Skip to main content

Audio

Audio

Kepribadian Menghindar

Gangguan kepribadian menghindar dimiliki mereka yang terlalu sensitif terhadap evaluasi negatif. Ada kemiripan dengan gangguan kepribadian Skizoid, cenderung menghindari hubungan intim. Bedanya, kepribadian menghindar sebenarnya mengharapkan kedekatan dan merasakan suatu luka emosi atas ketidakmampuan mereka menjalin hubungan dengan orang lain. Mereka belajar mengungkapkan pikiran dan disfungsi perilaku yang terkait dengan hubungan antar pribadi serta melihat bahwa bahwa hal yang mereka percayai tidaklah rasional.

Kepribadian Skizotipal

Orang yang memiliki gangguan kepribadian skizotipal adalah orang yang unik, eksentrik dan aneh dalam cara berpikir, berperilaku dan berelasi dengan orang lain, termasuk sikap menyendiri dan menarik diri dari masyarakat. Orang dengan gangguan ini kemungkinan besar dengan pola asuh keluarga yang psikotik. Saat anak-anak, orang-orang dengan gangguan skizotipal pasif, secara social tidak terlibat, terlalu sensitif terhadap kritik dan tampak ganjil dalam berpikir.

Kepribadian Ambang

Gangguan kepribadian ambang (borderline) tampak dalam relasi, suasana hati dan rasa terhadap identitas diri. Dikatakan ambang karena memang diketahui para penderitanya berada pada “ambang” psikosis. Borderline ini juga merupakan ambang antara schizophrenia dan neurosis. Gangguan ini umumnya muncul menjelang usia dewasa. Sebagian besar mereka dapat mengatur tanggungjawab kehidupan sehari-hari.

Gangguan Kepribadian Schizoid

Kepribadian schizoid ditandai adanya pola pemisahan hubungan yang menetap, ketidakacuhan sosial dan hubungan seksual, serta tingkat pengalaman dan ekspresi emosi yang terbatas. Seseorang bisa dikategorikan memiliki kepribadian schizoid jika menampakkan empat atau lebih dari tujuh hal-hal yang dibahas dalam perbincangan ini

Mengomel

Mungkin kita sudah biasa mendengar orangtua mengomeli anaknya, atau bisa jadi kita sendiri melakukannya. Padahal seringnya mengomel tidak mengubah perilaku yang kita omeli. Apa penyebab dan akibat bila anak sering diomeli?