Hidup Bersukacita
Semua orang ingin hidup bersukacita dan bergembira tapi sering kali kita harus menjumpai situasi dalam hidup yang tidak membawa sukacita. Dan pertanyaannya adalah bagaimanakah kita dapat hidup bersukacita?
Semua orang ingin hidup bersukacita dan bergembira tapi sering kali kita harus menjumpai situasi dalam hidup yang tidak membawa sukacita. Dan pertanyaannya adalah bagaimanakah kita dapat hidup bersukacita?
Kadang kedewasaan itu bisa semakin matang karena adanya suatu pengalaman di dalam hidup kita, tempaan, kesusahan, penderitaan dsb yang dapat mempercepat seseorang mencapai kedewasaan yang matang.
Setiap orang Kristen pasti pernah bergumul dengan dosa yang ada pada dirinya. Kita tahu tidak seharusnya kita berdosa namun kita tetap melakukan perbuatan yang sama. Seperti bergumul dengan dosa berbohong, kita tahu itu salah, tetap saja kita mengulangnya. Ada yang bergumul dengan dosa seksual, kita ingin lepas tetapi terus melakukannya. Dan apa yang harus kita lakukan?
Kita harus menyadari hidup itu tidak bisa kita kendalikan, supaya kita fleksibel dalam hidup kita harus mulai dengan suatu perspektif, sebetulnya hidup itu tidak dalam kuasa kita.
Ketabahan bukanlah sesuatu yang dapat kita peroleh dengan hanya berdoa, kemudian tiba-tiba dari sorga Tuhan menurunkan sesuatu yang bernama ketabahan. Ketabahan sebenarnya hasil dari penggemblengan karakter lewat proses waktu dan tekanan hidup. Yang antara lain lewat gesekan, keputusan kita untuk tidak terikat oleh waktu dll.
Kalau berbicara tentang kebiasaan, kita harus mengakui bahwa faktor belajar atau latihan atau seringnya kita melakukan sesuatu, itu lebih banyak berperan.
Masa lalu berperan penting dalam pembentukan kepribadian. Biasanya masa lalu yang tidak manis membuahkan perilaku pahit. Dalam Alkitab, Musa dan Yefta adalah dua pelayan Tuhan yang memiliki pergumulan pribadi karena masa lalu yang tidak menyenangkan. Disini kita akan menimba banyak pelajaran berharga dari kedua tokoh ini.
Kekhawatiran itu bukanlah sesutu hal untuk dihilangkan, tetapi untuk dilawan. Di dalam materi ini dijelaskan tentang hal-hal apa saja yang dapat kita lakukan untuk melawan kekhawatiran.
Sebagai manusia kita tidak lepas dari kesalahan dan dosa. Kita seringkali menghukum diri atas kesalahan yang kita lakukan dan kita tidak sungguh-sungguh percaya bahwa Tuhan telah mengampuni dosa kita.
Seperti halnya kebiasaan baik bisa dilakukan melalui latihan dan belajar, kebiasaan buruk pun dapat kita hilangkan melalui usaha-usaha keras kita.