Pdt. Dr. Paul Gunadi

Pdt. Dr. Paul Gunadi

Kendala Dalam Menghabiskan Waktu Bersama

Ada pelbagai kendala yang kerap merintangi suami dan istri berbagi waktu bersama. Sudah tentu pada akhirnya semua terpulang pada berapa besarnya niat untuk membangun relasi itu sendiri. Jika memang kita tidak memunyai niat untuk memperkuat relasi nikah, maka sudah tentu kita tidak akan memprioritaskan berbagi waktu bersama. Itu sebabnya kita mesti memiliki niat terlebih dahulu sebelum menetapkan prioritas. Ada beberapa kendala dalam menghabiskan waktu bersama antara lain : kendala perbedaan, kendala kesibukan

Mengisi Waktu Bersama

Hal terpenting dalam mengisi waktu bersama adalah (a) SIKAP YANG SEHAT dan (b) KOMUNIKASI YANG TERBUKA DENGAN PASANGAN. sebagai contoh, misalnya kita baru saja kehilangan pekerjaan. Sudah tentu kita akan kecewa dan mungkin marah. Nah, pada saat itu sebetulnya kita tengah berhadapan dengan pilihan. Kita bisa memilih untuk mengumbar kemarahan serta menyalahkan istri karena ia “kurang mendukung kita” atau kita bisa memilih untuk pulang dan mencurahkan isi hati yang galau kepada istri. Pembahasan ini menjelaskan hal apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam menghabiskan waktu bersama.

Waktu Bersama Pasangan

Salah satu kesalahpahaman yang umum beredar di kalangan pasangan nikah adalah, berkaitan dengan soal waktu, "kualitas" jauh lebih penting ketimbang "kuantitas." Sudah tentu kualitas penting oleh karena pada akhirnya terpenting bukanlah sekadar menghabiskan waktu melainkan membagi dan menikmati waktu bersamanya. Ada dua hal penting yang hanya dapat bertunas di dalam koridor waktu bersama: (a) KETERBIASAAN dan (b) PENYESUAIAN. Disini akan dijelaskan dengan lebih detail mengenai kedua hal tersebut.

Kebahagiaan Keluarga dan Mengampuni

Mengampuni merupakan karakter utama Allah yang dinyatakan lewat kematian Yesus, Putra Allah. Mengampuni seyogianya menjadi karakter utama kita pula, anak-anak Allah. Keluarga didirikan di atas cinta namun dipelihara melalui pengampunan. Tanpa pengampunan, keluarga akan runtuh sebab dendam tidak dapat berjalan bersama keluarga. Ulasan tentang makna dari mengampuni akan dibahas dalam bagian ini.

Kebahagiaan Keluarga dan Murah Hati

Sesungguhnya ada keterkaitan yang erat antara kebahagiaan rumah tangga dan sikap murah hati. Keluarga yang bahagia adalah keluarga yang murah hati. Tidak ada keluarga yang bahagia bila anggotanya bersikap kikir terhadap satu sama lain. Jadi, bila kita ingin membangun keluarga yang bahagia, bersikaplah murah hati. Bagaimanakah sikap murah hati yang benar ? Kita akan belajar dari Markus 12:41-44 dan kemudian akan kita terapkan di dalam hidup pernikahan. Sikap murah hati berasal dari pernikahan yang lebih mengutamakan hati, lebih mengutamakan iman dan sedikit mengutamakan diri.

Latar Belakang Keluarga dan Karunia

Tujuan hidup sangat terkait dengan karunia yang dititipkan Tuhan kepada kita. Akan sulit buat kita memastikan tujuan hidup bila kita tidak mengetahui karunia yang kita miliki. Tatkala kita mengetahui karunia yang Tuhan berikan, maka kita pun akan mengetahui apa yang dapat kita kerjakan di dalam hidup ini dan untuk apakah kita berada di dalam dunia ini. Sebaliknya, bila kita tidak mengetahui apa karunia kita, maka kita pun akan mengalami kesukaran menemukan arah dan tujuan hidup. Karunia dan pengembangannya yang tepat terkait erat dengan latar belakang pertumbuhan. Ann Roe, salah seorang penggagas teori karier, mengemukakan bahwa latar belakang keluarga berperan besar dalam pengembangan karunia.

Komunikasi dalam Keluarga

Komunikasi dalam keluarga dapat disamakan dengan peran jantung dalam tubuh. Sama seperti jantung yang memompa darah ke seantero tubuh, komunikasi memompa kehidupan ke seantero keluarga. Jadi, seberapa sehatnya keluarga dapat diukur dari berapa sehatnya komunikasi dalam keluarga itu. Untuk itu kita perlu berkomunikasi guna memberi dorongan, guna mengungkapkan kasih dan kepedulian. Bagaimana caranya ? Di sini akan diulas secara praktis mengenai hal itu.

Rayakan Kesetiaan II

Di dunia ada dua jenis pelayanan, yaitu pelayanan yang nyaring, hasilnya terlihat jelas dan cepat, dan pelayanan sunyi yaitu hasilnya tidak terlihat jelas dan lama. Membesarkan anak termasuk pelayanan yang sunyi. Kita tidak bisa melihat hasilnya dengan segera, bahkan adakalanya justru hasilnya mengecewakan hati. Kunci untuk tetap bertahan adalah kesabaran dan kesetiaan. Dua hal ini dapat diwujudkan dalam komitmen, disiplin dan mendemonstrasikan kasih Bapa yang tidak terbatas pada anak. Sebagai orang tua biarlah pedoman yang diuraikan di sini bisa menghasilkan kesabaran dan kesetiaan, sehingga buahnya bisa kita lihat dan kita nikmati.

Rayakan Kesetiaan I

Di dunia ada dua jenis pelayanan, yaitu pelayanan yang nyaring, hasilnya terlihat jelas dan cepat, dan pelayanan sunyi yaitu hasilnya tidak terlihat jelas dan lama. Membesarkan anak termasuk pelayanan yang sunyi. Kita tidak bisa melihat hasilnya dengan segera, bahkan adakalanya justru hasilnya mengecewakan hati. Kunci untuk tetap bertahan adalah kesabaran dan kesetiaan. Dua hal ini dapat diwujudkan dalam komitmen, disiplin dan mendemonstrasikan kasih Bapa yang tidak terbatas pada anak. Sebagai orang tua biarlah pedoman yang diuraikan di sini bisa menghasilkan kesabaran dan kesetiaan, sehingga buahnya bisa kita lihat dan kita nikmati.

Proses Berpacaran II

Berpacaran adalah bagian penting dalam persiapan pernikahan. Tanpa persiapan yang matang, pernikahan berisiko gagal. Itu sebabnya kita harus memahami lebih dalam lagi tentang berpacaran. Dalam hal ini diuraikan tentang anatomi berpacaran, apa saja yang harus diperhatikan dalam masa berpacaran, konfirmasi dari Tuhan dan dari keluarga serta teman dekat serta pertumbuhan relasi itu sendiri yang meliputi 3 hal yaitu percaya, respek dan cinta.

Halaman

Berlangganan RSS - Pdt. Dr. Paul Gunadi