Pengembangan Diri

Ada berbagai penyebab a.l. menganggap diri pintar atau bijak, kita punya ego yang besar, beranggapan seharusnya orang tahu, kita tidak bisa menguasai letupan emosi. Beberapa masukan untuk mengaplikasikan yang kita pelajari yaitu kita mesti punya konsep yang tepat tentang Tuhan, punya keyakinan bahwa Allah sanggup memakai siapa pun untuk menggenapi rencana-Nya, mesti belajar rendah hati dan lebih bersukacita melihat pertobatan ketimbang penghukuman.
Akibat berkata sebelum berpikir, kita melukai hati orang, menimbulkan masalah baru atau memperparah masalah. Kita sudah tahu hal ini namun terus melakukannya, karena merupakan watak kita, isi hati kita, kebutuhan kita, cara untuk mengurangi stres dalam hidup kita. Beberapa saran adalah memahami mengapa kita sering berkata tanpa berpikir terlebih dahulu, pikirkan dampak perkataan kita pada orang lain, ingatkan diri untuk tidak mengeluarkan perkataan yang nantinya kita sesalkan, biasakan diri meminta maaf bila kita telah berkata salah.
Ada orang yang cepat-cepat pergi ke dokter saat tubuhnya sakit namun bersikeras menolak pergi ke konselor untuk cek kesehatan jiwanya. Pergilah konseling jika kita sudah tidak bisa menyelesaikan masalah dengan tepat dan sehat, jika kita tidak berfungsi optimal dalam hidup, atau jika kita terus bergumul dengan dosa tertentu dan tidak bisa bertumbuh secara rohani.
Mengambil keputusan-keputusan penting dalam hidup bagaikan tengah merajut benang-benang. Satu langkah salah berpotensi membelokkan atau mengubah arah dan kualitas kehidupan kita. Syukur kepada Allah, DIA senang memberikan kesempatan kedua kepada kita.
Belajarlah membedakan antara fakta dengan opini, fakta dengan fitnah, fakta dengan fantasi, dan fakta dengan sensasi. Inilah cara menyikapi berita yang membanjiri kita.
Lindungi anak kita dari para pemangsa di dunia maya. Ingatkan anak mengenai bahaya pertemanan online, ikutilah perkembangan hidup anak dan terlibat di dalamnya, sambut teman anak kita, dan bangunlah relasi yang hangat di dalam rumah.
Kita pasti pernah mengalami kerugian. Mungkin kita pernah mengalami kerugian uang atau kerugian waktu, merasa bahwa pernikahan kita adalah suatu kerugian dan berharap bahwa kita menikah dengan orang lain. Ya, kerugian membuat kita merasa kehilangan sesuatu yang seharusnya kita miliki. Pertanyaannya adalah apakah di mata Tuhan kerugian selalu adalah kerugian ? Dari kehidupan Yakub, kita dapat menyimpulkan bahwa di tangan Tuhan kerugian tidak selalu berekor kerugian.
Tuhan memakai orang yang minder sama seperti Ia memakai orang yang percaya diri. Mari kita mengontraskan dua tokoh Alkitab yang minder, yakni Musa dan Saul, dan menarik pelajaran darinya.
Galatia 6:2, "Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu, demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus". Komunitas Kasih Karunia untuk menegaskan bahwa ini merupakan komunitas yang aman untuk kita saling mengakui dosa dan kelemahan serta pergumulan. Tidak akan ada penolakan, penghakiman dan rajam batu. Disini dibahas bagaimana cara memulai Komunitas Kasih Karunia dan apa saja yang perlu dibagikan dalam komunitas ini.
Walau kita sudah ditebus oleh darah Kristus dan lahir baru, kita masih tinggal dalam kemah lama kedagingan kita yang penuh dosa. Karena itu kita masih tetap rawan berbuat dosa – tidak terkecuali, bahkan hamba Tuhan pun masih bisa jatuh ke dalam dosa. Untuk itu penting kita memiliki pagar perlindungan diri, yang membantu kita tetap berada dalam koridor Allah.

Halaman