Keterampilan untuk Mengampuni

Versi printer-friendly
Desember

Berita Telaga Edisi No. 145 /Tahun XIII/Desember 2016


Diterbitkan oleh Lembaga Bina Keluarga Kristen (LBKK) Sekretariat: Jl.Cimanuk 56 Malang 65122 Telp.: 0341-408579, Fax.:0341-493645 Email: telagatelaga.org Website: http://www.telaga.org Pelaksana: Melany N.T., Rr. Fradiani Eka Y. Bank Account: BCA Cab. Malang No. 011.1658225 a.n. Melany E. Simon





KETERAMPILAN untuk MENGAMPUNI


Salah satu karakter yang penting dimiliki adalah KARAKTER PENGAMPUN.Relasi kita dengan Tuhan berpijak pada pengampunan yang dianugerahkan-Nya lewat pengorbanan-Nya di kayu salib.Itu sebabnya, Tuhan Yesus pernah berkata dengan tegas, bila kita tidak mengampuni orang, maka Bapa di surga tidak akan mengampuni kesalahan kita pula.Singkat kata, oleh karena kita telah menerima pengampunan, maka kita pun mesti menjadi orang yang mengampuni.

Pertanyaannya adalah, apakah karakter pengampun adalah suatu karakter yang tumbuh begitu saja -- tanpa keterlibatan peran manusia sama sekali ?Ternyata, karakter pengampun adalah karakter yang ditumbuhkan oleh Roh Kudus, baik secara internal -- melalui Firman Allah -- maupun secara eksternal yakni melalui manusia.Dengan kata lain, TUHAN MEMAKAI KITA untuk saling menumbuhkan karakter pengampun.Berikut akan dipaparkan bagaimanakah kita dapat menumbuhkan dan belajar memiliki karakter pengampun.

  • Sama sepertikarakter lainnya, masa terbaik untuk memelajarinya adalah PADA MASA KECIL.Pada masa pertumbuhan, jiwa masih lunak dan mudah dibentuk.Selain dari itu, apa pun yang dipelajari pada masa kecil, cenderung bertahan sampai pada masa dewasa.

    Oleh karena masa terbaik memelajarinya adalah pada masa kecil, orang yang paling berkesempatan mengajarkannya adalah ORANG TUA.Dan, oleh karena orang tua adalah orang yang paling terlibat dalam diri anak, maka orang tua adalah orang yang PALING BERPENGARUH BESAR dalam pertumbuhan karakter anak.

    Orang tua mengajarkan sifat pengampun kepada anak melalui pelbagai cara, salah satu di antaranya dan mungkin yang paling efektif adalah lewat CONTOH LANGSUNG YANG BERKAITAN DENGAN SI ANAK SENDIRI.Misalkan, sewaktu anak melakukan kesalahan, daripada langsung menghukumnya, orang tua dapat menanyakan dengan teliti apa yang terjadi dan mengapa sampai terjadi.Setelah itu orang tua dapat menanyakan perasaan si anak.Jika anak menyatakan penyesalan-nya, orang tua dapat mengatakan bahwa kesalahannya diampuni dan bahwa ia tidak akan dihukum.Sudah tentu ini tidak berarti bahwa setiap kali anak berbuat kesalahan, orang tua terus membebaskannya dari penghukuman.Adakalanya kita tetap harus memberinya sanksi supaya ia dapat mengembangkan sifat bertanggung jawab.

    Sewaktu mengajarkan tentang karakter pengampun, tidak bisa tidak, kita pun mesti menghubungkannya dengan kemarahan dan dendam.Ketika disakiti kita bereaksi marah dan kecenderungan alamiah adalah membalas menyakiti.Kita dapat menjelaskan bahwa reaksi sakit adalah reaksi yang wajar dan manusiawi.Jadi, langkah pertama mengampuni adalah MENGAKUI RASA SAKIT DAN MARAH YANG TIMBUL.Inilah yang perlu disampaikan kepada anak.

  • Langkah kedua adalah MENAHAN DIRI UNTUK TIDAK MEMBALAS sebagai wujud ketaatan kita kepada perintah Tuhan yang melarang kita untuk membalas.Tuhan telah mengambil alih hak untuk membalas oleh karena Ia adalah satu-satunya Hakim yang Adil.Dengan kata lain, hanya Tuhan yang dapat membalas dengan tepat.Tuhan pun meminta kita untuk menyerahkan masalah pembalasan ini kepada-Nya sebab Ia adalah pembela kita.Ia tidak tinggal diam dan Ia pasti bertindak.
  • Langkah ketiga adalah berdoa bagi orang yang telah menyakiti kita.Tuhan Yesus memerintahkan, Berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.(Matius 5:44)Kita perlu menjelaskan kepada anak bahwa BERDOA ADALAH AWAL SEKALIGUS KEKUATAN UNTUK MENGAMPUNI.Jadi, selalu mulai dengan berdoa, termasuk mendoakan orang yang telah melukai kita.
  • Terakhir, sesungguhnya sifat mengampuni bertunas di HATI YANG PENUH KASIH.Firman Tuhan mengingatkan tentang kasih Allah yang tak terbatas, "Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di surga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.(Matius 5:45)"

Singkat kata kita mesti menekankan kepada anak untuk tidak menyoroti kelemahan orang melainkan lebih memfokuskan pada kebaikannya, untuk tidak cepat marah terhadap sikap orang melainkan berusaha untuk mengerti mengapa ia bersikap seperti itu, serta lebih memberi kesempatan kepada orang untuk belajar dari kesalahannya.Sikap seperti ini akan memudahkan kita untuk mengampuni orang.Sebaliknya bila hati cepat marah dan tersinggung, kritis terhadap kelemahan orang serta menuntut orang untuk bersikap seperti yang kita inginkan, maka kita pun akan mengalami kesukaran untuk mengampuni.

Oleh : Pdt. Dr. Paul Gunadi
Audio dan transkrip secara lengkap bisa didapatkan melalui situs www.telaga.org dengan kode T354A.



TELAGA MENJAWAB

TANYA

Shalom, team konseling,

Saya mohon didoakan dan bimbingan dari team konseling menghadapi suami yang ada hubungan dekat dengan wanita lain, suami kenal dengan wanita itu dari media sosial. Suami mengaku masih single kepada wanita tersebut dan mereka terlibat pacaran lewat media sosial maupun melalui handphone. Saya tidak tahu suami sudah pernah bertemu wanita itu atau tidak. Suami menikmati hubungan dengan wanita baru itu dan selalu intens berkomunikasi dengan wanita itu dibanding dengan saya sebagai istrinya sendiri. Kadang saya merasa sedih kalau melihat suami begitu nyaman bisa berkomunikasi dengan wanita lain tetapi terhadap istrinya sendiri kadang menjaga jarak. Suami lebih menurut terhadap wanita selingkuhannya yang baru dan lebih memberikan perhatian kepada selingkuhannya dibandingkan kepada istrinya. Suami mengagumi wanita selingkuhannya. Saat bersama keluarga pun suami tidak lepas komunikasi dengan wanita itu melaluihandphone. Setiap malam wanita itu mengajak suami berdoa bersama karena wanita itu seorang pelayan Tuhan dan suami semakin memberikan perhatian kepada wanita itu. Wanita itu sempat minta maaf kepada saya karena sudah mengganggu rumah tangga saya tapi dia juga tidak bisa melepas suami saya karena dia sudah terlanjur sayang dan merasa kasihan terhadap suami saya apabila dia meninggalkan suami saya dengan alasan dia ingin membantu suami saya dalam hal pelayanan rohani dan membantu suami saya untuk menjadi seorang hamba Tuhan.

Sebelum dengan wanita ini suami pernah juga selingkuh dan sampai berzinah dengan wanita lajang juga tetapi sekarang tidak berhubungan lagi. Saya sudah merasa terluka saat suami pertama kali selingkuh dan saat ini suami kembali membuat saya terluka dan bersedih. Mohon bimbingan langkah apa yang harus saya lakukan untuk menghadapi suami yang masih menjalin hubungan dengan wanita lain? Terima kasih, GBU.


JAWAB

Salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus,

Terima kasih untuk surat Anda, Saran saya adalah sebagai berikut :

  • Anda perlu banyak waktu untuk lebih dekat dengan Tuhan.DIA sumber kekuatan kita.
  • Mulai ambil waktu untuk berdoa dan berpuasa, mendekatkan diri dengan Tuhan dan mulai mengenal DIA lebih dalam.
  • Melalui pengenalan akan Tuhan, Anda akan belajar semakin mengenal diri Anda sendiri. Dan mulai koreksi diri. Setelah Anda kenal Tuhan, kenal diri dan semakin mengenal diri, maka Anda bisa mulai membenahi diri, karena sangat mungkin ada hal-hal dalam diri Anda yang menjadi pemicu sehingga suami mudah berpaling.
  • Kalau Anda langsung terfokus pada yang di luar, suami yang suka selingkuh dan ini sudah kali kedua yang Anda temui, kemungkinan memang bisa beberapa penyebab. Mungkin kelemahan suami Anda disitu atau karena dia membutuhkan bahasa kasih yang Anda tidak peka dengan bahasa kasih suami.
  • Saran saya, koreksi keluar perlu tapi jangan lupa koreksi ke dalam. Dalam hal ini Anda belajar memperbaiki diri dan berusaha untuk lebih mengenal bahasa kasih suami. Kenapa suami bisa nyaman dengan selingkuhannya ? Kemungkinan karena selingkuhan lebih sabar, meneduhkan , tidak banyak keluhan, tuntutan dan mau mendengarkan.
  • Saran saya yang terakhir adalah berhentilah berusaha dengan perkataan dan teguran. Sekarang Anda berjuang untuk berubah, menjadi istri seperti yang Alkitab ajarkan, di antaranya rajin, bisa mengurus rumah tangga, mengurus kebutuhan keluarga dan mulai lemah lembut karena kekuatan seorang wanita adalah dalam kelembutannya. Dalam kelembutan itu ada pengendalian diri dan ketenangan yang sumbernya dari Tuhan.

Selamat mendekatkan diri dengan Tuhan sumber ketenangan itu.

Salam : Pdt. Esther J. Rey

  1. Bersyukur Tuhan selalu memimpin dan menyertai kita sepanjang tahun 2016, demikian pula keamanan sekitar Natal dan Tahun Baru 2017.
  2. Bersyukur untuk sumbangan yang diterima dari Ibu Paulina Susanti sejumlah Rp 1.500.000,-.
  3. Bersyukur dalam bulan Desember 2016 telah diadakan 2x syuting fragmen sehingga tinggal 1x lagi akan diadakan pada minggu ke-2 bulan Januari 2017.
  4. Bersyukur buku Telaga - 2 berjudul Tertawa dan Menangis Bersama Anak telah terbit berkat kerjasama dengan C.V. Evernity Fisher Media di Malang.
  5. Bersyukur pada akhir Desember 2016 telah diadakan beberapa kali rekaman bersama Ev. Sindunata Kurniawan dengan judul "Anakku Gay", "Uang dan Harta", "Cinta Uang" dan LGBT-4 "Temanku Gay".
  6. Doakan untuk 5 radio yang sangat sulit untuk dihubungi dan telah disurati yaitu Radio Lizbeth FM di Kupang, Radio Suara Pengharapan FM di Waingapu, Radio Barigas Terang Borneo FM di Palangkaraya, Radio Siborong-borong FM di Tapanuli Utara dan Radio Bumi Mimika FM di Timika-Papua,sekarang tinggal menunggu tanggapan/kejelasan tentang apakah program Telaga masih disiarkan.
  7. Doakan untuk radio Pelita Kasih Seruyan FM di Kuala Pembuang (Kalteng), sudah 2 bulan pemancarnya rusak; Telaga masih disiarkan tiap hari jam 19.00 WIB. Doakan juga radio Bahtera Hayat FM di Kuala Kapuas yang sejak bulan Mei 2016 untuk sementara siaran berhenti karena antena roboh akibat angin kencang, mulai membangun fondasi rumah untuk studio, agak jauh dari lingkungan tetangga.
  8. Akhir Desember 2016, Sdr. Jethro Elia tidak jadi ke Malang, tetapi telah memberi masukan yang cukup panjang tentang rencana pembuatan video dari rekaman-rekaman Telaga yang sudah ada. Tetap doakan untuk rencana ini.
  9. Draft buku Telaga - 3 dengan judul "Hidup tanpa Penyesalan : Memilih Pasangan Hidup" sudah ada, doakan agar dalam waktu dekat bisa diteliti dan diperiksa, sebelum diterbitkan oleh C.V. Evernity Fisher Media.
  10. Bersyukur untuk donasi yang diterima dalam bulan ini dari donatur tetap, yaitu:
    001 – Rp 100.000,-
    006 – Rp 200.000,- untuk 2 bulan
    010 – Rp 3.500.000,- untuk 7 bulan
    011 – Rp 300.000,- untuk 2 bulan

BUKU BARU

Buku kumpulan artikel Telaga disertai pertanyaan untuk renungan pribadi maupun kelompok.Terdiri dari 7 artikel yang khusus membahas hubungan orangtua dengan anak :

  1. Tertawa dan Menangis bersama Anak
  2. Anak, Uang, dan Tanggng Jawab
  3. Orangtua Tunggal
  4. Gagal Mendisiplin Anak
  5. Mengapa Anak Memberontak?
  6. Nasihat Praktis untuk Mengasuh Anak Usia 0-9 Tahun
  7. Membantu Anak yang Takut Sekolah

Harga: Rp. 48.500,- (belum termasuk ongkos kirim).Pemesanan melalui email telaga@telaga.org

SELAMAT

NATAL

2016

dan

TAHUN

BARU

2017