Pdt. Dr. Paul Gunadi
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Kesalahan Berakibat Panjang
Semua orang pasti bisa dan pernah berbuat dosa, sebesar apapun dosa kita pastilah Tuhan sanggup untuk mengampuni dosa kita, karena kasihNya terlebih besar dibanding segala dosa-dosa kita. Namun setiap dosa yang kita lakukan seringkali berbuntut panjang, karena setiap dosa mengandung konsekuensi. Contohnya saja karena seorang ayah yang berdosa dan hidup tidak benar akhirnya anaknya kurang hormat terhadap ayahnya, ini bukanlah hukuman dosa tapi ini adalah konsekuensi dosa, dst. Disini akan dipaparkan beberapa hal yang harus dilakukan untuk bisa mengurangi dampak dari perbuatan dosa yang telah dilakukan.
Menebus Kesalahan Masa Lalu
Hidup tidak sempurna dan kita jauh dari sempurna. Kadang kita melakukan kesalahan yang berdampak buruk pada hidup orang yang kasihi. Penyesalan datang namun sebagaimana kita ketahui, penyesalan selalu datang terlambat. Apakah yang harus kita perbuat bila di masa lalu kita telah melakukan kesalahan?
Berpacaran dengan Siapa?
Salah satu masalah yang sering dihadapi anak-anak Tuhan dewasa ini adalah keterbatasan pilihan pasangan hidup. Pada umumnya mencari orang seiman dan sepadan tidaklah mudah. Kadang kita menemukan yang seiman namun tidak sepadan; atau, kadang menemukan yang sepadan tetapi tidak seiman. Apakah yang mesti dilakukan dalam kondisi seperti ini? Karena seringkali keterbatasan pasangan hidup membuat kita mengkompromikan hal-hal yang di luar Tuhan.
Anak yang Tidak Ingat Budi
Salah satu hal menyakitkan yang kadang mesti kita hadapi adalah melihat anak yang kita besarkan dengan kasih dan pengorbanan bertumbuh besar menjadi anak yang tidak ingat budi atau kebaikan orangtua. Mengapakah ada anak yang tidak ingat budi orangtua? Apa penyebabnya dan bagaimana kita menghadapinya?
Siapakah Anak Kita?
Seringkali karena keinginan kita tidak sama dengan keinginan anak maka kita mengira apakah ini keinginan kita atau bukan? Ada beberapa hal yang merupakan keinginan orang tua, salah satunya ialah kita berharap bahwa anak kita adalah kepanjangan kita.
Perubahan dalam Pernikahan
Hidup bersama dalam pernikahan menuntut adanya perubahan dan penyesuaian diri. Karena itulah diperlukan suatu karakteristik yang disebut fleksibel, artinya dua-dua harus sanggup mengubah diri agar sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pasangan.
Tahap Penyesuaian dalam Pernikahan
Pernikahan merupakan dua pribadi yang disatukan oleh Tuhan, dan masing-masing pribadi mempunyai karakteristik sendiri-sendiri, untuk itu diperlukan penyesuaian. Dalam penyesuaian kita perlu mengetahui; lima tahap penyesuaian dalam pernikahan yaitu Pengantin baru, Orang tua baru, Sarang kosong, Pensiun, Kematian pasangan.
Menjadi Orang Tua Tiri
Harapan semua anak adalah dibesarkan oleh orang tua kandung, tapi dalam faktanya ada anak yang harus dibesarkan atau diasuh oleh orang tua tiri. Penyebabnya pun bermacam-macam, ada yang karena orang tuanya meninggal atau karena perceraian. Untuk itu ada beberapa hal yang patut diperhatikan oleh orang tua yang hendak menikah lagi. Beberapa hal itu bisa dilihat di sini.
Tatkala Orangtua Menikah Kembali
Setelah ayah atau ibu meninggal, orangtua kembali hidup sendiri. Selang beberapa waktu, orangtua memutuskan untuk menikah. Apakah yang seharusnya menjadi sikap kita sebagai anak tatkala orangtua memutuskan untuk menikah kembali? Anak memiliki tugas untuk mengingatkan orang tua. Apa saja harus diingatkan?
Mempertahankan Romans
Romans adalah perasaan cinta yang kuat. Sering kali kita mendengar bahwa dengan berjalannya waktu, cinta yang kuat ini bisa menipis dan akhirnya hilang. Romans mempunyai 2 fungsi yang dapat kita katakan 2 sisi dari 1 koin yang sama. Banyak orang menganggap bahwa romans ini tidak perlu dibangun seperti dulu waktu pacaran, tetapi akhirnya malah menghancurkan pernikahan mereka.

