Berita TELAGA
Ketika Tuhan Terasa Jauh
Berita Telaga Edisi No. 58 /Tahun V/ Juni 2009
Diterbitkan oleh Lembaga Bina Keluarga Kristen (LBKK) Sekretariat: Jl.Cimanuk 56 Malang 65122 Telp.: 0341-408579, Fax.:0341-493645 Email: telagaindo.net.id Website: http://www.telaga.org Pelaksana: Melany N.T., Dewi K. Megawati Bank Account : BCA Cab. Malang No. 011.1658225 a.n. Melany E. Simon
Richard Foster dikenal dengan bukunya Money and Power mengisahkan perjalanan kehidupan rohaninya. Ketika dia merasakan Tuhan meminta dia untuk selama waktu yang tak ditentukan meninggalkan pelayanannya, sementara saat itu dia adalah seorang dosen di sebuah sekolah dan terlibat dalam banyak pelayanan. Jadi yang Tuhan minta untuk dia lakukan adalah sesuatu yang sangat-sangat mencemaskan.
Dia memanggil pengalaman ini sebagai pengalaman gurun pasir. Yang dikatakan Foster bahwa di dalam hidup kerohanian itu tidak selalu Tuhan akan menyatakan diri-Nya seperti seorang ayah yang langsung menyelamatkan anaknya sewaktu anak berseru minta tolong kepada dia. Justru pada masa di gurun pasir inilah kita akan merasakan kesendirian, tidak berarti Tuhan meninggalkan kita, namun Tuhan itu sunyi. Inilah yang dia saksikan setelah dia melewati masa gurun pasir, yakni dia merasakan bahwa dia sekarang bergantung kepada Tuhan dengan cara yang sangat berbeda.
Yang ditekankan Foster, agar kita bisa semakin dewasa, kita perlu melewati masa gurun pasir. Dan dalam pengalaman gurun pasir itulah dia mengatakan kita akan bergantung kepada Tuhan dengan cara yang sangat berbeda, karena tidak ada lagi yang bisa kita gantungkan, perbuatan-Nya tidak kita lihat, pemberian-Nya tidak juga kita terima, jadi kita hanya bisa bergantung sepenuhnya pada Tuhan sendiri.
Matius 4:1, "Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis."
Yesus dibawa Roh Allah ke padang gurun, dengan kata lain bahwa Allahlah yang menghendaki Yesus masuk ke padang gurun untuk dicobai Iblis.
Kadangkala ini akan terjadi pada diri kita pula, Tuhan dengan sengaja membawa kita ke padang gurun, dimana kita akan berada sendirian tidak ada lagi orang-orang seiman yang bisa menguatkan kita, tidak ada lagi pembimbing rohani kita yang bisa mengingatkan kita untuk terus datang kepada Tuhan dan kuat dalam Tuhan. Dan tidak ada lagi perbuatan Tuhan yang bisa kita saksikan, tidak ada lagi suara Tuhan yang bisa kita dengar, benar-benar kita merasakan kesunyian yang luar biasa.
Hal ini dimaksudkan supaya kita melihat Tuhan bukan sebagai si Pemberi Berkat, sebagai Tuhan yang murah hati, melimpahkan kepada kita pemberian-pemberianNya tapi kita akan menatap Tuhan dengan mata yang lain. Dia adalah Tuhan yang mengasihi kita, yang Agung dan yang Mulia, yang tidak bisa kita mengerti, tapi kita bisa menyandarkan diri kita sepenuhnya kepada-NYA.
Dalam masa ini pula, kita bisa melihat apa yang memotivasi seseorang mengikut Tuhan, disini benar-benar motivasi manusia dimurnikan. Foster akhirnya benar-benar mengalami kemenangan, suatu pembaharuan, melihat Tuhan dan berhubungan dengan Tuhan dengan cara yang sangat lain, dengan cara yang sangat berbeda. Karena di situlah dia mengenal Tuhan dengan matang sekali.
Corrie ten Bom seorang berkebangsaan Belanda, yang terpanggil menyembunyikan orang Yahudi yang sedang dikejar-kejar oleh tentara Jerman, yang akhirnya tertangkap basah oleh Jerman dan dimasukkan ke penjara. Kakak, ayah, kakak iparnya pun masuk penjara dan mati dalam penjara. Suatu hari dia harus melihat kakaknya disiksa dan sengsara luar biasa, hal itu sangat menusuk hatinya. Corrie ten Bom tetap memegang Tuhan walaupun pada saat itu ia benar-benar tidak bisa melihat Tuhan hadir di penjara-penjara yang disebut `Concentration Camp' di mana orang Yahudi dimasukkan di kamar gas dan dibunuh oleh tentara Jerman. Corrie ten Bom tetap berpegang pada Tuhan, dia tetap tidak melepaskan Tuhan meskipun fakta seolah-olah justru menentang adanya Tuhan pada saat itu.
Apa yang perlu kita lakukan untuk menyiapkan diri masuk dalam padang gurun?
Yang paling penting adalah kita dekat dengan Tuhan, membaca Firman-Nya, menekuninya, mencoba menaati Tuhan dan kita tidak usah memikirkan kapan Tuhan akan menempatkan kita di pengalaman gurun pasir. Sebab itu adalah kehendak Tuhan dan hak Tuhan, biarkan Tuhan yang menentukan.
Matius 4:11, "Lalu Iblis meninggalkan Dia."
Jadi yang saya tekankan disini, bahwa peristiwa itu akan lewat, apapun yang menimpa kita akan lewat, dalam hal Tuhan Yesus memang Iblis mencobai namun setelah itu malaikat-malaikat datang melayani Yesus.
Jadi kalau kita melewatinya maka Tuhan akan datang kepada kita dan melimpahkan pelayanan-Nya kepada kita kembali, sehingga kita bersukacita merayakan kemenangan itu.
Oleh: Pdt. Dr. Paul Gunadi
DOAKANLAH
Bersyukur untuk sumbangan dari Radio Suara Gratia FM di Cirebon sebesar Rp. 250.000,-.
Bersyukur program Telaga telah disiarkan lagi oleh Radio Mensana FM. setelah 1,5 bulan terhenti karena kerusakan pada peralatan yang sampai saat ini masih dalam proses.
Program Telaga sudah 2 bulan tidak disiarkan oleh Radio Solagracia FM. Menurut penjelasan, program yang disiarkan ditentukan oleh pemilik radio. Doakan agar dalam waktu dekat masalah ini bisa teratasi.
Kerjasama dengan Radio Debora AM di Bandung masih belum mendapat jawaban perihal penelitian program yang dilakukan oleh beberapa tim penasehat radio tersebut.
Metanoia Publishing akan mencetak buku berjudul "Bantal Keluarga" dengan sub-judul "Kiat Menjaga Pernikahan Agar Tidak Cedera". Saat ini tinggal menunggu bab Pendahuluan yang dibuat oleh Bp. Paul Gunadi.
Pada tgl. 23-25 Juni 2009, ITA Lawang mengadakan acara Pastoral & Leadership Training (PLEASE) dengan tema "Tantangan Pelayanan Anak Dalam Era Globalisasi". Dalam kesempatan tersebut, Telaga telah menjual kaset, CD dan booklet. Bersyukur ada 286 kaset yang terjual dengan sistim persembahan sukarela.
Tetap doakan untuk Bp. Paul Gunadi, Sdri. Lortha dan Bp. Heman Elia dalam pengerjaan artikel yang akan diterbitkan dalam bentuk booklet oleh Literatur SAAT.
Masa kampanye dari 3 pasang capres & cawapres masih berlangsung s.d. tgl. 4 Juli yad. Doakan untuk pelaksanaan pemilu pada tgl. 8 Juli 2009, agar situasi tetap aman dan terkendali.
Bersyukur untuk seorang putri yang telah dikaruniakan Tuhan kepada Bp./Ibu Robby Prasetya Rahardjo pada tgl. 17 Juni 2009 yang diberi nama Naomi Precious Rahardjo.
TELAGA MENJAWAB
Tanya:
Ada beberapa pertanyaan yang ingin saya ajukan mengenai kehidupan seorang istri yang melakukan perselingkuhan dan pada akhirnya si suami mengetahui perbuatan si istri. Perlu diketahui bahwa perselingkuhan itu terjadi karena ketertarikan si istri kepada laki-laki yang bukan suaminya karena mungkin laki-laki itu lebih cakap dan secara ekonomi kehidupannya lebih baik dari suaminya (boleh dikatakan si istri yang lebih proaktif mengejar laki-laki itu sampai mereka berhubungan fisik atau seks selama berminggu-minggu). Pertanyaannya antara lain :
Si istri sudah punya anak dari suami resminya namun mereka belum menikah di gereja. Karena perbuatan si istri yang telah berhubungan seks dengan laki-laki lain, apakah suaminya dapat menceraikan istrinya ? Menurut firman Tuhan, apakah salah jika suaminya menceraikan istrinya dimana mereka belum menikah di gereja?
Menceraikan disini berarti bahwa si suami juga akan lepas dari tanggungjawab terhadap anak mereka (mereka memunyai seorang anak laki-laki yang berumur 1 tahun)
Orang tua dari si istri sudah mengetahui perbuatan anaknya, tetapi karena malu, akhirnya orang tua tersebut berusaha untuk menutupinya dan tidak pernah menyelesaikan masalah ini. Apa yang harus dilakukan oleh suami?
Satu permintaan dari suaminya terhadap istri yang berselingkuh ini adalah agar orang tuanya menyelesaikan masalah ini. Misalkan secara adat, laki-laki itu harus diberi sanksi dan minta maaf secara langsung kepada si suami, anaknya dan keluarganya, tetapi permintaan itu tidak dilakukan oleh orang tua dari sang istri. Apakah yang harus dilakukan oleh suami selanjutnya? Salahkah jika si suami meninggalkan istri dan anaknya secara diam-diam dan pergi jauh, misalnya merantau ke negara lain ?
Jawab:
Memang sangat menyakitkan ketika mendapati pasangan yang sangat dicintai itu berselingkuh dengan orang lain. Baik suami atau istri akan merasa kecewa, jengkel, benci dan lain-lain ketika kesetiaannya dibalas dengan pengkhianatan.
Demikian juga perasaan yang berkecamuk dalam benak sang suami yang cintanya dikhianati oleh istrinya. Layak bagi suami untuk memberikan berbagai macam label negatif bagi istri yang sudah berselingkuh itu. Demikian juga layak bagi sang suami untuk memberikan berbagai sanksi terhadap istri yang sudah tidak setia itu, mulai dari menyuruhnya meminta maaf, meninggalkannya secara diam-diam atau bahkan menceraikannya. Dalam Khotbah di Bukit, Tuhan Yesus pernah mengatakan bahwa perceraian diizinkan jika salah satu pasangan berbuat zinah (Matius 5:32).
Namun, sebelum sang suami memberikan berbagai label negatif dan sanksi terhadap sang istri yang telah berzinah, mari kita memertimbangkan dengan mengajukan beberapa pertanyaan berikut ini :
Pertama, "Adakah andilku sebagai suami atas ketidaksetiaan istriku itu ?" Memang perbuatannya telah menginjak-injak harga diri sang suami. Apalagi kalau ketertarikan itu diduga berdasarkan pada "lebih ganteng" atau "lebih kaya". Perbuatannya memang sangat menjijikkan dan tidak pantas untuk dicintai lagi, tetapi kalau kita berada pada posisi pihak istri yang sudah bersalah itu dapatkah kita bertanya kembali, "Adakah kesalahanku sehingga istriku berzinah ?"
Kedua, "Kalau saya ada di pihak dia, mungkinkah saya juga melakukan hal yang sama?" Seorang istri yang sudah berzinah memang pantas untuk kita beri label sebagai "pengkhianat", "tidak pantas dicintai" dan pantas untuk kita campakkan. Tetapi coba renungkan dalam hati, jika sang suami ada di pihak istri, apakah suami juga bisa berbuat hal yang sama ?
Selanjutnya, walaupun pernikahan itu tidak dilakukan di gereja, tetapi jika pernikahan itu telah disahkan oleh pemerintah melalui catatan sipil, maka pernikahan itu adalah sah dan berlaku ketentuan Tuhan, "Apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia" (Matius 19:6).
JUDUL BARU
PENGUMUMAN
Program Alkitab yang bisa diinstall di komputer sangat memudahkan kita dalam membaca Firman Tuhan dan memersiapkan bahan-bahan khotbah. Namun saat ini CD Alkitab terbaru yang kita kenal dengan CD SABDA versi 3.0 Final, proses pembuatannya belum selesai. Jadi bagi rekan-rekan yang menginginkan dalam bentuk CD, harap bersabar. Alternatif lain silakan mengunduh program tersebut melalui http://alkitab.sabda.org atau yang dikenal dengan situs SABDA.net.
Selamat mencoba !!
Bola basket dalam tanganku berharga $19. Bola basket dalam tangan Michael Jordan berharga $33 juta. Tergantung ada dalam tangan siapa. Tongkat dalam tanganku menghalau binatang buas. Tongkat dalam tangan Musa membelah lautan luas. Tergantung ada dalam tangan siapa. Paku-paku dalam tanganku menghasilkan sangkar burung. Paku-paku dalam tangan Yesus Kristus menghasilkan keselamatan bagi segenap umat manusia. Tergantung ada dalam tangan siapa.