Kelemahan Manusia dan Anugerah Allah

Versi printer-friendly
November
I Raja-raja 19:1–3, "Ketika Ahab memberitahukan kepada Izebel segala yang dilakukan Elia dan perihal Elia membunuh semua nabi itu dengan pedang, maka Izebel menyuruh seorang suruhan mengatakan kepada Elia: "Beginilah kiranya para allah menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika besok kira-kira pada waktu ini aku tidak membuat nyawamu sama seperti nyawa salah seorang dari mereka itu. Maka takutlah ia, lalu bangkit dan pergi menyelamatkan nyawanya."

Elia begitu berani menghadapi 430 nabi Baal beserta raja Ahab namun ketakutan menghadapi satu orang yang bernama Izebel. Ketakutan memang adalah sebuah reaksi terhadap ancaman yang nyata yang ada di hadapan kita. dan untuk melindungi atau menyelamatkan diri, kita akhirnya harus lari atau bersembunyi atau menangkisnya.

Pengaruh ketakutan dalam kehidupan kita sebagai manusia:
  1. Ketakutan membuat kita gagal berpikir dengan jernih, dalam keadaan takut yang terpikir hanyalah bagaimana kita dapat menyelamatkan diri. Elia masih memunyai 24 jam, tapi begitu dia tahu dia tidak bisa berpikir dengan jernih, dia langsung lari.
  2. Ketakutan membuat kita gagal mengendalikan tindakan kita. Gagal mengontrol tindakan kita, sikap kita misalnya dalam ketakutan kita bisa-bisa berbuat hal-hal yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kepercayaan kita, dengan nilai-nilai keyakinan kita.
Yang Tuhan lakukan menghadapi anak-Nya yang ketakutan dalam hal ini Elia adalah:
  1. Tuhan tidak memarahi Elia, dalam semua interaksi Tuhan dan Elia setelah Elia lari, tidak ada satu kali pun Tuhan memarahi Elia. Jadi saya simpulkan Tuhan tidak memarahi anak-anaknya yang mengalami ketakutan. Kita sebagai orang tua mengetahui satu prinsip yaitu waktu anak ketakutan jangan dimarahi, teduhkan, tenangkan jangan dimarahi. Ini yang dilakukan Tuhan kepada Elia, Tuhan tahu yang dibutuhkan Elia bukan amarah, tapi Elia perlu dekapan, pelukan, ketenangan dan itu yang Tuhan berikan.
  2. Tuhan menyediakan jalan keluar meski sementara misalnya memberi makan dan istirahat kepada Elia. Jadi Tuhan memberikan pertolongan-pertolongan kecil yang sebetulnya sangat bermakna, waktu kita dalam keadaan ketakutan.
  3. Tuhan berdialog dan menguatkan Elia. "Keluarlah dan berdiri di atas gunung itu di hadapan Tuhan." Tuhan mengajak Elia melihat Tuhan. Tuhan menguatkan Elia dengan cara memperlihatkan kuasa-Nya.
  4. Tuhan menyediakan jalan keluar jangka panjang. Tuhan tidak membiarkan kita terus-menerus berada pada masalah kita.

Sering kali kita dalam ketakutan meragukan apakah akan ada pertolongan untuk kita, ini yang harus kita lawan. Sebab dalam keadaan takut kita memang bertanya-tanya apakah masih memungkinkan orang menolong kita atau Tuhan menolong kita. Keragu-raguan inilah yang seringkali digunakan iblis untuk makin memperlemah iman kita. Maka dalam keadaan takut yang kita harus lakukan ialah menatap Tuhan dan melihat Dia apa adanya bahwa Dia Allah yang berkuasa. Kalau Dia belum melakukan apa-apa ini bukan berarti Tuhan tidak berkuasa, Tuhan sedang memang menjalankan rencana-Nya dan rencana-Nya itulah yang belum kita bisa tahu dengan jelas.



Oleh: Pdt. Dr. Paul Gunadi

Audio dan transkrip secara lengkap bisa didapatkan melalui situs www.telaga.org dengan kode T107 B




 



LATAR BELAKANG PERMASALAHAN TELAH DITERBITKAN DI BERITA TELAGA BULAN JUNI 2013

Seorang suami yang mendapati istrinya mengaku dengan jujur bahwa dia tidak mencintai suaminya di dalam umur pernikahan 13 tahun dan bahwa si istri telah mencintai orang lain yang telah dikenalnya selama 3 tahun; yakni teman curhat si istri tersebut yang tak lain adalah seorang hamba Tuhan. Hamba Tuhan tersebut juga pernah mengatakan bahwa suami istri ini seharusnya bercerai dengan alasan dasar pernikahan ini tidak kuat. Si istri meminta suami untuk menceraikannya dan membawa anak-anak mereka sehingga si istri bisa bebas. Namun si suami masih mencintai istri dan keluarga sehingga dia berusaha untuk mengatasi permasalahan ini untuk memertahankan keluarganya.



RESPONS TERAKHIR PENGIRIM SURAT

Dear Bapak Paul,
Puji Tuhan. Mungkin selama ini saya berdoa dan diberikan jalan oleh Tuhan seorang calon pendeta namanya JJ, beliau kenal dengan bapak. Malah katanya bapak menjadi dosen dia sewaktu di pendidikan untuk menjadi hamba Tuhan. Saya banyak mengutarakan masalah yang sedang saya alami ke beliau, rupanya beliau juga dulu adik kelas saya sewaktu masih sekolah di SMP. Beliau juga banyak memberi masukkan kepada saya; mungkin selama ini saya telah jauh dari Tuhan. Sehingga saya sadar bahwa selama ini saya dan keluarga tidak menemukan kebahagiaan dan kedamaian hidup, dari segi materi mungkin saya berkecukupan tapi dari segi kejiwaan saya tidak menemukan kedamaian dan kebahagiaan; sampai akhirnya istri saya bertemu dengan hamba Tuhan itu yang hadir sebagai teman curhatnya. Tuhan telah memberikan saya petunjuk untuk bisa menangani permasalahan dengan istri. Saya harus membuang semua kepahitan di dalam hati saya. Saya harus bisa melupakan masalah tersebut termasuk belajar mengampuni si hamba Tuhan itu. Biarlah Tuhan yang membalasnya.. Sungguh luar biasa saya bisa mendapat mujizat dari Tuhan. Dalam 5 bulan belakangan ini saya sungguh stres berat / depresi. Saya tidak tahu harus bicara kepada siapa dan yang bisa menolong saya keluar dari masalah ini. Rupanya Tuhan tidak tidur dan Tuhanlah yang menolong saya keluarga dari masalah ini. Saya harus banyak berdoa untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Saya pasrahkan ini kepada Tuhan dan saya yakin Tuhan akan memberikan yang terbaik buat saya, istri dan keluarga saya. Terima kasih banyak saya ucapkan kepada Bapak Paul Gunadi yang telah meluangkan waktu untuk mendengar curhat saya.

BALASAN SURAT TERAKHIR

Pak NN,
Saya senang bapak telah bertemu dengan pak JJ. Ya, saya mengenal beliau di seminari dan saya pun memuji Tuhan atas pemeliharaan-Nya atas hidup bapak sehingga lewat semua peristiwa ini bapak kembali diarahkan kepada-Nya. Mohon titipkan salam hangat kepada pak JJ.

Salam: Paul Gunadi

 



  1. Bersyukur pengeditan audio, pembuatan transkrip, ringkasan dan abstrak dari rekaman terakhir telah selesai. (T 521B, T 529 s.d. T 538)
  2. Bersyukur untuk donasi yang diterima dari Ibu Paulina Susanti di Tangerang 2x @ Rp 1.100.000,-, dari Ibu Gan May Kwee sejumlah Rp 500.000,-.
  3. Tetap doakan untuk Radio MARS FM di Palu yang belum bisa mengudara karena beberapa kerusakan peralatan dan dinding ruang siaran akibat gempa yang terjadi akhir bulan September 2018 yang lalu.
  4. Doakan untuk rencana mengulang rekaman dengan Ev. Carolina Soputri sebagai narasumber dan juga tambahan rekaman lainnya dalam tahun ini.
  5. Doakan untuk kesibukan selama bulan Desember 2018 termasuk pengiriman kalender 2019 dan pengerjaan database Telaga.
  6. Doakan juga untuk masa transisi dalam studi yang dijalani oleh Ev. Sindunata Kurniawan di Manila, agar Tuhan menolong pada saatnya.
  7. Bersyukur untuk donatur tetap yang diterima dalam bulan ini, yaitu dari :
    006 – Rp 375.000,- untuk 3 bulan.
    015 – Rp 1.500.000,- untuk 3 bulan







T521 B Dinamika Pernikahan Pendeta
T529 A Panggilan Menjadi Pendeta
T529 B Menjadi Mahasiswa Teologia
T530 A Selamat Dari Salah Pilih Jurusan(I)
T530 B Selamat Dari Salah Pilih Jurusan(II)
T531 A Berpikir Sebelum Berkata
T531 B Berkata Sebelum Berbuat
T532 A Berbuat Sebelum Berkata
T532 B Mendengarkan Sebelum Didengarkan
T533 A Tetap Orang Tua Walau Sudah Tua(I)
T533 B Tetap Orang Tua Walau Sudah Tua(II)
T534 A Prinsip Tabur Tuai Dalam Membesarkan Anak
T534 B Pengaruh Orang Tua Pada Pernikahan Anak
T535 A Menghadapi Remaja Yang Pemarah(I)
T535 B Menghadapi Remaja Yang Pemarah(II)
T536 A Mendapatkan Makna Hidup
T536 B Kehilangan Makna Hidup
T537 A Penyebab Mengapa Anak Menolak Iman Kristiani
T537 B Dampak Krisis Iman Anak Pada Pernikahan
T538 A Menghadapi Orang Tua Bermasalah Di Hari Tuanya(I)
T538 B Menghadapi Orang Tua Bermasalah Di Hari Tuanya(II)






Kolose 1:15-23
 (15) Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan,
(16) karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.
(17) Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia.
(18) Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu.
(19) Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia,
(20) dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.
(21) Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,
(22) sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya.
(23) Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya.

Kehidupan Tuhan Yesus yang kelahiran-Nya kita rayakan adalah sebagai berikut:


Dia dilahirkan di satu desa oleh seorang wanita yang sederhana. Orang tua-Nya bangsa Yahudi. Dia dibesarkan di desa lain. Dia bekerja sebagai tukang kayu sampai usia-Nya 30 tahun. Tiga tahun berikutnya Dia adalah pengkhotbah keliling.


Dia tidak pernah menulis buku, memiliki jabatan, ataupun rumah. Dia tidak pernah berkeluarga. Dia tidak pernah pergi ke tempat yang lebih jauh dari 200 mil dari tempat kelahiran-Nya. Dia tidak memiliki gelar atau melakukan hal-hal yang dipandang "besar".


Dia tidak memiliki banyak pengagum. Teman-teman-Nya meninggalkan Dia. Salah seorang teman-Nya menyangkal-Nya, yang lain mengkhianati-Nya. Dia diadili dan mengalami banyak penghinaan.


Dia dipaku diatas kayu salib, di antara dua penjahat. Orang yang menyalibkan Dia mengundi satu-satunya harta milik-Nya; baju-Nya. Dia dikuburkan didalam kubur pinjaman karena belas kasihan seorang teman.


Dua ribu tahun telah berlalu. Hari ini Dia adalah pusat dari kehidupan di dunia ini. Tidak ada tentara atau lembaga pemerintah atau raja di dunia ini yang memiliki pengaruh dan kuasa yang lebih besar daripada kehidupan Tuhan Yesus.


Dikutip dari: 365 Hari Perjalanan bersama Tuhan oleh Jeanne Handojo