Berita TELAGA

Tetap Orang Tua Walaupun Sudah Tua (I + II)

Versi printer-friendly
Juni



"TETAP ORANG TUA
 WALAU SUDAH TUA (I+II)"

Masalah anak tidak berhenti sewaktu mereka akil balig; tidak jarang, justru setelah anak dewasa barulah masalah muncul. Berikut akan dibahas beberapa masalah yang timbul setelah anak dewasa.

  1. PILIHAN STUDI DAN KARIER.
    Kadang anak memilih jurusan studi dan karier yang kita lihat keliru karena tidak pas dengan dirinya. Masalahnya adalah, anak tidak bersedia menerima nasihat yang kita berikan. Apakah yang mesti kita perbuat? Berikanlah pengarahan supaya anak menyadari plus-minus pilihan itu, kemudian serahkan keputusan akhir kepada anak. Walau kita tahu anak mengambil pilihan jurusan dan karier yang salah, kita tidak dapat berbuat banyak. Makin kita menyuarakan ketidaksetujuan, makin anak bersikukuh. Jadi, lebih baik biarkan setelah kita memberikannya saran.
  2. PILIHAN PASANGAN HIDUP.
    Masalah ini peka karena DAMPAK komentar kita yang negatif dan tidak mendukung bisa berujung panjang, baik pada pernikahannya maupun relasi kita dengan menantu. Jadi, apakah yang mesti kita perbuat bila kita tidak menyetujui relasinya? Pada prinsipnya lebih baik jelas daripada mengambang, dalam pengertian, jika kita tidak setuju, katakanlah tidak setuju, daripada memberi kesan setuju tetapi sebenarnya tidak. Terpenting adalah obyektif dan alkitabiah. Berikut dipaparkan berapa contoh dasar ketidaksetujuan:
    • Karakter atau perangai yang buruk
    • Kebiasaan hidup yang buruk
    • Latar belakang keluarga yang buruk
    • Relasi dengan orang yang buruk
    • Percekcokan yang tiada akhir
    • Iman yang berbeda/tidak beriman
  3. PILIHAN IMAN KEPERCAYAAN.
    Sewaktu anak kecil, anak mengikuti keputusan kita tetapi setelah dewasa, belum tentu ia bersedia memeluk iman kepercayaan kita. Jika itu yang terjadi, sedapatnya kita melakukan beberapa hal berikut ini:
    • Ajaklah ia untuk berdialog. Dengarkanlah dasar penolakannya dan akuilah kesalahan bila itu memang terjadi.
    • Bila anak memutuskan meninggalkan iman, tetap pelihara relasi dan tunjukkan kasih, tanpa mengkompromikan batas.
  4. PILIHAN GAYA HIDUP DAN NILAI MORAL.
    Sudah tentu bila anak memilih gaya hidup yang sarat dengan dosa, kita mesti mengambil sikap yang jelas lewat langkah berikut ini:
    • Kita tidak boleh bersikap plin-plan: tidak menyetujui tetapi menikmati buahnya
    • Kita mesti membatasi dan mengubah relasi; kita tidak lagi seakrab dulu.
    • Kita tidak menutupi perbuatannya, apalagi membelanya.
  5. RELASI KITA DENGAN MENANTU DAN BESAN.
    Bila itu yang terjadi, lakukanlah beberapa hal berikut ini:
    • Introspeksi diri. Jika ada dosa atau kesalahan pada diri kita, akuilah di hadapan menantu atau besan dan mintalah maaf kepadanya. Kita mesti melakukan bagian kita—meminta maaf, mengambil inisiatif, memberi maaf—kemudian menyerahkan selebihnya kepada Tuhan.
    • Kedua, bila kesalahan ada pada menantu atau besan, jangan menegurnya secara langsung. Bicarakanlah dengan anak, kemudian serahkan masalah itu kepada anak. Anak dalam posisi terjepit; jika kita menekannya, ia bertambah stres. Jadi, tunjukkan pengertian kepada anak.

    Firman Tuhan mengingatkan di Amsal 19:21, "Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana." Sewaktu anak kecil, kita membuat rencana untuknya dan untuk diri kita pula, tetapi tidak selalu rencana atau angan-angan itu menjadi kenyataan. Rencana Tuhanlah yang akan terlaksana. Jadi, senantiasa berserahlah kepada keputusan Tuhan. Tugas kita adalah membesarkan anak sesuai jalan Tuhan. Biarlah Ia menentukan hidup anak kita.</li>

  6. Masalah keenam yang adakalanya timbul setelah anak dewasa adalah MASALAH DALAM PERNIKAHAN ANAK.
    Nah, bila relasi nikah anak memburuk, bersikaplah obyektif dan berdirilah di atas kebenaran, bukan di atas hubungan darah. Sebaiknya rujuklah mereka untuk mencari pertolongan dari pihak ketiga, bukan dari kita, sebab bagaimanapun kita terikat hubungan keluarga.
  7. KEPEDULIAN ANAK TERHADAP KITA, ORANG TUANYA.
    Setelah anak dewasa dan kita tua, barulah kita dapat melihat warna anak yang sesungguhnya. Ada yang egois dan tidak peduli orang tua; ada yang sayang dan peduli orang tua. Bila itulah yang terjadi, kita tidak perlu menuntut; terimalah kenyataan. Tidak apa kita menjadi dekat dengan anak yang lebih peduli dengan kita dan tidak dekat dengan yang tidak peduli dengan kita.
  8. KETIDAKHARMONISAN HUBUNGAN DENGAN KAKAK-ADIKNYA.
    Ketidakcocokan di antara kakak dan adik mencapai puncaknya pada saat anak dewasa. Pada umumnya persaudaraan mengalami perubahan drastik setelah anak dewasa, baik dikarenakan karakter maupun pasangan.
  9. KESULITAN EKONOMI.
    Pada kenyataannya tidak semua anak akan mencapai kemapanan ekonomi. Jika itu yang terjadi, sebaiknya kita tidak meminta bantuan dari anak yang lain. Usahakanlah menolongnya dari kantong sendiri. Jika kakak atau adik tidak mau menolong, belum tentu ia salah, sebab adakalanya kesulitan ekonomi disebabkan oleh diri sendiri. Tetapi jika tidak, namun tidak ada yang mau menolong, kita patut bersedih.
  10. SAKIT PENYAKIT,
    baik FISIK maupun JIWA. Hidup tidak ideal; kadang di usia yang relatif muda, anak menderita sakit, baik fisik atau jiwa, yang membuatnya tidak lagi produktif. Bila itu yang terjadi, kita mesti mengajak keluarga berbicara dan memikirkan jalan keluar. Jika kakak-adik bersedia membantu, baik. Jika tidak, itu pertanda, mereka tidak peduli.

Amsal 20:29 berkata, "Hiasan orang muda adalah kekuatannya dan keindahan orang tua ialah uban." Pada waktu muda, kita masih kuat dan dengan kekuatan yang kita miliki, kita menyelesaikan masalah yang muncul. Pada saat tua, kita tidak lagi memiliki kekuatan; kita sudah lemah. Yang tersisa adalah iman dan hikmat yang keluar dari tempaan hidup. Kita tidak lagi bersandar pada kekuatan sendiri; kita bersandar pada hikmat dan pemeliharaan Tuhan. Inilah keindahan kita pada usia tua.

Ringkasan T533 A+B

Oleh Pdt. Dr. Paul Gunadi

Simak judul-judul lainnya yang ada hubungannya dengan "KELUARGA" di

 www.telaga.org




PERTANYAAN :

Saya berusia 50 tahun, orang tua tinggal satu yang masih hidup, usianya 76 tahun. Pada waktu berusia 63 tahun menikah lagi dengan yang berusia 40 tahun sampai dengan saat ini usia perkawinan mereka lebih kurang 13 tahun, sebelum menikah pernah berbuat tidak senonoh dengan istri saya dan istri saya pun melayaninya karena orang tua menggoda terus dan itu sudah diselesaikan kendatipun begitu berat. Saat ini ada sebagian harta dalam bentuk tanah, tapi beliau menginginkan lebih banyak bagiannya dari kami, anak yang berjumlah 4 orang. Sikap apa yang bijaksana yang harus saya lakukan ? Sementara kami juga berkekurangan sebagai dampak perbuatan tidak senonoh itu dan untuk pendidikan cucunya pun cenderung masa bodoh.

Salam : Bp. S.H. 


JAWABAN :

Menjumpai Bp.S.H.,
Terima kasih sudah berbagi beban dengan Telaga. Saya tidak dapat membayangkan berapa terlukanya hati Bapak disakiti oleh istri dan ayah dalam peristiwa kelam tersebut. Meski Bapak mengatakan bahwa hal itu sudah diselesaikan, namun dari isi surat Bapak tampak hati Bapak masih berat untuk berdamai dengan hal ini. Ditambah sikap orang tua Bapak yang sangat tidak bertanggungjawab, cenderung mementingkan diri sendiri, memaksakan hak dan masa bodoh dengan anak cucunya sendiri.

Sikap bijaksana yang harus Bapak lakukan dalam hal ini :

  1. Sudah tentu yang pertama adalah mengampuni orang tua dan istri Bapak. Tentu ini bukan perkara mudah, tapi kenyataan bahwa peristiwa ini telah berlalu belasan tahun dan sudah diselesaikan (sebagaimana yang Bapak ungkapkan) menunjukkan Bapak memiliki kebesaran hati memberikan pengampunan meskipun Bapak masih merasa berat. Pengampunan yang Bapak berikan ini bersifat terus-menerus. Ketika Bapak kembali teringat dan merasa berat, Bapak perlu ambil waktu untuk berdoa di harapan Tuhan dan memberikan pengampunan kembali. Proses ini bisa panjang, tetapi ini adalah suatu proses sikap bijaksana yang dapat Bapak teladani dari Tuhan Yesus yang bersabar mengampuni setiap kita.
  2. Kedua, serahkan kepada Tuhan. Firman Tuhan di 1 Petrus 5:7 berkata, "Serahkanlah segala kekhawatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu". Jadi ini adalah bagian dari pergumulan Bapak yang perlu diserahkan kepada Tuhan. Memang tidak mudah menghadapi keadaan yang berkekurangan. Di sisi lain, orang tua Bapak tampaknya memang cukup keras dengan keinginannya, tidak mau mengalah dan tidak mau mengerti kesulitan Bapak. Jika Bapak juga bersikeras memerjuangkan hak Bapak atas tanah tersebut, saya khawatir akan timbul konflik masalah baru. Saran saya, sebaiknya Bapak mengalah sebagai wujud kasih dan hormat Bapak terhadap orang tua (meskipun sulit). Pada sisi lain, Bapak gumulkan dalam doa dan coba mencari peluang usaha atau pekerjaan (tambahan) yang dapat memenuhi kebutuhan keluarga Bapak.

Kiranya Tuhan Yesus Kristus dengan kuasa-Nya yang ajaib menolong Bapak melalui kesulitan ini dan mencukupkan segala kebutuhan Bapak bersama keluarga. Tuhan memberkati Bapak !

Salam, Hendra


Kesaksian Ibu Lilik Suharmini Perry dari Ruteng, Flores.

Shalom …….salam sejahtera,

Saya ingin menyaksikan kebaikan Tuhan yang saya alami dalam hidup saya. Benar satu pernyataan bahwa mujizat-Nya bukan hanya terjadi pada dua ribu tahun lalu di masa-masa pelayanan Tuhan Yesus, tapi mujizat itu tetap ada hingga saat ini bagi orang-orang yang percaya dan berharap kepada-Nya. Banyak hal yang Tuhan buat dalam hidup saya sampai saat ini. Kalau saya ada, anak-anak bertumbuh dengan sehat dan bisa sekolah semua itu adalah pekerjaan Tuhan yang ajaib dalam hidup saya. Tapi saya tidak akan menceritakan semuanya.

Dalam kesempatan ini saya menuliskan pekerjaan ajaib Tuhan dalam hidup kami tepatnya 15 tahun yang lalu. Pada saat saya hamil putri kedua kami. Saya seorang ibu yang bekerja, jadi sampai usia kehamilan 9 bulan saya tetap beraktifitas, bekerja di kantor. Jarak dari rumah ke kantor kurang lebih 6 km. dan sehari-hari saya membawa motor.

Suatu hari ketika saya USG ke dokter kandungan, dokter mengatakan posisi bayi adalah sungsang. Dan usia 9 bulan menurut dokter sudah mustahil untuk balik ke posisi normal. Jadi disarankan menetapkan jadwal untuk operasi. Mendengar berita seperti ini, pikiran saya sudah jauh sekali, terus terang pikiran langsung ke masalah biaya ya. Mengingat kondisi keuangan kami yang tidak memungkinkan untuk membiayai operasi. Saya pulang dari USG sambil menahan air mata yang tidak mau berhenti. Sambil menguatkan hati dan percaya Tuhan pasti bekerja menyatakan kemuliaan-Nya. Setiap malam saya berdoa saya menumpangkan tangan di kandungan, saya katakan kamu lahir normal, sehat, lengkap, sempurna lahir menjadi bayi yang sehat.

Singkat cerita kami menetapkan 21 April 2009 untuk operasi. Sebelum masuk ke RS untuk operasi, Hari Minggu waktu ibadah saya minta agar didoakan oleh gembala kami sambil menaruh minyak urapan bahwa kemuliaan Tuhan dan pembelaan Tuhan dinyatakan melalui peristiwa kandungan yang sungsang ini. Hati saya dipenuhi dengan damai, tenang tidak ada rasa takut sedikit pun. Saya percaya Tuhan pegang kendali atas semuanya.

Malam sebelum operasi, saya sudah dilengkapi dengan infus dan kateter.

Sementara saya ada di pembaringan RS, sepanjang malam saya tidak bisa tidur. Kanan kiri saya mendengar suara bayi menangis, ibu-ibu yang masih dalam pengaruh anestesi berteriak atau bicara sembarang. Karena di dalam kamar ada beberapa pasien, ibu yang habis melahirkan, atau habis operasi steril. Dalam hiruk pikuk seperti itu hati saya terus diingatkan akan pujian yang liriknya

Telah kulihat bukti kasih-Mu

Kau menderita gantikanku

Dengan darah-Mu Kau slamatkanku kini kuhidup menyenangkan-Mu

Bait pujian ini yang terus terngiang di telinga dan hati saya. Dan sementara dalam perut saya, bayi bergolak luar biasa. Semacam dia sedang berputar posisi. Pada umumnya kandungan usia 9 bulan, pergerakan bayi dalam kandungan sudah terbatas. Tapi malam itu saya merasakan pergerakan yang luar biasa.

Singkat cerita, pagi datanglah observasi dari tim dokter untuk memeriksa. Dan mereka langsung tertuju kepada saya yang akan menjalani operasi pagi itu. Begitu dokter memeriksa, menyentuh bagian kandungan saya, dokter sempat terkejut dan berucap, "Ibu ini terima mujizat Tuhan, karena adek bayinya sudah dalam posisi normal". Dan mereka tim dokter mengucapkan selamat kepada saya. Begitu mendengar perkataan dokter, hanya rasa syukur Puji Tuhan dan terima kasih yang saya sampaikan, Tuhan Yesus membuat mujizat dalam hidup saya.

Rupanya pergolakan luar biasa yang saya rasakan semalam, ada tangan Tuhan yang bekerja membalikkan posisi bayi saya ke posisi normal.

Akhirnya dokter mengatakan kita observasi dulu beberapa waktu apakah akan ada tanda melahirkan normal. Satu, dua hari belum juga ada tanda-tanda melahirkan, saya macam orang sakit yang berbaring di RS, akhirnya saya minta pulang. Baru kurang lebih dua minggu kemudian tepatnya tanggal 6 Mei 2009 akhirnya saya melahirkan seorang bayi perempuan dengan berat 3,2 kg dalam keadaan normal dan sehat, diberi nama Michelle Agatha Perry.

Puji Tuhan, semua karena Tuhan yang sesungguhnya dalam hal terkecil sekalipun dalam hidup kita, selalu peduli bagi orang-orang yang percaya dengan sungguh dan menaruh pengharapan kepada-Nya.

Apapun yang menjadi pergumulan kita semua, datang dengan sungguh di hadapan Tuhan. Dia Allah yang tidak pernah sekalipun meninggalkan kita, bahkan tidak pernah sekalipun membiarkan kita.

Kemuliaan hanya bagi nama Tuhan Yesus, kiranya kesaksian ini dapat menjadi berkat bagi kita semua dan nama Tuhan Yesus dipermuliakan, Amin.

-----------------------------

Catatan: Ibu Lilik Suharmini Perry pernah membantu di Telaga selama 5 tahun 5 bulan, mulai 15 Maret 2001 sampai dengan 22 Agustus 2006.



"TERUSLAH TERTAMBAT"

Oleh: Ev. Dian Mailina, M.A.K.P. *)

Jika Anda pernah menghabiskan waktu di atas perahu di lautan, Anda pasti tahu bagaimana rasanya melihat ke atas dari air, dan kemudian tiba-tiba menyadari bahwa Anda telah menyimpang dari jalur awal. Tanpa sebuah jangkar, tidak ada yang bisa menahan Anda dan perahu Anda di tempat. Demikian pula, gelombang opini dunia ini seperti air lautan yang selalu berubah-ubah dan tidak stabil. Ketika badai hidup melanda, rasanya lebih sulit untuk membedakan apa yang sedang terjadi, dengan jelas mengenali kehendak Tuhan.

Dalam suratnya kepada orang-orang percaya di Roma, dimana tren budaya sama mengombang-ambingkan seperti tren budaya kita saat ini, rasul Paulus menulis hal ini: "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna" (Roma 12:2).

Jadi, bagaimana kita bisa memperbarui pikiran kita dengan hal-hal yang benar? Bagaimana kita bisa menguji dan mengenal kehendakTuhan? Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk dapat memperbarui pikiran dengan hal-hal yang benar dan mengenal kehendak Tuhan:

Pertama, Keep Listening. Teruslah mendengarkan-Nya. Kita dapat mengetahui kisah kasih Tuhan dan memahami isi hati Tuhan dengan membaca atau mendengarkan Firman-Nya. Kita lebih rentan terhadap tipu daya, apabila kita tidak pernah mengenal dan mengetahui Kebenaran. Ketika kita menambatkan diri pada Kebenaran, maka kebohongan kehilangan kekuatannya.

Kedua, Keep Talking. Teruslah berbicara kepada-Nya dengan sejujurnya dan seterbukanya. Teruslah berbicara dengan Tuhan sepanjang hari kita. Ajukan pertanyaan-pertanyaan sulitmu kepada-Nya, datanglah kepada-Nya dengan membawa bebanmu, dan sembah pujilah Dia atas kebaikan-Nya, atas kebaikan yang kita lihat dan rasakan di sekitar kita. Berkomunikasi dengan Pencipta kita, membuat kita tetap tertambat pada Sang Pencipta kita.

Ketiga, Keep Learning. Teruslah belajar. Kita tetap bisa dengan rasa ingin tahu kita sambil menyaring informasi apa yang kita masukkan ke dalam pikiran kita. Kita perlu memerhatikan apa yang kita tonton, apa yang kita dengarkan, dan siapa yang kita izinkan untuk berbicara dalam hidup kita.

Kita dapat menahan diri untuk tidak hanyut dengan arus tren budaya zaman, dengan cara menambatkan diri pada Kebenaran yang adalah firman yang berasal dari Tuhan sendiri. Tinggal diam di dalam-Nya dan berpaut hanya kepada-Nya.

*) Ev. Dian Mailina, M.A.K.P. berasal dari Manado



Oleh: Sri Wahyuni, M.Th in Counseling

Telaga Pengharapan bekerjasama dengan Setitik Cahaya Genz mengadakan kelas konseling untuk kaum awam dengan topik "Diri yang Diabaikan." Pada tanggal 7 Juni 2024, Sri Wahyuni, M.Th. in Counseling, konselor Telaga Pengharapan mendapat kesempatan untuk menyampaikan materi tentang "Batasan." Kelas ini diikuti oleh 19 orang peserta.

APA ITU BATASAN?

Batasan adalah garis batas yang ditetapkan seseorang untuk menjaga privasi dalam relasi dengan orang lain. Menetapkan batasan itu penting untuk menjaga kesejahteraan pribadi, melindungi kesehatan mental dan membangun relasi yang sehat. Terdapat tujuh area batasan pribadi yang perlu dijaga, mencakup: fisik, emosional, mental, spiritual, seksual, material dan waktu.

MANA YANG MENGGAMBARKAN DIRIMU?

Bagi sebagian orang menetapkan batasan bukanlah perkara yang mudah. Weak boundaries adalah kelompok orang yang sulit berkata tidak dan lemah dalam menetapkan batasan. Sebaliknya Rigid boundaries, kelompok orang yang memiliki batasan yang kaku, sehingga dia cenderung membangun tembok/mengisolasi diri. Yang terakhir, Healthy boundaries adalah kelompok orang yang mampu menetapkan batasan yang sehat dalam relasi dan kehidupannya.

BAGAIMANA MEMBANGUN BATASAN YANG SEHAT?

Ada empat langkah yang dibutuhkan untuk membangun batasan yang sehat, terangkum dalam akronim SAFE, yaitu:

S_elf-awareness: Sadar bahwa setiap orang butuh privasi.

A_ssertive: Komunikasikan batasan dengan jelas dan asertif.

F_indhelp: Carilah bantuan ketika sulit menetapkan batasan.

E_xercise: Latihan, latihan & latihan.



MENGAPA BEBERAPA ORANG SULIT MENETAPKAN BATASAN?

Pertama, tipe people pleaser yang cenderung menyenangkan orang lain dan mengabaikan kebutuhan pribadi. Kedua, orang yang dibelenggu oleh perasaan rendah diri, menganggap orang lain penting, sedangkan dirinya bukan siapa-siapa. Ketiga, merasa takut akan konsekuensi sosial, sehingga seseorang tidak berani menolak dan cenderung menuruti kemauan orang lain.

"BATASAN menjadi AREA AMAN bagi seseorang untuk BERTUMBUH dalam RELASI YANG SEHAT dengan orang lain."

Kutipan

SEBUAH PERENUNGAN

Oleh: Pdt. Monita Huang

Shalom sahabat Kristus!

Pernahkah kita melihat orang mencari makan untuk sehari-harinya benar-benar sulit ….???

Pernahkah kita melihat orang melewati waktunya dengan ulet …..??? Tidak mengenal pagi siang, sore dan malam, tanpa peduli karena cuaca buruk dengan situasi dan kondisi apa pun hanya untuk mencari sesuap nasi…???

Pernahkah kita tahu dan melihat orang yang tidak memunyai tempat untuk bernaung …???

HARGAILAH apa yang telah kita dapatkan dari sesuatu yang pasti dan sulit serta susah, sehingga kita masih mendapatkan makan, waktu, rumah dan cinta yang begitu berharga…..

PERTAHANKANLAH…..!!! Jangan hancurkan dengan memertaruhkan pada hal yang tidak pasti juga dengan hal-hal yang nampak luarnya muluk tapi belum tentu menjanjikan yang baik.

RENUNGKANLAH…!!! Apa yang akan kita ucapkan hari ini, agar ada selalu SATU KATA BERKAT buat kita semua…..

Jangan berkata apa-apa jika kita tidak memiliki apa-apa yang BAIK untuk dikatakan…..

INGATLAH….!!!

Berkata kasar…….

Marah……

Keras…..

Tanpa kontrol…..

Tidak sopan…..

Akan membuat orang lain sakit hati dan mulai hari ini katakan NO untuk berkata kasar juga kata-kata yang sia-sia…….

Berkata Maaf…

Lembut….

Baik…..

Indah…..

Akan membuat orang lain tenteram, mulai hari ini katakan YES untuk berkata Ramah dan Lembut…..

Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya. Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah. Ibrani 13:15-16, "Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya. Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah"

Ingat kita ada karena Anugerah !

Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik (2 Timotius 3:16-17, "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaatn Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik")

Cara hidup kita sebagai murid Tuhan Yesus menjadi barometer dan juga daya magnet yang menarik orang lain datang kepada Tuhan Yesus. Kita harus sadar bahwa semua perilaku, tindak tanduk dan perkataan kita sebagai murid Tuhan Yesus selalu diperhatikan oleh orang di luar Tuhan Yesus. Oleh karena itu, Tuhan Yesus mendorong kita untuk berusaha sedemikian rupa untuk mengerjakan segala sesuatu dengan cara yang benar dan cara itu menjadi ungkapan syukur yang keluar dari mulut orang lain yang memuiakan Bapa sorgawi kita. Dan mereka akan berkata bahwa kita punya integritas tinggi karena kita adalah murid Tuhan Yesus. Amin!

Tuhan Yesus memberkatimu !



Bersyukur setengah tahun dari tahun 2024 telah kita lewati. Memasuki musim kemarau, beberapa doa syukur dan doa permohonan adalah sebagai berikut :

  1. Bersyukur untuk 38 radio di tanah air, 1 radio di Hongkong dan 1 radio di Timor Leste yang tetap menyiarkan program TEgur sapa gembaLA keluarGA (TELAGA).
  2. Bersyukur dalam bulan ini, telah dikirim beberapa rekaman Telaga ke Radio Cristy AM di Makassar dan Immanuel FM di Solo.
  3. Doakan untuk penyelesaian pengeditan rekaman Telaga dalam tahun 2023 (T597 s.d. T600), begitu pula penyelesaian transkrip, ringkasan dan abstraknya.
  4. Doakan apabila Tuhan berkenan, ada tambahan rekaman Telaga bersama Pdt. Dr. Vivian A.Soesilo sebagai narasumber.
  5. Doakan untuk pemerintah dalam masa transisi, agar Tuhan benar-benar menolong dan memimpin.
  6. Bersyukur untuk penyertaan Tuhan kepada PKTK (Pusat Konseling Telaga Kehidupan) di Sidoarjo. Renovasi rumah konseling sudah dimulai secara bertahap, telah selesai pembersihan dari rayap, selanjutnya akan diperiksa dan diperbaiki di beberapa bagian yang memerlukan perbaikan.
  7. Doakan agar Tuhan senantiasa memelihara pelayanan Pusat Konseling Telaga Kehidupan (PKTK) Sidoarjo dan memberi kekuatan baru bagi para konselor dan pelayan.
  8. Doakan setiap konselor Telaga Kehidupan dalam setiap pelayanan yang Tuhan percayakan. Biarlah Tuhan memberi hati yang murni dan rela memberi yang terbaik bagi jiwa-jiwa. Doakan pula agar ada kesempatan untuk kami boleh dibekali dan ditumbuhkan dalam sisi ilmu agar kami dapat melayani dengan lebih baik lagi.
  9. Dalam rangka HUT ke-22 Komisi Pria GKT Getsemani Balung, pihak gereja mengadakan seminar dengan topik "Keluarga Sehat Jasmani Rohani" pada tanggal 10 Juli 2024. Bersyukur atas kesempatan pelayanan yang diberikan oleh pihak gereja kepada Ev. Sri Wahyuni untuk menjadi pembicara dalam acara tersebut. Kiranya Tuhan memberi hikmat, menolong segala persiapan dan memberkati pelayanan Ev. Sri Wahyuni bagi jemaat Tuhan di GKT Balung.
  10. Bersyukur atas undangan pelayanan dari GKT Jember pada tanggal 15 Juli 2024 di Komisi Usianda. Kiranya Tuhan menolong persiapan dan pelayanan Ev.Sri Wahyuni menjadi berkat bagi jemaat Tuhan.
  11. Bersyukur Tuhan berkenan memercayakan klien-klien baru untuk mendapatkan layanan konseling. Kiranya Tuhan memberi hikmat kepada setiap konselor yang melayani dan pelayanan yang diberikan menjadi perpanjangan tangan Tuhan bagi setiap keluarga.
  12. Masa kontrak rumah pelayanan Telaga Pengharapan akan berakhir pada tanggal 15 November 2024. Kiranya Tuhan mencukupkan kebutuhan dana yang diperlukan untuk perpanjangan kontrak rumah tersebut.
  13. Bersyukur untuk sumbangan yang diterima dari donatur tetap di Malang dalam bulan Juni 2024, yaitu dari :

006 – Rp 1.250.000, -- untuk 6 bulan



Halaman