuh Kristus. Jadi anak yang keras kepala sebetulnya mempunyai tempat dalam tubuh Kristus.

Salah satu murid Tuhan Yesus yang keras kepala sebetulnya adalah rasul Paulus, Tuhan memakai dia dengan luar biasa, tapi ada yang berhati lembut juga seperti Yohanes. Jadi masing-masing memang tidak sama, kita jangan merasa sial betul karena saya mempunyai anak yang membangkang, ini adalah pemberian Tuhan dan pasti ada tempatnya nanti dalam pekerjaan Tuhan.