Pranikah/Pernikahan

Pertumbuhan bukan hanya merujuk kepada pertambahan ukuran dari kecil menjadi besar. Pertumbuhan juga mengacu kepada pergantian yang baru menggantikan yang lama. Pertumbuhan bukan saja merupakan pertanda adanya kehidupan; pertumbuhan juga merupakan pertanda adanya kesehatan. Relasi nikah pun seharusnya mengalami pertumbuhan di mana yang tadinya kecil menjadi besar dan di mana yang lama digantikan oleh yang baru. Berikut akan diuraikan hal-hal apa saja dalam pernikahan yang seyogianya mengalami pertumbuh
Semua orang yang menikah berharap bahwa pernikahannya dapat berjalan langgeng sampai maut memisahkannya. Kita percaya tidak ada orang yang menikah dengan pemikiran bahwa suatu hari kelak ia akan menceraikan pasangannya. Persoalannya adalah, setelah menikah masalah mulai bermunculan sehingga perceraian pun menjadi salah satu pilihan yang dipertimbangkan. Namun sebelum hal itu terjadi alangkah baiknya kalau kita memelajari dulu bagaimana cara memertahankan pernikahan, agar hal-hal yang berbau perceraian tidak ada di dalam keluarga kita.
Semua orang yang menikah berharap bahwa pernikahannya dapat berjalan langgeng sampai maut memisahkannya. Kita percaya tidak ada orang yang menikah dengan pemikiran bahwa suatu hari kelak ia akan menceraikan pasangannya. Persoalannya adalah, setelah menikah masalah mulai bermunculan sehingga perceraian pun menjadi salah satu pilihan yang dipertimbangkan. Namun sebelum hal itu terjadi alangkah baiknya kalau kita memelajari dulu bagaimana cara memertahankan pernikahan, agar hal-hal yang berbau perceraian tidak ada di dalam keluarga kita.

Setelah pernikahan berjalan 1,15,30 tahun, dikatakan di saat itulah disebut titik rawan pernikahan. Maka sebagai pasangan yang baru menikah harus mengetahui apa yang perlu ditanamkan untuk mengimbangi perbedaan-perbedaan. Karena tugas pernikahan adalah menyesuaikan diri agar kita bisa hidup bersama, hidup harmonis dengan pasangan kita.

Dalam materi ini kita diajak untuk mengetahui, mengerti dan memahami apa yang seharusnya kita lakukan sebelum kita benar-benar masuk dalam pernikahan. Di antaranya adalah bagaimana kita dapat menyesuaikan diri untuk dapat hidup bersama dengan harmonis.

Menentukan pasangan hidup merupakan suatu proses yang kompleks dan panjang, semuanya harus disatukan secara konsisten, setelah itu barulah kita mendapatkan damai dalam hati untuk melangkah masuk ke dalam mahligai pernikahan.

Hidup bersama dalam pernikahan menuntut adanya perubahan dan penyesuaian diri. Karena itulah diperlukan suatu karakteristik yang disebut fleksibel, artinya dua-dua harus sanggup mengubah diri agar sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pasangan.

Anak-anak menyerap banyak hal dari orang tua ketika mereka memilih jodoh. Kalau seorang pria menyukai sikap-sikap mamanya dia akan cenderung mencari wanita yang menyerupai mamanya. Demikian juga dengan wanita, kalau dia menghormati sifat-sifat ayahnya dia juga cenderung untuk mencari pria atau mendekati pria yang menyerupai ayahnya. Namun lebih dari semua itu ada prinsip-prinsip yang perlu dijadikan pedoman dalam memilih pasangan hidup, dan materi ini akan menyajikan prinsip-prinsip tersebut.

Halaman