Harapan yang Hilang
Berita Telaga Edisi No. 121 /Tahun XI/ Desember 2014
Diterbitkan oleh Lembaga Bina Keluarga Kristen (LBKK) Sekretariat: Jl.Cimanuk 56 Malang 65122 Telp.: 0341-408579, Fax.:0341-493645 Email: telagatelaga.org Website: http://www.telaga.org Pelaksana: Melany N.T., Rr. Fradiani Eka Y. Bank Account: BCA Cab. Malang No. 011.1658225 a.n. Melany E. Simon
Harapan yang Hilang
Kata Kunci: Tujuan hidup
Kisah seorang penulis lagu 'Nyamanlah Jiwaku' atau 'It is Well With My Soul' yaitu H. G. Spafford. Dia bersama istri dan keempat putrinya merencanakan mengunjungi Eropa dari benua Amerika Serikat. Tetapi tepat sehari sebelum dia berangkat dia harus menyelesaikan urusan dagang sehingga ia membatalkan perjalanannya dan meminta istri dan keempat putrinya untuk pergi ke Eropa. Dalam perjalanan, kapal yang mereka tumpangi mengalami musibah dan singkatnya keempat putri meninggal dan hanya istri yang selamat. Istri menulis sebuah telegram mengatakan: “Semua meninggal kecuali saya.” dalam perjalanan menyusul istrinya itulah dia menuangkan deritanya dan keyakinannya pada penjagaan Tuhan lewat lagu ‘Nyamanlah Jiwaku’. Beberapa tahun kemudian putranya meninggal dunia, karena putranya akhirnya meninggal dunia, gereja tempat di mana dia berbakti menganggap bahwa keluarga ini pasti bermain dengan kuasa gelap, akhir kata gereja mengucilkan Spafford dan istrinya. Dan diketahui di hari tuanya Spafford menderita sakit jiwa dan akhirnya meninggal dunia. Dari contoh atau kisah yang sangat nyata dan tragis tsb, kita bisa melihat bahwa manusia tidak dapat hidup sendiri, manusia itu memerlukan dukungan sosial, teman-teman, kerabat. Kehilangan keempat anaknya masih bisa dihadapi dengan tegar, namun pada akhirnya sewaktu dia harus dikucilkan, dia akhirnya menderita sakit jiwa.
Sewaktu teman–teman tidak ada lagi, sewaktu tujuan hidup pun tidak lagi jelas, buat apa kita hidup, kita akan kehilangan harapan dan biasanya dampak akhirnya adalah keputusasaan atau depresi yang sangat kuat.
Orang yang mempunyai tujuan hidup atau makna hidup yang jelas, kesehatan jiwanya cenderung lebih baik.
Yang perlu kita lakukan dalam menghadapi orang-orang yang kehilangan makna hidupnya sebagai berikut:
Kita harus bersama dengan dia dalam kesedihannya
Kita mau menemani dia melalui perjalanan itu sampai ia bisa menerima kenyataan itu. (Contoh kisah yang dihadapi oleh Johnny Ericsson Tada yang menggunakan mulutnya untuk melukis)
Yang seharusnya menjadi fondasi atau dasar tujuan hidup kita adalah saya berharga dan sebegitu berharganya sehingga Tuhan rela mati bagi hukuman dosa saya dan saya tahu bahwa pada akhirnya saya akan pulang ke Tuhan kembali.
Fanny Crosby seorang penulis lagu-lagu Kristen, sejak dia berusia beberapa minggu dia sudah buta karena dokter salah memberikan obat mata padanya. Suatu kali ditanya, “Pernahkah engkau merasa menyesali perbuatan dokter tersebut ?” Dia berkata: “Tidak pernah, karena justru ketika saya tidak mempunyai mata jasmani, mata rohani saya bisa begitu celik.” Dan dia melihat ini sebagai bagian atau porsi yang Tuhan telah tetapkan untuk kehidupannya. Saya pernah membaca suatu tulisan yang berkata : “Di dalam kamus Tuhan tidak ada kegagalan, yang ada adalah pertumbuhan yang dipaksakan oleh Tuhan, artinya Tuhan memaksa kita bertumbuh melalui peristiwa yang kita anggap sebagai kegagalan.
Ayub 14 : 7 - 10 mencatat : “Karena bagi pohon masih ada harapan : apabila ditebang, ia bertunas kembali, dan tunasnya tidak berhenti tumbuh. Apabila akarnya menjadi tua di dalam tanah, dan tunggulnya mati di dalam debu, maka bersemilah ia, setelah diciumnya air, dan dikeluarkannyalah ranting seperti semai. Tetapi bila manusia mati, maka tidak berdayalah ia, bila orang binasa, di manakah ia?” Nah inilah yang dikatakan Ayub dalam penderitaannya, begitu dia terpukul sekali, Kok Tuhan membiarkan dia mengalami musibah yang begitu besar. Dia menyambung di sini, “Seperti air menguap dari dalam tasik, dan sungai surut dan menjadi kering, demikian juga manusia berbaring dan tidak bangkit lagi, sampai langit hilang lenyap, mereka tidak terjaga, dan tidak bangun dari tidurnya.”
Benar– benar dia sangat menderita, dia akhirnya berkata: “Ah kiranya Engkau yaitu Tuhan menyembunyikan aku di dalam dunia orang mati. Jadi kadangkala memang meskipun kita orang yang kenal Tuhan Yesus kita percaya pada–Nya tapi toh adakalanya waktu badai terlalu keras menerpa kita, kita bisa goyang, tapi yang menjadi penghiburan kita adalah dalam keadaan seperti itu pun Tuhan tidak menolak kita, Tuhan menerima, mengerti bahwa kita ini manusia yang rapuh dan bisa goyang, dan Dia dengan cara Dia yang ajaib menyadarkan kita akan makna hidup ini kalau kita terus cari Dia dekat kepadanya. Dia akan membisikkan kepada kita tujuan hidup ini.Oleh : Pdt. Dr. Paul Gunadi
Audio dan transkrip secara lengkap bisa didapatkan melalui situs TELAGA dengan kode T 37 B.
Doakanlah:
Bersyukur untuk dukungan dana dari para donatur tetap maupun donatur insidentil sepanjang tahun 2014.
Bersyukur rekaman bersama Ev. Sindunata Kurniawan sebagai nara sumber sudah dilakukan 2x pada bulan Desember 2014 dan doakan untuk rekaman lanjutan yang akan diadakan pada tgl. 5 Januari 2015.
Dari 53 radio di tanah air dan 1 radio di Hongkong yang sebelum ini bekerjasama menyiarkan program Telaga, setelah dihubungi beberapa kali pada akhir tahun 2014 disimpulkan ada 5 radio yang tidak bisa dihubungi dan 3 radio yang sudah tidak lagi menyiarkan program Telaga sehingga saat ini tinggal 44 radio di tanah air dan 1 radio di Hongkong. Doakan agar dalam tahun 2015 Tuhan membuka jalan untuk bekerjasama dengan radio-radio lainnya.
Doakan untuk radio Bumi Mimika FM di Timika, Papua yang sementara ini mengalami gangguan teknis dan menunggu peralatan dari Jakarta. Mudah-mudahan awal tahun 2015 sudah kembali bisa mengudara.
Menjelang akhir tahun 2014, kita dikejutkan oleh hilangnya pesawat Air Asia dari Surabaya dengan tujuan Singapura dimana di dalamnya ada 155 orang penumpang dan 7 orang awak pesawat. Sampai Berita Telaga ini ditulis, baru ada 31 jenasah yang berhasil dievakuasi, doakan terutama untuk keluarga yang menghadapi berita duka secara mendadak ini, juga untuk keluarga yang masih terus menunggu kehadiran dari jenasah orang-orang yang dikasihinya. Biarlah penghiburan dari Tuhan bisa menopang mereka.
Bersyukur untuk donasi yang diterima dalam bulan Desember 2014, yaitu dari :
001 – Rp 200.000,- untuk 2 bulan
006 – Rp 300.000,- untuk 4 bulan
011 – Rp 150.000,-
015 – Rp 2.000.000,- untuk 4 bulan
Telaga Menjawab
Tanya? Dear TELAGA,
Saya pria berusia 34 tahun dan belum menikah. Saya anak ketiga dari empat bersaudara dan adik saya sudah meninggal. Saat ini saya tinggal bersama ibu dan kakak perempuan saya.Saya bingung dengan hidup saya. Saya tumbuh dalam keluarga broken home, orang tua saya bercerai sejak saya masih kecil. Sejak itu saya tinggal dengan mama.
Saya tidak mengerti dengan diri saya sendiri. Hingga hari ini saya masih menginginkan kehadiran papa. Saya sering kesepian walau di rumah ada beberapa orang. Tapi tanpa kehadiran papa di rumah, rumah tetap terasa sepi. Saya sering berkhayal kalau ada seorang ayah yang ingin mengangkat saya sebagai anaknya. Saya benar-benar perlu seorang ayah yang dapat membimbing saya.
Saya pernah konseling lewat telepon dan konselor mengatakan bahwa Tuhan Yesus adalah Bapa yang baik. Saya tahu itu dan saya juga percaya Tuhan Yesus adalah Tuhan sekaligus Bapa yang baik. Saya banyak merasakan kasih sayang Tuhan dalam hidup saya dan saya sangat bersyukur. Tapi ada satu kebutuhan yang sampai saat ini belum terpenuhi dan saya masih memerlukannya, yaitu kehadiran dan kasih sayang seorang ayah secara fisik dalam hidup saya.
Bolehkah saya meminta nasehat Bapak? Terima kasih.
Jawab Saudara yang terkasih,
Ada banyak hal dalam hidup ini yang tidak kita mengerti dan ada banyak hal dalam hidup ini yang rasanya tidak adil untuk kita. Saya menemukan banyak kenyataan itu. Tidak perlu disesali karena itu hanya akan menambah sesak di hati.
Efesus 5:20 “Ucapkanlah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita.”
Tuhan mau kita mengucap syukur senantiasa dalam segala sesuatu. Itu perintahNya. Maka belajarlah bersyukur atas segala sesuatu termasuk atas keadaan yang ada sekarang ini.
Saudara harus belajar bahwa kita tidak selalu mendapatkan apa yang kita inginkan. Oleh karena itu belajarlah bersyukur dan menikmati apa yang ada sekarang ini.
Selama ini Saudara terus diliputi kerinduan akan seorang ayah sampai berkhayal akan kehadiran seorang ayah secara fisik. Itu menyita energi, pikiran dan konsentrasi Saudara. Lebih baik sekarang Saudara belajar menerima dan belajar bersyukur bahwa hidupku ada dalam rencanaNya.
Demikian jawaban yang bisa kami berikan. Tuhan memberkati!
Salam : Pengasuh Program TELAGA
Judul Baru
T387A Anak Tunggal
T387B Menambah Anak atau Tidak?
T388A Tugas Dalam Berpacaran (I)
T388B Tugas Dalam Berpacaran (II)
T389A Berpacaran Perhatikan Kecocokan (I)
T389B Berpacaran Perhatikan Kecocokan (II)
T390A Perlunya Kesiapan Dalam Berpacaran
T390B Kasus-kasus Khusus Dalam -Berpacaran
T394B Kebiasaan Berawal Dari Kecil
T397B Membingkai Seks Secara Tepat
T183B Hikmah Kesulitan Ekonomi
T189B Jika Seatap Dengan Mertua
T198B Menjadi Orangtua Tiri
T287B Kemuliaan Ibu Rumah Tangga
T424B Sikap Dominan Dalam Keluarga
T425B Kesalahan Berakibat Panjang
T426B Anak, Musibah, dan Kejahatan
T430B Gemar Ganti Pekerjaan
T431B Dampak Kebutuhan Khusus Anak
T433B Mencari-cari Diri
T443A Sikap Bijaksana Membesarkan Anak
T443B Mengapa Anak Saya Berbeda?
T444A Tepat Sasaran Dalam Pelayanan
T444B Masalah Dalam Pelayanan
T445A Interaksi Tidak Sehat Dalam - Pernikahan
T445B Pengaruh Keluarga Asal
T446A Masalah Ego Pria
T446B Masalah Hati Wanita
DVD Konseling TELAGA
DVD Konseling TELAGA berisi lebih dari 750 rekaman TELAGA dalam bentuk audio MP3, dilengkapi dengan transkrip, ringkasan dan artikel seputar topic masalah keluarga dan kejiwaan secara umum.Dibagikan secara GRATIS!!
Silakan menghubungi Sekretariat TELAGA untuk informasi dan pemesanan.
- 5614 kali dibaca