Bukan Barang Rongsokan
Ada ungkapan dalam bahasa Inggris yang berbunyi, "Tuhan tidak menciptakan barang rongsokan." Artinya adalah bahwa Tuhan menciptakan segalanya baik, termasuk kita manusia. Namun tidak bisa disangkal, kadang kita merasa bahwa kita tidak lebih daripada barang rongsokan. Mungkin kita beranggapan seperti ini, oleh karena:
- Kita tidak berhasil menjadi seperti yang kita dambakan.
- Kita mengalami kegagalan berulang kali.
- Kita memunyai banyak keterbatasan—fisik, mental, ekonomi dan sebagainya.
Dalam kondisi seperti ini kita mesti kembali kepada Firman Tuhan sebab pada akhirnya Tuhanlah yang berhak menilai diri kita. Sebagai Pencipta, Ialah yang paling mengerti nilai yang terkandung dalam diri kita. Untuk itu marilah kita melihat Mazmur 8:6, "Namun Engkau membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat." Firman Tuhan mengatakan bahwa Tuhan telah mengaruniakan kepada kita Mahkota dan Kemuliaan. Apakah artinya?
- Mahkota dan Kemuliaan berarti status tertinggi yang dapat dianugerahkan Tuhan kepada ciptaan-Nya. Tuhan mengaruniakan status tertinggi kepada kita oleh karena Ia menciptakan kita segambar dengan diri-Nya. Oleh karena Tuhan adalah yang termulia, kita pun mendapat status sebagai ciptaan termulia pula.
- Mahkota dan Kemuliaan bukanlah berasal dari kita sendiri melainkan dari Tuhan. Dengan kata lain, Tuhan yang menganugerahkannya, bukan kita yang menciptakannya. Jadi, kita hanya dapat menerimanya; ini bukan hasil usaha manusia.
- Mahkota dan Kemuliaan manusia terletak pada keserupaannya dengan Tuhan. Itu berarti tidak ada hal yang menjadikan manusia mulia selain dari kesamaannya dengan Tuhan. Jadi, makin serupa karakter kita dengan Tuhan, makin bertambah mulia pulalah manusia. Sayangnya sekarang ini terlalu banyak orang yang mencari kemuliaan lewat cara yang lain dan keliru, misalnya lewat kemasyhuran, kekayaan, kekuasaan dan kecerdasan. Semua itu tidak mencerminkan kemuliaan Tuhan; hanya karakter rohanilah yang menjadikan kita serupa dengan Tuhan dan merefleksikan kemuliaan-Nya.
- Dari sini dapat kita simpulkan bahwa tujuan hidup dan penciptaan manusia adalah agar kita menjadi mahkota dan kemuliaan Tuhan di dunia. Sebagai ciptaan, kita harus menjadi cerminan kemuliaan Tuhan. Jadi, apa pun itu yang dapat kita lakukan untuk mencerminkan kemuliaan Tuhan, itulah yang mesti kita perbuat.
- Sebagai ciptaan, kita hanya dapat berfungsi optimal bila kita menjadi seperti apa yang dikehendaki Pencipta. Jika kita menjadi semuanya namun kehilangan kemuliaan Tuhan, maka sia-sialah segalanya. Tujuan yang lain hanyalah membuat kita menjadi barang rongsokan, sebaliknya, menjadi seperti Tuhan kita Yesus Kristus membuat kita bermahkotakan kemuliaan Tuhan. Inilah makna keberadaan kita di dunia.
Audio dan transkrip secara lengkap bisa didapatkan melalui situs www.telaga.org dengan kode T 271 B.
Pertanyaan :
Tiga bulan lalu saya ketahuan selingkuh. Dan di saat saya dikonfrontasi oleh istri, saya bertobat dengan sungguh-sungguh dan meminta maaf, tanpa mencari kesalahan orang lain karena yang saya lakukan itu salah dan tidak dibenarkan oleh apapun. Istri saya sudah mengampuni saya, bahkan kami lebih mesra sekarang. Tapi saya melihat perselingkuhan saya betul-betul membekas dan menyakiti istri saya. Kerap dia menangis sendiri di tengah malam. Saya hanya bisa berusaha untuk menenangkan dia. Ada masanya saat istri saya sedang down perasaannya, dia selalu meminta saya untuk bertemu selingkuhan saya, dan dia ingin saya mengatakan bahwa saya kembali ke istri bukan karena anak-anak, tapi karena saya mencintai istri saya. Dia juga ingin saya mengatakan bahwa saya berhubungan dengan wanita itu karena saya menganggap dia hanya seorang pelacur, dan saya memberi materi dan lain-lain karena saya menganggap itu hanya bayaran untuk seorang pelacur. Istri ingin saya katakan itu karena dia merasa harga dirinya direndahkan dan dia ingin merendahkan wanita itu. Jujur, saya menolak karena saya merasa sebagai anak Tuhan apalagi yang baru saja bertobat sungguh-sungguh, itu tidak perlu dan hanya akan menambah sakit hati orang lain. Saya selama bertobat tidak pernah lagi memikirkan atau berhubungan dengan wanita itu ataupun wanita lain karena saya fokus memperbaiki diri dan keluarga yang saya cinta. Tapi karena istri terus memaksa saya untuk melakukan itu, saya bingung. Di satu sisi saya tidak ingin melakukan itu, di sisi lain istri bilang hanya itu yang bisa memperbaiki hubungan kami karena itu permintaan dia; karena ego dia harus disembuhkan. Mohon sarannya karena saya benar-benar tidak tahu apa yang harus dilakukan. Saya telah berdoa soal ini dan masih tetap tidak ada kenyamanan di hati. Kalau ini jalan Tuhan, saya akan melakukan itu. Tapi saya melihat bahwa jika saya melakukan itu saya akan berbuat dosa dengan mencaci, merendahkan, berkata buruk ke depan selingkuhan saya. Mohon saran.
Menjumpai bapak NN,
Terima kasih sudah bersedia membagikan pergumulan kepada kami. Kami bersyukur kalau dapat menjadi sahabat dalam berbagi pergumulan. Kami juga bersyukur karena Anda telah menyadari kesalahan itu dengan tidak menyalahkan siapapun dan bertobat. Tuhan tahu.
Jika sampai hari ini luka hati pasangan Anda masih membekas, kemungkinan memang demikianlah hati seorang perempuan. Meski sudah memaafkan, tidak serta merta luka hati itu sembuh. Luka akibat dikhianati pasangan kadang-kadang membekas begitu lama. Permintaan istri Anda untuk bertemu selingkuhan itu, dan keinginannya yang mengatakan bahwa Anda kembali ke istri bukan karena anak-anak tapi karena Anda mencintai istri Anda serta mengatakan bahwa Anda berhubungan dengan wanita itu dengan menganggapnya sebagai seorang pelacur dan sebagainya, merupakan bentuk kemarahan yang meluap-luap terhadap perempuan itu. Anda harus berusaha memahami perasaan pasangan Anda. Sebagai seorang perempuan, dikhianati pasangan memang suatu pengalaman yang sangat menyakitkan. Sebagai korban, istri Anda kemungkinan mengalami perasaan campur aduk. Beberapa perasaan bisa ditebak, seperti marah, panik, sedih, merasa dikalahkan dan sebagainya. Namun terdapat juga beberapa perasaan yang tidak terduga karena tidak muncul, seperti malu, kekosongan, kesal, perilaku posesif.
Demikian kiranya Tuhan menolong Anda dalam mengobati luka hati istri Anda. Butuh kesungguhan dan kesabaran untuk mengobati luka hati pasangan korban perselingkuhan. Demikian tanggapan yang dapat kami berikan, apabila masih ada yang kurang jelas, silakan menghubungi kami kembali.
Salam: Pdt. Didi Darsono- Yesaya 58:9-10 -
- Bersyukur dalam bulan ini, Telaga telah berusia 21 tahun. Tuhan memimpin dari waktu ke waktu, melewati masa-masa sulit namun selalu ada jalan keluar.
- Bersyukur untuk sumbangan yang diterima dari Ibu Paulina Susanti di Tangerang (Rp 1.000.000,-) dan Ibu Gan May Kwee di Solo (Rp 500.000,-).
- Bersyukur atas bantuan Station Manager radio Swara Lembah Baliem AM di Wamena, kami dapat menghubungi kembali Radio Swaranusa Bahagia FM dan Bahana Sangkakala AM di Jayapura. Demikian pula Radio Sumber Kasih FM di Manado sudah bisa dihubungi lewat Bp. Suhendro Pramono.
- Kerjasama dengan Radio Suara Abdi Allah di Pacet sudah ada titik terang, telah dibicarakan dalam rapat dosen dan disetujui, tinggal menunggu kepastian pada awal bulan Maret 2019. Radio Suara Abdi Allah adalah radio streaming yang dikelola oleh STTIAA.
- Doakan untuk Ibu Freny yang mulai awal Maret 2019 akan menangani radio streaming dari Gereja Bethany Ambon termasuk maintenance website dan penyusunan artikel buku. Biarlah pengalaman ini bisa bermanfaat seandainya Tuhan berkenan agar Telaga bisa mengelola radio streaming dalam tahun ini.
- Doakan apabila Tuhan berkenan, program Telaga bisa disiarkan oleh Radio 102 FM di Manado. Penawaran kerjasama telah disampaikan lewat email kepada Bp. Suhendro Pramono.
- Bersyukur untuk kehadiran Bp. Paul Gunadi pada tgl. 3 Maret 2019 dan doakan untuk rekaman lanjutan selama bulan Maret 2019.
- Tetap doakan untuk masa kampanye pilpres dan pileg dalam 1,5 bulan ini agar situasi tetap aman dan terkendali.
- Sejak 9 Agustus 2017 Telaga telah bekerjasama dengan Kios Buku GKI Pregolan Bunder Surabaya, namun setelah beberapa pertimbangan terutama tentang minimnya jumlah pengunjung di kios ini maka tanggal 6 Pebruari 2019 tim Telaga mengunjungi kios buku ini dan mengambil kembali semua barang-barang yang telah dititipkan. Meskipun demikian, kita mau tetap bersyukur untuk kerjasama yang telah berjalan kurang lebih selama 1,5 tahun ini.
- Bersyukur untuk sumbangan dari donatur tetap yang diterima dalam bulan ini, yaitu dari :
• 003 – Rp 1.400.000,- untuk 7 bulan
• 006 – Rp 150.000,-
• 011 – Rp 300.000,- untuk 2 bulan
• 015 – Rp 1.500.000,- untuk 2 bulan - Berdoa untuk kelanjutan pengerjaan database yang 2 minggu terakhir ini sudah dimulai lagi.
Dalam rangka memperingati ulang tahun TELAGA yang ke-21, tim TELAGA menawarkan ‘Promo HUT21’, yakni:
- Log in dulu untuk mengirim komentar
- 2911 kali dibaca