Berita TELAGA
Menghargai Orang Lain
Berita Telaga Edisi No. 40 /Tahun IV/ Desember 2007/
Diterbitkan
oleh Lembaga Bina Keluarga Kristen (LBKK)
Sekretariat: Jl. Cimanuk 58 Malang 65122 Telp./Fax.:0341-493645 Email: telaga@indo.net.id
Website: http://www.telaga.org Pelaksana: Melany N.T., Dewi K. Megawati
Account :BCA Cab. Malang No. 011.1658225 a.n. Melany E. Simon
MENGHARGAI ORANG LAIN
Berbicara tentang menghargai orang lain, ada dua tipe orang yaitu:
- Orang yang tidak tahu bagaimana caranya memuji atau menghargai orang lain.
- Orang yang tidak mau memuji atau menghargai orang lain.
Kedua tipe ini bisa bersumber dari satu keluarga yang sama, yaitu: Orang-orang yang biasanya dibesarkan dalam rumah yang hampa pujian atau tanggapan positif dari orangtuanya. Akhirnya mereka hidup di dalam tuntutan sehingga tidak pernah atau jarang sekali mereka memenuhi tuntutan itu karena tidak mendapatkan tanggapan positif dari orangtuanya. Mereka selalu melihat diri mereka sebagai orang yang tidak mempunyai keberhasilan, tidak pernah dipuji. Karena tidak pernah men-dengarkan pujian, akhirnya tidak tahu bagaimana caranya memberikan pujian atau menghargai orang lain. Dari keluarga yang sama juga bisa muncul seseorang yang sebetulnya tahu bagaimana caranya memuji orang, tapi tidak mau melakukannya. Kenapa? Sebab dia merasa dia pun dulu tidak pernah mendapatkan pujian atau penghargaan dari orang lain, maka sekarang orang pun tidak akan mudah mendapatkan pujian atau penghargaan dari dia.
Namun sebenarnya mereka bisa belajar untuk menghargai orang lain, langkah satu-satunya adalah coba melihat perubahan atau kemajuan atau hal yang positif sekecil apa pun pada diri orang lain.
Ada satu alasan kenapa seseorang patut menerima pujian atau penghar-gaan yaitu orang itu telah berusaha.
Selain kita memberikan pujian dan penghargaan melalui kata-kata, ada hal yang memang tidak terungkapkan melalui kata-kata namun terbaca jelas adalah sikap hormat.
Tiga dampak positif yang akan timbul kalau kita memberikan penghargaan kepada orang lain, yaitu:
- Orang lain akan lebih termo-tivasi untuk menjadi lebih baik.
- Orang lain akan lebih mau dekat dengan kita
- Orang tersebut nantinya juga akan lebih mudah menghargai orang lain pula, sebab mereka sudah menerimanya dari kita.
Orang yang bisa menghargai, memberikan penghargaan kepada orang dan bisa memuji orang, menjadi orang yang dikasihi, orang yang akan mendapatkan reputasi yang baik pula. Tidak mahal, tetapi kenapa kita tidak mau melakukannya?
MENGENAL LEBIH DEKAT
Sudah beberapa kali Telaga berusaha untuk bekerjasama dengan salah satu radio di Semarang namun baru pada pertengahan September 2007 Tuhan membuka jalan sehingga Telaga bisa disiarkan oleh Radio AGAPE FM. Radio ini berada di bawah naungan Gereja Isa Almasih Jemaat Pringgading. Radio Agape FM melalui frekuensi 107.5 MHz. menjangkau kota Semarang dan luar kota Semarang. Telaga disiarkan pada hari Rabu dan Jumat jam 09.00 WIB.
Apabila Anda tinggal di kota Semarang atau kerabat Anda tinggal di sana, silakan mendengarkan program Telaga melalui Radio Agape.
KEUANGAN
Pemasukan bulan ini: | |
Sumbangan dari : | |
Radio Suara Gratia di Cirebon : | Rp. 200.000,00 |
Hasil penjualan kaset dll. | Rp. 50.500,00 |
Total pemasukan sebesar | Rp. 250.500,00 |
Pengeluaran TELAGA bulan ini | Rp. 5.459.581,00 |
DOAKANLAH
Bersyukur sampai akhir tahun 2007, TELAGA telah disiarkan oleh 42 radio.
Bersyukur 11 naskah telah selesai. Doakan untuk penyelesaian 1 naskah lagi yang dikerjakan oleh Sdri. Sari Kartika sehingga seluruhnya 12 judul bisa disiapkan untuk dicetak oleh Metanoia Publishing.
Bersyukur karena cukup banyak pengunjung situs TELAGA yang mendapat berkat. Doakan untuk rekan-rekan di YLSA (Solo) yang terlibat dalam situs ini.
Doakan untuk para konselor, baik yang melayani klien secara langsung maupun yang menjawab surat-surat melalui pos dan email.
Bersyukur karena pemilik rumah Jl. Cimanuk 56 memperkenankan beberapa ruangan untuk digunakan oleh TELAGA. Doakan untuk dana yang diperlukan guna renovasi rumah tersebut (a.l.dinding yang lembab dan penggantian lantai).
Doakan untuk Sdr. Robby Prasetyo Rahardjo, putra ke-2 dari Bp.& Ibu Basoeki Rahardjo, yang akan menikah dengan Shirley Soelistyowati pada tgl. 5 Januari 2008 yad.
TELAGA MENJAWAB
Tanya:
Saya tergugah saat mendengarkan acara "Telaga" di Radio Maestro tentang "Makna Ditemani". Saya ingin tahu lebih lanjut kiat-kiat apakah yang mungkin masih dapat saya lakukan untuk menyelamatkan keutuhan rumah tangga kami. Suami saya tampaknya merasa asing di rumah kami bahkan sudah 2 tahun dia meninggalkan saya dengan alasan "Tidak cocok" dan saya mendapat kabar bahwa dia tinggal di rumah seorang teman wanitanya yang telah berstatus janda. Saya tinggal bersama dua orang anak kami. Suami pulang tidak menentu, kadang sesukanya sendiri saja. Saya coba bertahan hari lepas hari dengan bekerja dan mendidik anak-anak kami, namun kesedihan tidak pernah lepas dari dalam hati ini. Berat rasanya menanggung segala urusan rumah tangga sendirian.
Jawab:
Sebelum pertanyaan di atas dijawab, mungkin ada baiknya ibu memikirkan dan mengevaluasi apa sebenar-nya yang menyebabkan suami ibu tampaknya merasa asing di rumah sendiri. Kalau sudah dua tahun ia meninggalkan ibu, apa-kah suami ibu pernah menge-mukakan alasan mengapa ia merasa tidak cocok?
Beberapa kiat yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan keutuhan rumah tangga ibu adalah :
Tekunlah berdoa dan berharap kepada Tuhan. Mintalah kesabar-an, kekuatan, dan hikmat dari TUHAN untuk menghadapi persoalan ini.
Cobalah menjalin komunikasi yang lebih sering dengan suami, baik melalui surat, telepon atau handphone (SMS).
Carilah kesempatan untuk bicara empat-mata dengan suami mengenai apa yang telah terjadi selama ini. Dan mintalah maaf kalau ternyata ibu berbuat kesalahan yang menyebabkan suami merasa tidak betah di rumah.
Mintalah bantuan dari pihak ketiga untuk membimbing Ibu dan suami dalam mengatasi masalah yang ada. Mungkin orang tua, anggota keluarga yang mempunyai hubungan yang dekat, konselor atau rohaniwan di gereja.
Apakah ada kemungkinan Ibu dan anak-anak pindah ke tempat suami bekerja? Jika ada, usahakanlah untuk bergabung dan tinggal bersama suami.
Siapkanlah hati Ibu dan anak-anak untuk segala kemungkinan yang terburuk, yaitu jika suami Ibu tidak juga berubah dan tidak mau meninggalkan teman wanitanya.
Jangan sampai Ibu bercerai. Dalam Alkitab dengan tegas dikatakan bahwa Tuhan tidak menghendaki perceraian. Baca di Matius 19:8-9 dan 1 Korintus 7:10-11.
Memang tidak mudah untuk mengatasi kesedihan karena "ditinggalkan" suami, selain itu Ibu juga harus bekerja dan membimbing anak-anak.
Ibu perlu teman untuk berbagi/ sharing sehingga tidak menang-gung sendiri beban berat di hati.
Ajaklah anak-anak untuk mendoakan masalah ini dan secara khusus ajak mereka berdoa bagi ayahnya.
Perbanyak waktu untuk berdoa dan membaca Firman Tuhan. Karena semua ini merupakan sumber penghiburan. Ada beberapa ayat yang memberi penghiburan bagi Ibu, yaitu dari kitab Nahum 1 : 7 dan Ratapan 3: 21-25.
KOMENTAR PENDENGAR
Ibu Novie seorang Tim musik di Jakarta, merasa senang membaca berbagai komentar yang di muat dalam artikel2 ini, semoga Tegur Sapa Gembala Keluarga ini dapat terus dikembangkan..........
Bp. Fendi Sugiharto seorang Jemaat di Temanggung bersyukur menemukan situs ini, karena sangat membantu untuk mencari artikel dalam membuat warta jemaat di gerejanya.
HARAPAN
Ada 4 lilin yang menyala, sedikit demi sedikit habis meleleh. Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka.
Yang pertama berkata : "Aku adalah Damai namun manusia tak mampu menjagaku: maka lebih baik aku mematikan diriku saja" Demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin padam.
Yang kedua berkata : "Aku adalah Iman sayang aku tak berguna lagi. Manusia tak mau mengenalku untuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala." Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.
Dengan sedih giliran Lilin ketiga bicara : "Aku adalah Cinta tak mampu lagi aku menyala. Manusia tidak lagi memandang dan mengganggapku berguna. Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang mencintainya, membenci keluarganya."
Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah Lilin ketiga.
Tanpa terduga...
Seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar, dan melihat ketiga Lilin telah padam.
Karena takut akan kegelapan itu, ia berkata: "Ekh apa yang terjadi? Kalian harus tetap menyala. Aku takut akan kegelapan!" Lalu ia menangis tersedu-sedu.
Lalu dengan terharu Lilin keempat berkata: "Jangan takut, janganlah menangis. Selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga Lilin lainnya : Akulah HARAPAN"
Dengan mata bersinar, sang anak mengambil Lilin HARAPAN yang ada dalam hati kita ...
... dan masing-masing kita semoga dapat menjadi alat, seperti sang anak tersebut, yang dalam situasi apa pun mampu menghidupkan kembali Iman, Damai, Cinta dengan HARAPAN-nya!!!
Apa yang tidak pernah mati hanyalah HARAPAN yang ada dalam hati kita ...
Dikutip dari "Amazing Love" - Radio Kabar Baik
Mengucapkan :